Rabu, 09 September 2015

Biografi Ali bin Abi Thalib

Penulis : Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi
No ISBN : 978-979-592-598-9
Kategori : Referensi Sejarah dan Tokoh
Cover : Hard Cover
Isi : 711
Ukuran : 16 x 24.5 cm
Berat : 900 gr



Tlp/sms 081293396955
Pin BB 25c5971b








Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu adalah khalifah keempat dari Khulafaurrasyidin, sebuah estafet kepemimpinan yang selau berada dalam petunjuk dan hidayah. Ali bin Abi Thalib melanjutkan tongkat kepemimpinan para pendahulunya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, dan Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhum. Kepemimpin yang tegak atas baiat kaum muslimin, yang berjanji setia dan ridha untuk melanjutkan risalah dakwah yang diemban oleh Rasulullah.
Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Rasulullah sekaligus yang pertama kali masuk Islam dari kalangan pemuda. Ia juga dikenal sebagai panglima pemberani yang ahli dalam perang tanding, ahli dalam bidang fikih, ahli hikmah, sekaligus ahli strategi pemerintahan. Posisinya sebagai kerabat Rasulullah, membuat sebuah kelompok yang menganggapnya sebagai khalifah yang berhak menggantikan kepemimpinan Rasulullah. Bahkan ada yang mengagung-agungkannya secara ekstrem (ghuluw) sebagaimana dilakukan oleh kelompok Syiah Rafidhah. Namun, Ali bin Abi Thalib lebih memilih mengikuti kesepakatan kaum muslimin untuk membait Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah pengganti Rasulullah. Ia ridha berada dalam bait tersebut dan begitu memuliakan sahabat seniornya tersebut. Begitu pula dengan Abu Bakar, yang juga begitu memuliakannya.
Buku ini menceritakan secara menarik dan mendalam tentang sosok Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dari mulai kepribadiannya, kedalaman ilmu agamanya, kemampuannya dalam mengelola pemerintahan, dan seluk beluk konflik dan pertentangan yang terjadi pada masa kepemimpinannya, sehinga menimbulkan banyak kelompok sempalan, seperti Syiah Rafidhah dan Khawarij. Buku ini juga memberikan bantahan terhadap syubhat-syubhat pemikiran dan keyakinan yang menyimpang dari kelompok yang bersikap ekstrem dalam memuliakan Ali bin Abi Thalib. Termasuk membongkar hadits-hadits dhaif tentang kepemimpinan pasca wafatnya Rasulullah.

ISI BUKU

BAB I: ALI BIN ABI THALIB SELAMA DI MAKKAH
A. Nama, Nasab, Julukan, Gelar, Sifat, dan Keluarganya
1. Nama dan Nasabnya
2. Julukannya
3. Gelarnya
B. Kelahirannya
C. Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Generasi
 Setelahnya
D. Kisah Keislaman Ali dan Karya Terpentingnya Ketika di
 Makkah Sebelum Hijrah
1.  Kisah Awal Keislaman Ali
2.  Bagaimana Ali Masuk Islam?
3.  Antara Ali dan Abu Thalib
4.  Apakah Ali ikut menghancurkan berhala-berhala bersama
 Rasulullah?
5.  Apakah Ali mengubur Abu Thalib sesuai petunjuk Rasulullah
6.  Ketenangan jiwa Ali dan perannya mempertemukan Abu Dzar
 dengan Rasulullah
7.  Ali bersama Rasulullah berkeliling ke Kabilah-kabilah Arab
 untuk berdakwah dan mengadakan perjanjian dengan
 Bani Syaiban
8.  Pengorbanan Ali Menggantikan Posisi di Tempat Tidur Rasulullah
9.  Hijrah Ali bin Abi Thalib

BAB II: PRESTASI TERPENTING ALI BIN ABI THALIB
RENTANG WAKTU ANTARA HIJRAH SAMPAI PERANG AHZAB
A. Pengiriman Duta Militer
1. Ghazwah Al-Asyirah (Perang Dzi Al-Asyirah)
2. Perang Badar Pertama
B. Perang Badar
C. Pernikahan Ali bin Abi Thalib dengan Fathimah binti
 Rasulullah
1.  Mahar Pernikahan Fathimah
2. Malam Pengantin Fathimah dengan Ali
3. Walimah Ursy (Pesta Pernikahan) Fathimah dengan Ali
4. Penghidupan (Mata Pencaharian) Ali dan Fathimah
5. Kezuhudan dan Kesabaran Sayidah Fathimah
6. Sesungguhnya Jiwa Kita Ada dalam Genggaman Allah
D. Anak Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husain
1. Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2. Al-Husain bin Ali
E. Hadits Tentang Kisa` (Kain Selimut) dan Ahlul Bait
F.  Hukum-hukum yang dikhususkan untuk keluarga Rasulullah
 (Ahlul Bait)
G. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Perang Uhud
H. Ali bin Abi Thalib dan Peristiwa Perang Bani Nadhir
I.  Ali dalam Peperangan Hamra’ul Asad
J.  Ali dan Sikapnya dalam Menghadapi Tuduhan Keji Orang
 Kafir Quraisy Terhadap Istri Nabi (Hadits Ifki)

BAB III: PRESTASI TERPENTING ALI BIN ABI THALIB RENTANG WAKTU ANTARA PERANG AHZAB SAMPAI WAFATNYA NABI
A. Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Perang Ahzab
B. Ali dalam Pertempuran Bani Quraidhah
C. Ali bin Abi Thalib dalam Perjanjian Hudaibiyah dan Baiat
 Ridhwan
D. Umrah Qadha (7 H), Ali bin Abi Thalib, dan Hadhanah
 Anak Permpuