Penulis | : | Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi |
No ISBN | : | 978-979-592-598-9 |
Kategori | : | Referensi Sejarah dan Tokoh |
Cover | : | Hard Cover |
Isi | : | 711 |
Ukuran | : | 16 x 24.5 cm |
Berat | : | 900 gr |
Tlp/sms 081293396955
Pin BB 25c5971b
|
||
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu
adalah khalifah keempat dari Khulafaurrasyidin, sebuah estafet
kepemimpinan yang selau berada dalam petunjuk dan hidayah. Ali bin Abi
Thalib melanjutkan tongkat kepemimpinan para pendahulunya Abu Bakar
Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, dan Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhum.
Kepemimpin yang tegak atas baiat kaum muslimin, yang berjanji setia dan
ridha untuk melanjutkan risalah dakwah yang diemban oleh Rasulullah.
Ali bin Abi Thalib adalah sepupu
Rasulullah sekaligus yang pertama kali masuk Islam dari kalangan pemuda.
Ia juga dikenal sebagai panglima pemberani yang ahli dalam perang
tanding, ahli dalam bidang fikih, ahli hikmah, sekaligus ahli strategi
pemerintahan. Posisinya sebagai kerabat Rasulullah, membuat sebuah
kelompok yang menganggapnya sebagai khalifah yang berhak menggantikan
kepemimpinan Rasulullah. Bahkan ada yang mengagung-agungkannya secara
ekstrem (ghuluw) sebagaimana dilakukan oleh kelompok Syiah Rafidhah.
Namun, Ali bin Abi Thalib lebih memilih mengikuti kesepakatan kaum
muslimin untuk membait Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah pengganti
Rasulullah. Ia ridha berada dalam bait tersebut dan begitu memuliakan
sahabat seniornya tersebut. Begitu pula dengan Abu Bakar, yang juga
begitu memuliakannya.
Buku ini menceritakan secara menarik dan
mendalam tentang sosok Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dari mulai
kepribadiannya, kedalaman ilmu agamanya, kemampuannya dalam mengelola
pemerintahan, dan seluk beluk konflik dan pertentangan yang terjadi pada
masa kepemimpinannya, sehinga menimbulkan banyak kelompok sempalan,
seperti Syiah Rafidhah dan Khawarij. Buku ini juga memberikan bantahan
terhadap syubhat-syubhat pemikiran dan keyakinan yang menyimpang dari
kelompok yang bersikap ekstrem dalam memuliakan Ali bin Abi Thalib.
Termasuk membongkar hadits-hadits dhaif tentang kepemimpinan pasca
wafatnya Rasulullah.
ISI BUKU
BAB I: ALI BIN ABI THALIB SELAMA DI MAKKAH
A. Nama, Nasab, Julukan, Gelar, Sifat, dan Keluarganya
1. Nama dan Nasabnya
2. Julukannya
3. Gelarnya
B. Kelahirannya
C. Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Generasi
Setelahnya
D. Kisah Keislaman Ali dan Karya Terpentingnya Ketika di
Makkah Sebelum Hijrah
1. Kisah Awal Keislaman Ali
2. Bagaimana Ali Masuk Islam?
3. Antara Ali dan Abu Thalib
4. Apakah Ali ikut menghancurkan berhala-berhala bersama
Rasulullah?
5. Apakah Ali mengubur Abu Thalib sesuai petunjuk Rasulullah
6. Ketenangan jiwa Ali dan perannya mempertemukan Abu Dzar
dengan Rasulullah
7. Ali bersama Rasulullah berkeliling ke Kabilah-kabilah Arab
untuk berdakwah dan mengadakan perjanjian dengan
Bani Syaiban
8. Pengorbanan Ali Menggantikan Posisi di Tempat Tidur Rasulullah
9. Hijrah Ali bin Abi Thalib
BAB II: PRESTASI TERPENTING ALI BIN ABI THALIB
RENTANG WAKTU ANTARA HIJRAH SAMPAI PERANG AHZAB
A. Pengiriman Duta Militer
1. Ghazwah Al-Asyirah (Perang Dzi Al-Asyirah)
2. Perang Badar Pertama
B. Perang Badar
C. Pernikahan Ali bin Abi Thalib dengan Fathimah binti
Rasulullah
1. Mahar Pernikahan Fathimah
2. Malam Pengantin Fathimah dengan Ali
3. Walimah Ursy (Pesta Pernikahan) Fathimah dengan Ali
4. Penghidupan (Mata Pencaharian) Ali dan Fathimah
5. Kezuhudan dan Kesabaran Sayidah Fathimah
6. Sesungguhnya Jiwa Kita Ada dalam Genggaman Allah
D. Anak Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husain
1. Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2. Al-Husain bin Ali
E. Hadits Tentang Kisa` (Kain Selimut) dan Ahlul Bait
F. Hukum-hukum yang dikhususkan untuk keluarga Rasulullah
(Ahlul Bait)
G. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Perang Uhud
H. Ali bin Abi Thalib dan Peristiwa Perang Bani Nadhir
I. Ali dalam Peperangan Hamra’ul Asad
J. Ali dan Sikapnya dalam Menghadapi Tuduhan Keji Orang
Kafir Quraisy Terhadap Istri Nabi (Hadits Ifki)
BAB III: PRESTASI TERPENTING ALI BIN ABI THALIB RENTANG WAKTU ANTARA PERANG AHZAB SAMPAI WAFATNYA NABI
A. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Perang Ahzab
B. Ali dalam Pertempuran Bani Quraidhah
C. Ali bin Abi Thalib dalam Perjanjian Hudaibiyah dan Baiat
Ridhwan
D. Umrah Qadha (7 H), Ali bin Abi Thalib, dan Hadhanah
Anak Permpuan Hamzah
E. Ali bin Abi Thalib dalam Perang Khaibar (7 H)
F. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Fathu Makkah dan
Peperangan Hunain (8 H)
1. Menggagalkan Upaya Mata-mata untuk Kaum Quraisy
2. Kami Melindungi Orang yang Kamu Lindungi, Wahai
Ummu Hani’
3. Terbunuhnya Al-Huwairits bin Nuqayid bin Wahb
4. Ali bin Abi Thalib dalam Peran Perdamaian
5. Ali dalam Perang Hunain
6. Pasukan Ali bin Abi Thalib Menghancurkan Patung
G. Kepemimpinan yang diserahkan Rasulullah kepada Ali
bin Abi Thalib di Madinah saat terjadi
Perang Tabuk (9 H)
H. Ali bin Abi Thalib dan Perannya dalam Ibadah Haji yang
Dilakukan Abu Bakar bersama Rombongan Kaum
Muslimin
I. Ali bin Abi Thalib dan Utusan Nasrani Najran, serta Ayat
Mubahalah
J. Ali bin Abi Thalib Sebagai Dai dan Qadhi
di Yaman, (10 H)
K. Ali bin Abi Thalib dan Kisah Haji Wada’
L. Kisah wasiat yang ditulis Nabi pada detik-detik
menjelang wafat beliau
BAB IV: ALI BIN ABI THALIB PADA MASA
KHULAFAUR RASYIDIN
A. Ali bin Abi Thalib pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
1. Baiat Ali kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq
2. Ali dan Dukungannya kepada Abu Bakar dalam Perang
Menghadapi Orang-orang Murtad
3. Penghormatan Ali terhadap Abu Bakar
4. Ali Bermakmum Shalat dengan Abu Bakar dan Menerima
Berbagai Hadiah darinya
5. Abu Bakar Ash-Shiddiq, Fathimah, dan Warisan Nabi
6. Pernikahan antara Keluarga Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan
Ahlul Bait, dan Pemberian Nama kepada Sebagian Anak-anak
Ahlul Bait dengan Nama Abu Bakar
7. Ali bin Abi Thalib Saat Wafatnya Abu Bakar
B. Ali bin Abi Thalib pada Masa Khalifah Al-Faruq,
Umar bin Khathab
1. Dalam masalah peradilan (qadhaiyah
a. Wanita Gila yang Berbuat Zina
b. Dilipatgandakan Hukuman Bagi Peminum Khamar
c. Tidak Ada Kekuasaan bagi Kalian Atas Apa yang Ada di
dalam Rahim
d. Mengembalikan Ketidaktahuan kepada Petunjuk Sunnah
e. Orang ini Mengalahkan Nafsuku dan Menodai Keluargaku
2. Ali bin Abi Thalib dan Penertiban Sistem Keuangan Serta
Administrasi Pemerintahan Umar
a. Ali dalam Kaitannya dengan Penertiban Sistem Keuangan
b. Ali dan Kontribusinya dalam Sistem Administrasi
c. Berkali-kali Ali diminta Umar untuk Menggantikannya
Menjadi Pemimpin Madinah
d. Menggantikan Posisi Umar Ketika Umar Pergi Haji Bersama
Para Istri Rasulullah
3. Umar Senantiasa Meminta Pendapat Ali bin Abi Thalib dalam
Urusan Jihad dan Kenegaraan
4. Ali bin Abi Thalib dan Para Anaknya, Serta Hubungan Mereka
dengan Umar
a. Kalian Lebih Berhak Mendapat Izin dari Abdullah Bin
Umar Sendiri
b. Demi Allah, Pakaian yang Aku Pakaikan kepada Kalian
Tidak Membuat Kami Tenang
c. Lebih Mengutamakan Bani Hasyim dalam Pemberian
d. Aku Memakai Pakaian ini Karena Saudaraku dan Sahabatku
e. Sebidang Tanah Yanbu’ (mata air)
f. Hendaklah Engkau Berbicara Wahai Abul Hasan
g. Dialog antara Khalifah Umar dengan Ali bin Abi Thalib
Mengenai Hakekat Mimpi
5. Pernikahan Umar dengan Ummu Kultsum binti Ali bin
Abi Thalib
6. Wahai Putri Rasulullah, Tak Ada Seorang Pun yang Lebih Kami
Cintai Melebihi Bapakmu, dan Tak Ada yang Lebih Kami Cintai
Setelah Bapakmu Melebihi Dirimu
7. Perselisihan Antara Al-Abbas dengan Ali, dan Keputusan Umar
Terhadap Keduanya
8. Dukungan Umar terhadap Ali di Hadapan Dewan Syura untuk
Menjadi Khalifah, Serta Ucapan Ali kepada Umar Pasca
Kematiannya
a. Dukungan Umar kepada Ali bersama anggota Ahli Syura
b. Ungkapan yang Dikatakan Ali tentang Umar Pasca
Kematiannya
c. Karena Dulu Umar Membenci untuk Singgah di Dalamnya,
Aku (Ali) Pun Membencinya
d. Kecintaan Ahlul Bait kepada Umar
e. Umar bin Khathab Allah Jadikan Sebagai Sebab bagi
Lahirnya Keturunan Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
f. Perkataan Abdullah bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
tentang Umar
C. Ali bin Abi Thalib pada Masa Pemerintahan Utsman
bin Affan
1. Baiat Ali Kepada Khalifah Utsman bin Affan
2. Kebatilan-kebatilan Kelompok Syiah Rafidhah yang Disisipkan
dalam Kisah Musyawarah (Saat Pemilihan Utsman Sebagai
Khalifah
a. Tuduhan kepada Para Sahabat Rasulullah Bahwa Mereka
Telah Melakukan Keberpihakan dalam Urusan Kepemimpinan
Kaum Muslimin
b. Adanya Blok Umawi dan Blok Hasyimi
c. Berbagai Kebohongan yang Dituduhkan Secara Palsu dan Keji
Kepada Ali bin Abi Thalib
3. Sikap Saling Memuji Antara Ali dengan Utsman
4. Ali bin Abi Thalib Menjalankan Hudud dan Diajak Bermusyawarah
dalam Urusan-urusan Kenegaraan pada Masa Utsman
a. Ali Menegakkan Hukuman Hudud pada Masa
Pemerintahan Utsman
b. Utsman Meminta Pendapat dan Masukan Ali Serta Para
Pembesar Sahabat Rasulullah Mengenai Rencana
Penyerangannya ke Afrika
c. Pendapat Ali terhadap Keinginan Utsman untuk Menyatukan
Bacaan Al-Qur`an
5. Sikap Ali dalam Menghadapi Fitnah yang Menimpa
Khalifah Utsman
a. Sikap Ali bin Abi Thalib di Awal Terjadinya Fitnah
(Pembunuhan Utsman)
b. Sikap Ali bin Abi Thalib ketika terjadi Pengepungan
terhadap Utsman
c. Pernikahan yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib dengan
keluarga Utsman
6. Berbagai Ungkapan Ali bin Abi Thalib Seputar Kulafaur Rasyidin
a. Abu Bakar dan Umar Adalah Dua Tuan Para Penghuni Surga
b. Ini Dia Utsman bin Ali, Saya Menamainya dengan Nama
Utsman bin Affan
c. Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar Bin Khathab, dan Utsman
bin Affan. Mereka Adalah Orang-orang yang Memiliki
Keistimewaan dan Kedudukan Khusus di Sisi Rasulullah
d. Konsekuensi Kelompok Syiah Rafidhah yang Berani
Mengkafirkan para Sahabat Rasulullah
e. Bukti-bukti Nyata Mengenai Hubungan Antara Ali dengan
Para Khulafa`Urrasyidin
7. Sifat Para Sahabat Nabi dalam Al-Qur`an
D. Baiat Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah dan Sifat-sifat
Serta Kehidupannya di Tengah Masyarakat
1. Pelaksanaan Baiat Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah
2. Alasan-alasan yang Melandasi Ali bin Abi Thalib Lebih Berhak
Menjadi Khalifah
3. Baiat Thalhah dan Zubair kepada Ali
4. Tercapainya Ijma’ Terhadap Sahnya Kekhalifahan Ali bin
Abi Thalib
5. Syarat-syarat yang diajukan Ali dalam baiat terhadap dirinya
dan isi khutbah pertama yang disampaikan Ali
a. Dasar-dasar dalam Bermusyawarah
b. Ahlul Halli wa Al-Aqdi pada Masa Pemerintahan
Ali bin Abi Thalib
c. Adanya Upaya Keras Agar Jabatan Khalifah Tidak Sampai
Kosong
d. Bantahan terhadap Berbagai Buku Kontemporer yang
Membahas Tentang Baiat Ali bin Abi Thalib
e. Khutbah Pertama yang Disampaikan Ali bin Abi Thalib
f. Kesamaan Arti Antara Lafazh Imam, Khalifah, dan
Amirul Mukminin
g. Gelar Manakah yang Lebih Benar Ketika Kita Memanggil
Ali bin Abi Thalib; Apakah Kita Menggunakan Istilah
Radhiyallahu Anhu, Karramallahu Wajhahu, atau Assalam?
E. Keutamaan-keutamaan dan Sifat-sifat Utama Ali Serta
Dasar-dasar Kebijakan Pemerintahannya
1. Luas Ilmunya dan Mendalam Pemahaman Hukum Agamanya
a. Manusia Ada Tiga Macam
b. Perbandingan Antara Ilmu dan Harta
c. Seorang Ahli Fikih yang Sebenarnya Adalah yang Mampu
Membuat Orang Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah
d. Betapa Terasa Tenang dan Sejuk di Dalam Hati
e. Orang yang Berilmu dan Keharusan Mengajarkan Ilmunya
kepada Orang Lain
f. Kebaikan Terletak pada Banyaknya Ilmu, dan Bukan pada
Banyaknya Harta dan Anak-Anak
g. Perbedaan Antara Orang yang Berilmu dan Orang yang
Bodoh
h. Di Antara Sebab Malasnya Orang untuk Mencari Ilmu
(Zuhud Ilmu)
i. Hak-hak Ulama dari Umatnya
j. Kedudukan Ulama yang Mengamalkan Ilmunya di Sisi Allah
k. Sibuk dalam Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Sibuk
dalam Melakukan Ibadah-ibadah Sunnah
2. Kezuhudan dan kewara’an Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
3. Sikap Tawadhu’ Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
4. Sikap Dermawan dan Murah Hati
5. Malu kepada Allah
6. Rajin beribadah, Sabar, dan Ikhlas karena Allah
7. Bersyukur kepada Allah
8. Senantiasa Berdoa kepada Allah
9. Dasar dan Rujukan Utama Pemerintahannya Adalah Kitabullah
10. Memberi Hak kepada Umat untuk Mengawasi Jalannya
Pemerintahan
11. Menjunjung Tinggi Asas Musyawarah
12. Adil dan Tak Pilih Kasih
13. Kebebasan
E. Kehidupan Ali di Tengah-tengah Masyarakat dan
Perhatiannya terhadap Kewajiban Amar Makruf
Nahi Munkar
1. Dakwah kepada Tauhid dan Memberantas Syirik
a. Ungkapan Ali bin Abi Thalib, “Janganlah seorang hamba
sekali-kali berharap kecuali hanya kepada Allah, dan
tidak takut kecuali kepada dosa-dosanya
b. Pengajaran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib tentang
Nama-nama Allah dan Sifat-sifat Allah
c. Pengajaran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib tentang
Nikmat-nikmat Allah yang Wajib Disyukuri
d. Kesungguhan Ali bin Abi Thalib Memberantas Sisa-sisa
Warisan Jahiliyah
1) Ziarah kubur yang disyariatkan
2) Sejarah perayaan ziarah di kuburan
3) Kaitan perayaan kubur dengan keterbelakangan dan
kebodohan umat
4) Misi penjajahan dan kaitannya dengan perayaan-
perayaan di pekuburan
5) Apakah perayaan dikuburan merupakan perkara baru
(bid’ah) dalam agama
6) Amirul Mukminin Ali membakar orang yang melampaui
batas hingga mengakui Ali sebagai Tuhan
7) Bagaimana permulaan keimanan dalam hati manusia
menurut Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan
pendapatnya tentang pengertian takwa
8) Qadha dan Qadar menurut Ali bin Abi Thalib
9) Bagaimana Allah menghisab amal perbuatan hamba-Nya
padahal jumlah mereka begitu banyaknya
2. Khutbah-khutbah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
3. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan syair
a. Tentang Kelapangan dan Kesempitan
b. Tentang Kesabaran
c. Tentang Cinta Dunia
d. Tentang Persahabatan
e. Tentang Tawadhu dan Qanaah
f. Rahasia dan Menjaganya
4. Hikmah-hikmah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib yang
Beredar di Tengah-tengah Umat
5. Pendapat Amirul Mukminin tentang Sifat Hamba Terbaik, Ibadah
Sunnah Nabi, dan Sifat Para Sahabat Nabi
a. Tentang Sifat Hamba Terbaik
b. Jawaban Ali Terhadap Orang yang Bertanya kepadanya tentang
Ibadah Sunnah Nabi
c. Penjelasan Amirul Mukminin Ali tentang Sahabat-sahabat
Nabi yang Mulia
6. Peringatan Ali terhadap Berbagai Penyakit yang Berbahaya
a. Kemaksiatan dan Akibatnya
b. Banyak Angan-angan dan Mengikuti Hawa Nafsu
c. Riya (Pamer)
d. Ujub (Bangga pada Diri Sendiri)
7. Perhatian Ali untuk Melakukan Pengarahan dan Pembinaan
orang-orang di Pasar
8. Peran Polisi pada Masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib
BAB V: LANDASAN PEREKONOMIAN DAN PERADILAN
PADA MASA ALI BIN ABI THALIB SERTA SEBAGIAN
IJTIHAD FIKIHNYA
A. Lembaga Peradilan
1. Langkah Peradilan dan Legislasi pada Masa Khulafaur Rasyidin
dan Referensi Utama Para Sahabat pada Masa itu
2. Keistimewaan Peradilan pada Masa Khulafaur Rasyidin
3. Qadhi Terkenal pada Masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib
4. Metodologi Yudisial Menurut Ali bin Abi Thalib
a. Melanjutkan Metode Yuridiksi Sebelumnya
b. Tidak Mengeritisi Keputusan Hukum Pemerintahan
Sebelumnya
c. Syarat Kelayakan bagi Para Qadhi
d. Lokasi Pengadilan
e. Bebas Biaya Peradilan
f. Pengacara
5. Kewajiban Para Qadhi
a. Mempelajari Materi Gugatan dengan Benar dan Teliti
b. Memahami Asas Kesetaraan Antara Para Pihak yang
Bersengketa
c. Tidak Berteriak Di Antara Para Pihak yang Bersengketa
d. Menjauhkan Diri dari Pengaruh Buruk dan Menerapkan
Pengendalian Diri
e. Musyawarah
B. Fikih Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
1. Permasalahan Ibadah
a Permasalahan Hukum Terkait Bersuci (Thaharah
1) Kencing bayi
2) Hukum wudhu orang tidur sambil duduk
3) Mencuci madzi dan berwudhu karena keluar madzi
4) Membaca Al-Qur`an –tanpa memegang mushaf– dalam
kondisi apapun selama tidak junub (hadats besar
5) Bersetubuh (jima’) saat haidh
6) Bercumbu saat haidh
b Hukum-hukum yang Terkait dengan Shalat
1) Tidak boleh membaca Al-Qur`an pada saat sujud
atau ruku’
2) Barangsiapa tidak shalat, maka ia telah kafir
3) Mengulang satu shalat hingga dua kali pada waktu yang
sama
4) Mengqadha shalat yang terlewat
5) Shalat tarawih
6) Shalat id di masjid bagi yang sepuh dan orang-orang yang
lemah
7) Suami boleh memandikan jenazah istrinya
8) Kain kafan dari harta mayit
9) Tidak boleh berlebihan dalam mengafani
10) Memandikan orang yang mati syahid dan
mengkafankannya
c Hukum-hukum yang Terkait dengan Zakat
1) Tidak ada zakat bagi harta yang belum mencapai haul
2) Nishab dan ukuran zakat emas dan perak
3) Nishab onta dan zakatnya
4) Jenis zakat pertanian
5) Tidak ada zakat dari sayuran, buah-buahan, dan madu
6) Penyaluran zakat hanya kepada satu ashnaf
7) Distribusi zakat kepada ayah dan anak
d Hukum-hukum yang Terkait dengan Puasa
1) Puasa ramadhan cukup dengan kesaksian satu orang yang
dianggap adil
2) Puasa orang yang junub
3) Berbuka bagi orangtua sepuh
4) Tempat i’tikaf
5) Hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi mu’takif
(orang yang beri’tikaf
e Hukum-hukum dalam Ibadah Haji
1) Hukum mencium istri bagi orang yang sudah berniat ihram
2) Membunuh hewan penyerang (buas) bagi orang
yang ihram
3) Membunuh burung gagak
4) Ragu pada saat thawaf
5) Lupa pada saat thawaf
6) Badal haji
7) Ragu jumlah lemparan jumrah
f Hukum yang Memiliki Keterkaitan dengan Ibadah
1) Mendapatkan bangkai sebelum mati
2) Sembelihan orang arab beragama nasrani
3) Hewan yang disembelih karena sikap sombong
4) Najisnya telor yang berada dalam bangkai ayam
5) Makanan orang musyrik dan majusi selain sembelihan
6) Membiarkan uban (rambut memutih)
7) Bermain dadu dan catur
8) Nikah mut’ah
9) Nikah tanpa wali
10)Cacat fisik pada wanita
11)Nikah lelaki impoten
12)Menikahi kakak beradik karena ketidaktahuan
13)Menggauli istri dari dubur
14)Massa iddah wanita hamil yang ditinggal wafat suaminya
g Hukum-hukum Terkait Muamalah Maliyah (Keuangan)
1) Reward (hadiah) dari penguasa
2) Hadiah untuk mengangkat ketidakadilan dan mengambil
hak
3) Tidak ada jaminan pada akad pinjaman (‘ariyah)
4) Tidak ada jaminan atas titipan
5) Menjual ghanimah (harta rampasan perang) kepada orang
kafir
6) Menjamin produsen
7) Perjanjian dengan ahli dzimmah dan tidak memaksa
dalam mengum¬pulkan jizyah
2. Permasalahan Hudud
a. Hukuman bagi yang Murtad
b. Hukuman bagi Pezina
1) Kisah rajam
2) Menunda rajam wanita hamil
3) Hal-hal yang dibenci atas pezina
4) Zina terpaksa (diperkosa
5) Menolak hudud dengan kecurigaan
6) Zina dengan wanita nasrani
7) Hukum hudud merupakan kafarat (penghapus) dosa
c. Hukuman Peminum Khamar (Minuman Keras)
1) Meminum khamar pada saat ramadhan
2) Peminum khamar yang mati pada saat dihukum hudud
d. Hukuman bagi Pencuri
1) Parameter sebagai syarat
2) Mencuri barang yang tidak jelas kepemilikannya
3) Orang yang merdeka mencuri
4) Hamba saya mencuri harta majikannya
5) Bukti pencurian
6) Tertangkap sebelum mencuri
7) Mencuri berulangkali
8) Potong tangan dan menggantungnya
e. Qisas dan Hukum Pidana
1) Terlibat dalam pembunuhan dengan sengaja
2) Otak (perencana) pembunuhan
3) Korban dibunuh saat ramai berdesakan
4) Hukum pidana bagi pengendara, pengendali, dan
penumpang
5) Korban akibat pembangunan atau proyek ilegal
6) Salah dalam memberikan kesaksian
7) Membunuh orang yang salah beramai-ramai
8) Mempekerjakan anak di bawah umur dan hamba sahaya
tanpa izin
9) Teror psikis
10)Kejahatan pidana dokter
11)Mati karena pelaksanaan hukum qisas dan hudud
12)Penjara bagi perompak/begal
13)Pembunuh mengaku melakukan pembunuhan untuk
membayar biaya terdakwa
14)Wanita membunuh suaminya pada hari pernikahan
dengan dihadiri temannya
15)Mengganti diyat (denda) onta dengan uang
16)Diyat (denda) kepada ahli kitab
17)Diyat tulang rusuk
18)Mata buta sebelah
19)Diyat jari jemari
4. Ta’zir
a. Memukul dengan Tangan
b. Mencambuk
c. Mengumumkan kepada Publik
d. Kurungan Penjara
e. Mengikat dalam Kurungan
f. Membenamkan dalam Sampah
g. Hukuman Mati
h. Memusnahkan Alat dan Sarana Kejahatan
BAB VI: PEMBAGIAN WILAYAH PADA MASA PEMERINTAHAN
ALI BIN ABI THALIB
A. Wilayah dan Daerah
1. Makkah Al-Mukarramah
2. Madinah Al-Munawarah
3. Bahrain dan Oman
4. Yaman
5. Syam
6. Wilayah Aljazirah
7. Wilayah Mesir
a. Surat Ali bin Abi Thalib kepada penduduk Mesir
b. Ucapan Qais bin Saad
c. Surat Muawiyah kepada Qais bin Saad
8. Wilayah Basrah
9. Wilayah Kufah
10. Wilayah-wilayah di Kawasan Timur
a. Persia
b. Khurasan
Daerah Hamdzan
c. Azerbaijan
B. Pengangkatan Gubernur pada Masa Pemerintahan
Ali bin Abi Thalib
1. Sikap Ali bin Abi Thalib terhadap Gubernur dan Pejabat yang
Diangkat Utsman bin Affan dari Kalangan Kerabat
a. Sikap Ali terhadap Para Gubernur Utsman
b. Pengangkatan Kerabat Dekat Amirul Mukminin sebagai
Pejabat di Wilayah
2. Pengawasan dan Pengarahan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
kepada Para Pembantunya
3. Masa Jabatan bagi Pejabat pada Masa Kekhalifahan Ali
a. Penunjukkan Menteri
b. Membentuk Majelis Syura
c. Membentuk Satuan Keamanan dan Mempersenjatainya
d. Strategi Politik Luar Negeri Saat Perang dan Damai
e. Menjaga Stabilitas Keamanan Dalam Negeri
f. Membentuk Lembaga Peradilan di Wilayah
g. Anggaran Belanja Negara
h. Pekerja yang Ditugaskan di Wilayah dan Cara Mengawasi
Mereka
i. Struktur Sosial Masyarakat
j. Mendidik dengan Reward dan Punishment
k. Peran Urafa (Sersan) dan Naqib (Kapten) dalam Pelaksanaan
Hukum di wilayah
4. Pemahaman Manajerial Ali bin Abi Thalib
a. Penekanan pada Sisi Sumber Daya Manusia
b. Memiliki Ilmu dan Keahlian
c. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan
d. Memberantas Stagnasi
e. Sadar Pengawasan
f. Penugasan Berdasarkan Aturan Main dan Tata tertib yang
berlaku, Bukan Karena Hubungan personal
g. Disiplin
h. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan
i. Para Gubernur Harus Pandai Menyeleksi
j. Didampingi Staff Ahli
k. Managemen Mengayomi
BAB VII: PERANG JAMAL, SHIFFIN, DAN TAHKIM
A. Peristiwa Sebelum Perang Jamal
1. Pengaruh Pengikut Abdullah bin Saba (Sabaiyah) dalam
Menyulut Fitnah
a. Apakah Sabaiyah Nyata atau Hanya Sekadar Imajinasi?
Membongkar Hakekat Abdullah bin Saba
b. Peran Abdullah bin Saba dalam Menciptakan Fitnah
2. Perbedaan Para Sahabat dalam Menyikapi Hukum Qisas
Terhadap Pembunuh Utsman
3. Keluarnya Az-Zubair, Thalhah, Aisyah, dan orang-orang yang
bersamanya ke Basrah untuk melakukan Ishlah (damai)
4. Keluarnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ke Kufah
a. Nasehat Abdullah bin Salam kepada Amirul Mukminin Ali bin
Abi Thalib
b. Nasehat Al-Hasan bin Ali kepada Ayahandanya
c. Mobilisasi Penduduk Kufah oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi
Thalib dari Dzul Qar
d. Perbedaan Pendapat Tidak Merusak Kasih Sayang
e. Pertanyaan-pertanyaan yang Muncul di Perjalanan
5. Upaya Perdamaian
a. Imran bin Hushain
b. Ka’ab bin Sur
c. Al-Qa’qa’ bin Amr At-Tamimi
6. Pecahnya Pertempuran
a. Peran Sabaiyah (Pengikut Abdullah bin Saba) terhadap
Pecahnya Pertempuran
b. Perang Jamal Babak Pertama
c. Perang Jamal Babak Kedua
d. Jumlah Korban
e. Apakah Benar yang Membunuh Thalhah bin Ubaidillah
adalah Marwan bin Al-Hakam
f. Seruan Amirul Mukminin Setelah Perang Usai
g. Memeriksa Korban yang Terbunuh dan Memberikan Kasih
Sayang kepada Mereka
h. Baiat Penduduk Basrah
i. Hadits Abu Bakrah dari Rasulullah
j. Tanggal Kejadian Perang Jamal
k. Apakah Kami Akan Menghentikannya karena Mereka
Wanita Muslimah?
l. Penolakan Abu Bakrah Ats-Tsaqafi untuk Memimpin Basrah
m. Sikap Amirul Mukmini kepada Orang-orang yang
Menghina Aisyah
n. Pembelaan Ammar bin Yasir untuk Ummul Mukminin Aisyah
7. Antara Ummul Mukminin Aisyah dan Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib
8. Penyebab Turunnya Ayat
B. Perang Shiffin (37 H)
1. Rangkaian Kejadian Sebelum Perang Shiffin
a. Baju Utsman Saat Terbunuh
b. Alasan Muawiyah Tidak Mau Berbaiat
c. Respon Muawiyah terhadap Surat Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib
d. Menyiapkan Pasukan untuk Menyerang Syam
e. Mengutus Jarir bin Abdullah kepada Muawiyah
g. Perjalanan Amirul Mukminin Menuju Syam
h. Muawiyah menuju Shiffin
i. Memperebutkan Sumber Air
j. Perpisahan di Antara Dua Pasukan dan Upaya Perdamaian
2. Pecahnya Pertempuran
a. Hari Pertama
b. Hari Kedua
c. Malam Jumat Kelabu
d. Seruan untuk Tahkim
e. Pengaruh Terbunuhnya Ammar bin Yasir terhadap Kaum
Muslimin
f. Pemahaman Para Ulama terhadap Hadits ini
g. Bantahan atas Perkataan Muawiyah
h. Siapakah Pembunuh Ammar bin Yasir
i. Interaksi yang Mulia Saat Perang dan Konfrontasi
j. Interaksi dengan Para Tawanan
k. Jumlah Korban
l. Amirul Mukminin Memeriksa Korban yang Wafat dan
memberikan Kasih Sayang pada Mereka
m. Sikap terhadap Muawiyah dan Raja Romawi
n. Kisah Bohong tentang Amr bin Al-Ash dalam Perang Shiffin
o. Amirul Mukminin Melewati Pemakaman Korban Perang Shiffin
p. Pembunuh Utsman Ingin Perang Tetap Berlanjut
q. Larangan Menghina Muawiyah dan Penduduk Syam
C. Tahkim (Arbitrase)
1. Isi Perjanjian Tahkim
2. Kisah Tahkim yang Tersohor dan Kebatilan yang Terkandung
di Dalamnya
a. Sanadnya Dhaif
b. Urgensi Permasalahan ini dari Sisi Akidah dan Syariah
c. Riwayat yang Menyanggah Riwayat-riwayat Batil
d. Pengakuan Muawiyah, “Ali lebih utama dan berhak atas
kekhilafahan daripada dirinya
e. Keadilan dan Ilmu Syarat bagi Khalifah
f. Tahkim Dilaksanakan pada Masa Fitnah
g. Umar bin Khathab Membatasi Kekhilafahan pada Majelis Syura
h. Penduduk Syam membaiat Muawiyah Pasca Tahkim?
j. Keputusan Tahkim yang Sebenarnya
k. Tempat Pelaksanaan Perundingan
l. Apakah Saad bin Abi Waqqash Ikut Hadir dalam
Pertemuan Tahkim?
3. Apakah Kita Dapat Mengambil Manfaat dari Peristiwa Tahkim
untuk Menghindari Konflik Antara Dunia Islam
4. Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Peperangan Tersebut
5. Pendapat Ibnu Taimiyah
6. Pendapat Ibnu Katsir
7. Pendapat Ibnu Hajar
8. Waspada terhadap Sebagian Buku yang Mendistorsi Sejarah
Para Sahabat
a. Al-Imamah wa As-Siyasah karya Ibnu Qutaibah
b. Nahjul Balaghah
c. Kitab Al-Aghani karya Al-Asfahani
d. Tarikh Al-Ya’qubi
e. Mirwaj Adz-Dzahab wa Ma’adin Al-Jauhar karya Al-Mas’udi
9. Orientalisme dan Sejarah Islam
ISI BUKU
BAB I: ALI BIN ABI THALIB SELAMA DI MAKKAH
A. Nama, Nasab, Julukan, Gelar, Sifat, dan Keluarganya
1. Nama dan Nasabnya
2. Julukannya
3. Gelarnya
B. Kelahirannya
C. Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Generasi
Setelahnya
D. Kisah Keislaman Ali dan Karya Terpentingnya Ketika di
Makkah Sebelum Hijrah
1. Kisah Awal Keislaman Ali
2. Bagaimana Ali Masuk Islam?
3. Antara Ali dan Abu Thalib
4. Apakah Ali ikut menghancurkan berhala-berhala bersama
Rasulullah?
5. Apakah Ali mengubur Abu Thalib sesuai petunjuk Rasulullah
6. Ketenangan jiwa Ali dan perannya mempertemukan Abu Dzar
dengan Rasulullah
7. Ali bersama Rasulullah berkeliling ke Kabilah-kabilah Arab
untuk berdakwah dan mengadakan perjanjian dengan
Bani Syaiban
8. Pengorbanan Ali Menggantikan Posisi di Tempat Tidur Rasulullah
9. Hijrah Ali bin Abi Thalib
BAB II: PRESTASI TERPENTING ALI BIN ABI THALIB
RENTANG WAKTU ANTARA HIJRAH SAMPAI PERANG AHZAB
A. Pengiriman Duta Militer
1. Ghazwah Al-Asyirah (Perang Dzi Al-Asyirah)
2. Perang Badar Pertama
B. Perang Badar
C. Pernikahan Ali bin Abi Thalib dengan Fathimah binti
Rasulullah
1. Mahar Pernikahan Fathimah
2. Malam Pengantin Fathimah dengan Ali
3. Walimah Ursy (Pesta Pernikahan) Fathimah dengan Ali
4. Penghidupan (Mata Pencaharian) Ali dan Fathimah
5. Kezuhudan dan Kesabaran Sayidah Fathimah
6. Sesungguhnya Jiwa Kita Ada dalam Genggaman Allah
D. Anak Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husain
1. Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2. Al-Husain bin Ali
E. Hadits Tentang Kisa` (Kain Selimut) dan Ahlul Bait
F. Hukum-hukum yang dikhususkan untuk keluarga Rasulullah
(Ahlul Bait)
G. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Perang Uhud
H. Ali bin Abi Thalib dan Peristiwa Perang Bani Nadhir
I. Ali dalam Peperangan Hamra’ul Asad
J. Ali dan Sikapnya dalam Menghadapi Tuduhan Keji Orang
Kafir Quraisy Terhadap Istri Nabi (Hadits Ifki)
BAB III: PRESTASI TERPENTING ALI BIN ABI THALIB RENTANG WAKTU ANTARA PERANG AHZAB SAMPAI WAFATNYA NABI
A. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Perang Ahzab
B. Ali dalam Pertempuran Bani Quraidhah
C. Ali bin Abi Thalib dalam Perjanjian Hudaibiyah dan Baiat
Ridhwan
D. Umrah Qadha (7 H), Ali bin Abi Thalib, dan Hadhanah
Anak Permpuan Hamzah
E. Ali bin Abi Thalib dalam Perang Khaibar (7 H)
F. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Fathu Makkah dan
Peperangan Hunain (8 H)
1. Menggagalkan Upaya Mata-mata untuk Kaum Quraisy
2. Kami Melindungi Orang yang Kamu Lindungi, Wahai
Ummu Hani’
3. Terbunuhnya Al-Huwairits bin Nuqayid bin Wahb
4. Ali bin Abi Thalib dalam Peran Perdamaian
5. Ali dalam Perang Hunain
6. Pasukan Ali bin Abi Thalib Menghancurkan Patung
G. Kepemimpinan yang diserahkan Rasulullah kepada Ali
bin Abi Thalib di Madinah saat terjadi
Perang Tabuk (9 H)
H. Ali bin Abi Thalib dan Perannya dalam Ibadah Haji yang
Dilakukan Abu Bakar bersama Rombongan Kaum
Muslimin
I. Ali bin Abi Thalib dan Utusan Nasrani Najran, serta Ayat
Mubahalah
J. Ali bin Abi Thalib Sebagai Dai dan Qadhi
di Yaman, (10 H)
K. Ali bin Abi Thalib dan Kisah Haji Wada’
L. Kisah wasiat yang ditulis Nabi pada detik-detik
menjelang wafat beliau
BAB IV: ALI BIN ABI THALIB PADA MASA
KHULAFAUR RASYIDIN
A. Ali bin Abi Thalib pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
1. Baiat Ali kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq
2. Ali dan Dukungannya kepada Abu Bakar dalam Perang
Menghadapi Orang-orang Murtad
3. Penghormatan Ali terhadap Abu Bakar
4. Ali Bermakmum Shalat dengan Abu Bakar dan Menerima
Berbagai Hadiah darinya
5. Abu Bakar Ash-Shiddiq, Fathimah, dan Warisan Nabi
6. Pernikahan antara Keluarga Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan
Ahlul Bait, dan Pemberian Nama kepada Sebagian Anak-anak
Ahlul Bait dengan Nama Abu Bakar
7. Ali bin Abi Thalib Saat Wafatnya Abu Bakar
B. Ali bin Abi Thalib pada Masa Khalifah Al-Faruq,
Umar bin Khathab
1. Dalam masalah peradilan (qadhaiyah
a. Wanita Gila yang Berbuat Zina
b. Dilipatgandakan Hukuman Bagi Peminum Khamar
c. Tidak Ada Kekuasaan bagi Kalian Atas Apa yang Ada di
dalam Rahim
d. Mengembalikan Ketidaktahuan kepada Petunjuk Sunnah
e. Orang ini Mengalahkan Nafsuku dan Menodai Keluargaku
2. Ali bin Abi Thalib dan Penertiban Sistem Keuangan Serta
Administrasi Pemerintahan Umar
a. Ali dalam Kaitannya dengan Penertiban Sistem Keuangan
b. Ali dan Kontribusinya dalam Sistem Administrasi
c. Berkali-kali Ali diminta Umar untuk Menggantikannya
Menjadi Pemimpin Madinah
d. Menggantikan Posisi Umar Ketika Umar Pergi Haji Bersama
Para Istri Rasulullah
3. Umar Senantiasa Meminta Pendapat Ali bin Abi Thalib dalam
Urusan Jihad dan Kenegaraan
4. Ali bin Abi Thalib dan Para Anaknya, Serta Hubungan Mereka
dengan Umar
a. Kalian Lebih Berhak Mendapat Izin dari Abdullah Bin
Umar Sendiri
b. Demi Allah, Pakaian yang Aku Pakaikan kepada Kalian
Tidak Membuat Kami Tenang
c. Lebih Mengutamakan Bani Hasyim dalam Pemberian
d. Aku Memakai Pakaian ini Karena Saudaraku dan Sahabatku
e. Sebidang Tanah Yanbu’ (mata air)
f. Hendaklah Engkau Berbicara Wahai Abul Hasan
g. Dialog antara Khalifah Umar dengan Ali bin Abi Thalib
Mengenai Hakekat Mimpi
5. Pernikahan Umar dengan Ummu Kultsum binti Ali bin
Abi Thalib
6. Wahai Putri Rasulullah, Tak Ada Seorang Pun yang Lebih Kami
Cintai Melebihi Bapakmu, dan Tak Ada yang Lebih Kami Cintai
Setelah Bapakmu Melebihi Dirimu
7. Perselisihan Antara Al-Abbas dengan Ali, dan Keputusan Umar
Terhadap Keduanya
8. Dukungan Umar terhadap Ali di Hadapan Dewan Syura untuk
Menjadi Khalifah, Serta Ucapan Ali kepada Umar Pasca
Kematiannya
a. Dukungan Umar kepada Ali bersama anggota Ahli Syura
b. Ungkapan yang Dikatakan Ali tentang Umar Pasca
Kematiannya
c. Karena Dulu Umar Membenci untuk Singgah di Dalamnya,
Aku (Ali) Pun Membencinya
d. Kecintaan Ahlul Bait kepada Umar
e. Umar bin Khathab Allah Jadikan Sebagai Sebab bagi
Lahirnya Keturunan Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
f. Perkataan Abdullah bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
tentang Umar
C. Ali bin Abi Thalib pada Masa Pemerintahan Utsman
bin Affan
1. Baiat Ali Kepada Khalifah Utsman bin Affan
2. Kebatilan-kebatilan Kelompok Syiah Rafidhah yang Disisipkan
dalam Kisah Musyawarah (Saat Pemilihan Utsman Sebagai
Khalifah
a. Tuduhan kepada Para Sahabat Rasulullah Bahwa Mereka
Telah Melakukan Keberpihakan dalam Urusan Kepemimpinan
Kaum Muslimin
b. Adanya Blok Umawi dan Blok Hasyimi
c. Berbagai Kebohongan yang Dituduhkan Secara Palsu dan Keji
Kepada Ali bin Abi Thalib
3. Sikap Saling Memuji Antara Ali dengan Utsman
4. Ali bin Abi Thalib Menjalankan Hudud dan Diajak Bermusyawarah
dalam Urusan-urusan Kenegaraan pada Masa Utsman
a. Ali Menegakkan Hukuman Hudud pada Masa
Pemerintahan Utsman
b. Utsman Meminta Pendapat dan Masukan Ali Serta Para
Pembesar Sahabat Rasulullah Mengenai Rencana
Penyerangannya ke Afrika
c. Pendapat Ali terhadap Keinginan Utsman untuk Menyatukan
Bacaan Al-Qur`an
5. Sikap Ali dalam Menghadapi Fitnah yang Menimpa
Khalifah Utsman
a. Sikap Ali bin Abi Thalib di Awal Terjadinya Fitnah
(Pembunuhan Utsman)
b. Sikap Ali bin Abi Thalib ketika terjadi Pengepungan
terhadap Utsman
c. Pernikahan yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib dengan
keluarga Utsman
6. Berbagai Ungkapan Ali bin Abi Thalib Seputar Kulafaur Rasyidin
a. Abu Bakar dan Umar Adalah Dua Tuan Para Penghuni Surga
b. Ini Dia Utsman bin Ali, Saya Menamainya dengan Nama
Utsman bin Affan
c. Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar Bin Khathab, dan Utsman
bin Affan. Mereka Adalah Orang-orang yang Memiliki
Keistimewaan dan Kedudukan Khusus di Sisi Rasulullah
d. Konsekuensi Kelompok Syiah Rafidhah yang Berani
Mengkafirkan para Sahabat Rasulullah
e. Bukti-bukti Nyata Mengenai Hubungan Antara Ali dengan
Para Khulafa`Urrasyidin
7. Sifat Para Sahabat Nabi dalam Al-Qur`an
D. Baiat Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah dan Sifat-sifat
Serta Kehidupannya di Tengah Masyarakat
1. Pelaksanaan Baiat Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah
2. Alasan-alasan yang Melandasi Ali bin Abi Thalib Lebih Berhak
Menjadi Khalifah
3. Baiat Thalhah dan Zubair kepada Ali
4. Tercapainya Ijma’ Terhadap Sahnya Kekhalifahan Ali bin
Abi Thalib
5. Syarat-syarat yang diajukan Ali dalam baiat terhadap dirinya
dan isi khutbah pertama yang disampaikan Ali
a. Dasar-dasar dalam Bermusyawarah
b. Ahlul Halli wa Al-Aqdi pada Masa Pemerintahan
Ali bin Abi Thalib
c. Adanya Upaya Keras Agar Jabatan Khalifah Tidak Sampai
Kosong
d. Bantahan terhadap Berbagai Buku Kontemporer yang
Membahas Tentang Baiat Ali bin Abi Thalib
e. Khutbah Pertama yang Disampaikan Ali bin Abi Thalib
f. Kesamaan Arti Antara Lafazh Imam, Khalifah, dan
Amirul Mukminin
g. Gelar Manakah yang Lebih Benar Ketika Kita Memanggil
Ali bin Abi Thalib; Apakah Kita Menggunakan Istilah
Radhiyallahu Anhu, Karramallahu Wajhahu, atau Assalam?
E. Keutamaan-keutamaan dan Sifat-sifat Utama Ali Serta
Dasar-dasar Kebijakan Pemerintahannya
1. Luas Ilmunya dan Mendalam Pemahaman Hukum Agamanya
a. Manusia Ada Tiga Macam
b. Perbandingan Antara Ilmu dan Harta
c. Seorang Ahli Fikih yang Sebenarnya Adalah yang Mampu
Membuat Orang Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah
d. Betapa Terasa Tenang dan Sejuk di Dalam Hati
e. Orang yang Berilmu dan Keharusan Mengajarkan Ilmunya
kepada Orang Lain
f. Kebaikan Terletak pada Banyaknya Ilmu, dan Bukan pada
Banyaknya Harta dan Anak-Anak
g. Perbedaan Antara Orang yang Berilmu dan Orang yang
Bodoh
h. Di Antara Sebab Malasnya Orang untuk Mencari Ilmu
(Zuhud Ilmu)
i. Hak-hak Ulama dari Umatnya
j. Kedudukan Ulama yang Mengamalkan Ilmunya di Sisi Allah
k. Sibuk dalam Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Sibuk
dalam Melakukan Ibadah-ibadah Sunnah
2. Kezuhudan dan kewara’an Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
3. Sikap Tawadhu’ Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
4. Sikap Dermawan dan Murah Hati
5. Malu kepada Allah
6. Rajin beribadah, Sabar, dan Ikhlas karena Allah
7. Bersyukur kepada Allah
8. Senantiasa Berdoa kepada Allah
9. Dasar dan Rujukan Utama Pemerintahannya Adalah Kitabullah
10. Memberi Hak kepada Umat untuk Mengawasi Jalannya
Pemerintahan
11. Menjunjung Tinggi Asas Musyawarah
12. Adil dan Tak Pilih Kasih
13. Kebebasan
E. Kehidupan Ali di Tengah-tengah Masyarakat dan
Perhatiannya terhadap Kewajiban Amar Makruf
Nahi Munkar
1. Dakwah kepada Tauhid dan Memberantas Syirik
a. Ungkapan Ali bin Abi Thalib, “Janganlah seorang hamba
sekali-kali berharap kecuali hanya kepada Allah, dan
tidak takut kecuali kepada dosa-dosanya
b. Pengajaran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib tentang
Nama-nama Allah dan Sifat-sifat Allah
c. Pengajaran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib tentang
Nikmat-nikmat Allah yang Wajib Disyukuri
d. Kesungguhan Ali bin Abi Thalib Memberantas Sisa-sisa
Warisan Jahiliyah
1) Ziarah kubur yang disyariatkan
2) Sejarah perayaan ziarah di kuburan
3) Kaitan perayaan kubur dengan keterbelakangan dan
kebodohan umat
4) Misi penjajahan dan kaitannya dengan perayaan-
perayaan di pekuburan
5) Apakah perayaan dikuburan merupakan perkara baru
(bid’ah) dalam agama
6) Amirul Mukminin Ali membakar orang yang melampaui
batas hingga mengakui Ali sebagai Tuhan
7) Bagaimana permulaan keimanan dalam hati manusia
menurut Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan
pendapatnya tentang pengertian takwa
8) Qadha dan Qadar menurut Ali bin Abi Thalib
9) Bagaimana Allah menghisab amal perbuatan hamba-Nya
padahal jumlah mereka begitu banyaknya
2. Khutbah-khutbah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
3. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan syair
a. Tentang Kelapangan dan Kesempitan
b. Tentang Kesabaran
c. Tentang Cinta Dunia
d. Tentang Persahabatan
e. Tentang Tawadhu dan Qanaah
f. Rahasia dan Menjaganya
4. Hikmah-hikmah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib yang
Beredar di Tengah-tengah Umat
5. Pendapat Amirul Mukminin tentang Sifat Hamba Terbaik, Ibadah
Sunnah Nabi, dan Sifat Para Sahabat Nabi
a. Tentang Sifat Hamba Terbaik
b. Jawaban Ali Terhadap Orang yang Bertanya kepadanya tentang
Ibadah Sunnah Nabi
c. Penjelasan Amirul Mukminin Ali tentang Sahabat-sahabat
Nabi yang Mulia
6. Peringatan Ali terhadap Berbagai Penyakit yang Berbahaya
a. Kemaksiatan dan Akibatnya
b. Banyak Angan-angan dan Mengikuti Hawa Nafsu
c. Riya (Pamer)
d. Ujub (Bangga pada Diri Sendiri)
7. Perhatian Ali untuk Melakukan Pengarahan dan Pembinaan
orang-orang di Pasar
8. Peran Polisi pada Masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib
BAB V: LANDASAN PEREKONOMIAN DAN PERADILAN
PADA MASA ALI BIN ABI THALIB SERTA SEBAGIAN
IJTIHAD FIKIHNYA
A. Lembaga Peradilan
1. Langkah Peradilan dan Legislasi pada Masa Khulafaur Rasyidin
dan Referensi Utama Para Sahabat pada Masa itu
2. Keistimewaan Peradilan pada Masa Khulafaur Rasyidin
3. Qadhi Terkenal pada Masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib
4. Metodologi Yudisial Menurut Ali bin Abi Thalib
a. Melanjutkan Metode Yuridiksi Sebelumnya
b. Tidak Mengeritisi Keputusan Hukum Pemerintahan
Sebelumnya
c. Syarat Kelayakan bagi Para Qadhi
d. Lokasi Pengadilan
e. Bebas Biaya Peradilan
f. Pengacara
5. Kewajiban Para Qadhi
a. Mempelajari Materi Gugatan dengan Benar dan Teliti
b. Memahami Asas Kesetaraan Antara Para Pihak yang
Bersengketa
c. Tidak Berteriak Di Antara Para Pihak yang Bersengketa
d. Menjauhkan Diri dari Pengaruh Buruk dan Menerapkan
Pengendalian Diri
e. Musyawarah
B. Fikih Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
1. Permasalahan Ibadah
a Permasalahan Hukum Terkait Bersuci (Thaharah
1) Kencing bayi
2) Hukum wudhu orang tidur sambil duduk
3) Mencuci madzi dan berwudhu karena keluar madzi
4) Membaca Al-Qur`an –tanpa memegang mushaf– dalam
kondisi apapun selama tidak junub (hadats besar
5) Bersetubuh (jima’) saat haidh
6) Bercumbu saat haidh
b Hukum-hukum yang Terkait dengan Shalat
1) Tidak boleh membaca Al-Qur`an pada saat sujud
atau ruku’
2) Barangsiapa tidak shalat, maka ia telah kafir
3) Mengulang satu shalat hingga dua kali pada waktu yang
sama
4) Mengqadha shalat yang terlewat
5) Shalat tarawih
6) Shalat id di masjid bagi yang sepuh dan orang-orang yang
lemah
7) Suami boleh memandikan jenazah istrinya
8) Kain kafan dari harta mayit
9) Tidak boleh berlebihan dalam mengafani
10) Memandikan orang yang mati syahid dan
mengkafankannya
c Hukum-hukum yang Terkait dengan Zakat
1) Tidak ada zakat bagi harta yang belum mencapai haul
2) Nishab dan ukuran zakat emas dan perak
3) Nishab onta dan zakatnya
4) Jenis zakat pertanian
5) Tidak ada zakat dari sayuran, buah-buahan, dan madu
6) Penyaluran zakat hanya kepada satu ashnaf
7) Distribusi zakat kepada ayah dan anak
d Hukum-hukum yang Terkait dengan Puasa
1) Puasa ramadhan cukup dengan kesaksian satu orang yang
dianggap adil
2) Puasa orang yang junub
3) Berbuka bagi orangtua sepuh
4) Tempat i’tikaf
5) Hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi mu’takif
(orang yang beri’tikaf
e Hukum-hukum dalam Ibadah Haji
1) Hukum mencium istri bagi orang yang sudah berniat ihram
2) Membunuh hewan penyerang (buas) bagi orang
yang ihram
3) Membunuh burung gagak
4) Ragu pada saat thawaf
5) Lupa pada saat thawaf
6) Badal haji
7) Ragu jumlah lemparan jumrah
f Hukum yang Memiliki Keterkaitan dengan Ibadah
1) Mendapatkan bangkai sebelum mati
2) Sembelihan orang arab beragama nasrani
3) Hewan yang disembelih karena sikap sombong
4) Najisnya telor yang berada dalam bangkai ayam
5) Makanan orang musyrik dan majusi selain sembelihan
6) Membiarkan uban (rambut memutih)
7) Bermain dadu dan catur
8) Nikah mut’ah
9) Nikah tanpa wali
10)Cacat fisik pada wanita
11)Nikah lelaki impoten
12)Menikahi kakak beradik karena ketidaktahuan
13)Menggauli istri dari dubur
14)Massa iddah wanita hamil yang ditinggal wafat suaminya
g Hukum-hukum Terkait Muamalah Maliyah (Keuangan)
1) Reward (hadiah) dari penguasa
2) Hadiah untuk mengangkat ketidakadilan dan mengambil
hak
3) Tidak ada jaminan pada akad pinjaman (‘ariyah)
4) Tidak ada jaminan atas titipan
5) Menjual ghanimah (harta rampasan perang) kepada orang
kafir
6) Menjamin produsen
7) Perjanjian dengan ahli dzimmah dan tidak memaksa
dalam mengum¬pulkan jizyah
2. Permasalahan Hudud
a. Hukuman bagi yang Murtad
b. Hukuman bagi Pezina
1) Kisah rajam
2) Menunda rajam wanita hamil
3) Hal-hal yang dibenci atas pezina
4) Zina terpaksa (diperkosa
5) Menolak hudud dengan kecurigaan
6) Zina dengan wanita nasrani
7) Hukum hudud merupakan kafarat (penghapus) dosa
c. Hukuman Peminum Khamar (Minuman Keras)
1) Meminum khamar pada saat ramadhan
2) Peminum khamar yang mati pada saat dihukum hudud
d. Hukuman bagi Pencuri
1) Parameter sebagai syarat
2) Mencuri barang yang tidak jelas kepemilikannya
3) Orang yang merdeka mencuri
4) Hamba saya mencuri harta majikannya
5) Bukti pencurian
6) Tertangkap sebelum mencuri
7) Mencuri berulangkali
8) Potong tangan dan menggantungnya
e. Qisas dan Hukum Pidana
1) Terlibat dalam pembunuhan dengan sengaja
2) Otak (perencana) pembunuhan
3) Korban dibunuh saat ramai berdesakan
4) Hukum pidana bagi pengendara, pengendali, dan
penumpang
5) Korban akibat pembangunan atau proyek ilegal
6) Salah dalam memberikan kesaksian
7) Membunuh orang yang salah beramai-ramai
8) Mempekerjakan anak di bawah umur dan hamba sahaya
tanpa izin
9) Teror psikis
10)Kejahatan pidana dokter
11)Mati karena pelaksanaan hukum qisas dan hudud
12)Penjara bagi perompak/begal
13)Pembunuh mengaku melakukan pembunuhan untuk
membayar biaya terdakwa
14)Wanita membunuh suaminya pada hari pernikahan
dengan dihadiri temannya
15)Mengganti diyat (denda) onta dengan uang
16)Diyat (denda) kepada ahli kitab
17)Diyat tulang rusuk
18)Mata buta sebelah
19)Diyat jari jemari
4. Ta’zir
a. Memukul dengan Tangan
b. Mencambuk
c. Mengumumkan kepada Publik
d. Kurungan Penjara
e. Mengikat dalam Kurungan
f. Membenamkan dalam Sampah
g. Hukuman Mati
h. Memusnahkan Alat dan Sarana Kejahatan
BAB VI: PEMBAGIAN WILAYAH PADA MASA PEMERINTAHAN
ALI BIN ABI THALIB
A. Wilayah dan Daerah
1. Makkah Al-Mukarramah
2. Madinah Al-Munawarah
3. Bahrain dan Oman
4. Yaman
5. Syam
6. Wilayah Aljazirah
7. Wilayah Mesir
a. Surat Ali bin Abi Thalib kepada penduduk Mesir
b. Ucapan Qais bin Saad
c. Surat Muawiyah kepada Qais bin Saad
8. Wilayah Basrah
9. Wilayah Kufah
10. Wilayah-wilayah di Kawasan Timur
a. Persia
b. Khurasan
Daerah Hamdzan
c. Azerbaijan
B. Pengangkatan Gubernur pada Masa Pemerintahan
Ali bin Abi Thalib
1. Sikap Ali bin Abi Thalib terhadap Gubernur dan Pejabat yang
Diangkat Utsman bin Affan dari Kalangan Kerabat
a. Sikap Ali terhadap Para Gubernur Utsman
b. Pengangkatan Kerabat Dekat Amirul Mukminin sebagai
Pejabat di Wilayah
2. Pengawasan dan Pengarahan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
kepada Para Pembantunya
3. Masa Jabatan bagi Pejabat pada Masa Kekhalifahan Ali
a. Penunjukkan Menteri
b. Membentuk Majelis Syura
c. Membentuk Satuan Keamanan dan Mempersenjatainya
d. Strategi Politik Luar Negeri Saat Perang dan Damai
e. Menjaga Stabilitas Keamanan Dalam Negeri
f. Membentuk Lembaga Peradilan di Wilayah
g. Anggaran Belanja Negara
h. Pekerja yang Ditugaskan di Wilayah dan Cara Mengawasi
Mereka
i. Struktur Sosial Masyarakat
j. Mendidik dengan Reward dan Punishment
k. Peran Urafa (Sersan) dan Naqib (Kapten) dalam Pelaksanaan
Hukum di wilayah
4. Pemahaman Manajerial Ali bin Abi Thalib
a. Penekanan pada Sisi Sumber Daya Manusia
b. Memiliki Ilmu dan Keahlian
c. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan
d. Memberantas Stagnasi
e. Sadar Pengawasan
f. Penugasan Berdasarkan Aturan Main dan Tata tertib yang
berlaku, Bukan Karena Hubungan personal
g. Disiplin
h. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan
i. Para Gubernur Harus Pandai Menyeleksi
j. Didampingi Staff Ahli
k. Managemen Mengayomi
BAB VII: PERANG JAMAL, SHIFFIN, DAN TAHKIM
A. Peristiwa Sebelum Perang Jamal
1. Pengaruh Pengikut Abdullah bin Saba (Sabaiyah) dalam
Menyulut Fitnah
a. Apakah Sabaiyah Nyata atau Hanya Sekadar Imajinasi?
Membongkar Hakekat Abdullah bin Saba
b. Peran Abdullah bin Saba dalam Menciptakan Fitnah
2. Perbedaan Para Sahabat dalam Menyikapi Hukum Qisas
Terhadap Pembunuh Utsman
3. Keluarnya Az-Zubair, Thalhah, Aisyah, dan orang-orang yang
bersamanya ke Basrah untuk melakukan Ishlah (damai)
4. Keluarnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ke Kufah
a. Nasehat Abdullah bin Salam kepada Amirul Mukminin Ali bin
Abi Thalib
b. Nasehat Al-Hasan bin Ali kepada Ayahandanya
c. Mobilisasi Penduduk Kufah oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi
Thalib dari Dzul Qar
d. Perbedaan Pendapat Tidak Merusak Kasih Sayang
e. Pertanyaan-pertanyaan yang Muncul di Perjalanan
5. Upaya Perdamaian
a. Imran bin Hushain
b. Ka’ab bin Sur
c. Al-Qa’qa’ bin Amr At-Tamimi
6. Pecahnya Pertempuran
a. Peran Sabaiyah (Pengikut Abdullah bin Saba) terhadap
Pecahnya Pertempuran
b. Perang Jamal Babak Pertama
c. Perang Jamal Babak Kedua
d. Jumlah Korban
e. Apakah Benar yang Membunuh Thalhah bin Ubaidillah
adalah Marwan bin Al-Hakam
f. Seruan Amirul Mukminin Setelah Perang Usai
g. Memeriksa Korban yang Terbunuh dan Memberikan Kasih
Sayang kepada Mereka
h. Baiat Penduduk Basrah
i. Hadits Abu Bakrah dari Rasulullah
j. Tanggal Kejadian Perang Jamal
k. Apakah Kami Akan Menghentikannya karena Mereka
Wanita Muslimah?
l. Penolakan Abu Bakrah Ats-Tsaqafi untuk Memimpin Basrah
m. Sikap Amirul Mukmini kepada Orang-orang yang
Menghina Aisyah
n. Pembelaan Ammar bin Yasir untuk Ummul Mukminin Aisyah
7. Antara Ummul Mukminin Aisyah dan Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib
8. Penyebab Turunnya Ayat
B. Perang Shiffin (37 H)
1. Rangkaian Kejadian Sebelum Perang Shiffin
a. Baju Utsman Saat Terbunuh
b. Alasan Muawiyah Tidak Mau Berbaiat
c. Respon Muawiyah terhadap Surat Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib
d. Menyiapkan Pasukan untuk Menyerang Syam
e. Mengutus Jarir bin Abdullah kepada Muawiyah
g. Perjalanan Amirul Mukminin Menuju Syam
h. Muawiyah menuju Shiffin
i. Memperebutkan Sumber Air
j. Perpisahan di Antara Dua Pasukan dan Upaya Perdamaian
2. Pecahnya Pertempuran
a. Hari Pertama
b. Hari Kedua
c. Malam Jumat Kelabu
d. Seruan untuk Tahkim
e. Pengaruh Terbunuhnya Ammar bin Yasir terhadap Kaum
Muslimin
f. Pemahaman Para Ulama terhadap Hadits ini
g. Bantahan atas Perkataan Muawiyah
h. Siapakah Pembunuh Ammar bin Yasir
i. Interaksi yang Mulia Saat Perang dan Konfrontasi
j. Interaksi dengan Para Tawanan
k. Jumlah Korban
l. Amirul Mukminin Memeriksa Korban yang Wafat dan
memberikan Kasih Sayang pada Mereka
m. Sikap terhadap Muawiyah dan Raja Romawi
n. Kisah Bohong tentang Amr bin Al-Ash dalam Perang Shiffin
o. Amirul Mukminin Melewati Pemakaman Korban Perang Shiffin
p. Pembunuh Utsman Ingin Perang Tetap Berlanjut
q. Larangan Menghina Muawiyah dan Penduduk Syam
C. Tahkim (Arbitrase)
1. Isi Perjanjian Tahkim
2. Kisah Tahkim yang Tersohor dan Kebatilan yang Terkandung
di Dalamnya
a. Sanadnya Dhaif
b. Urgensi Permasalahan ini dari Sisi Akidah dan Syariah
c. Riwayat yang Menyanggah Riwayat-riwayat Batil
d. Pengakuan Muawiyah, “Ali lebih utama dan berhak atas
kekhilafahan daripada dirinya
e. Keadilan dan Ilmu Syarat bagi Khalifah
f. Tahkim Dilaksanakan pada Masa Fitnah
g. Umar bin Khathab Membatasi Kekhilafahan pada Majelis Syura
h. Penduduk Syam membaiat Muawiyah Pasca Tahkim?
j. Keputusan Tahkim yang Sebenarnya
k. Tempat Pelaksanaan Perundingan
l. Apakah Saad bin Abi Waqqash Ikut Hadir dalam
Pertemuan Tahkim?
3. Apakah Kita Dapat Mengambil Manfaat dari Peristiwa Tahkim
untuk Menghindari Konflik Antara Dunia Islam
4. Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Peperangan Tersebut
5. Pendapat Ibnu Taimiyah
6. Pendapat Ibnu Katsir
7. Pendapat Ibnu Hajar
8. Waspada terhadap Sebagian Buku yang Mendistorsi Sejarah
Para Sahabat
a. Al-Imamah wa As-Siyasah karya Ibnu Qutaibah
b. Nahjul Balaghah
c. Kitab Al-Aghani karya Al-Asfahani
d. Tarikh Al-Ya’qubi
e. Mirwaj Adz-Dzahab wa Ma’adin Al-Jauhar karya Al-Mas’udi
9. Orientalisme dan Sejarah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar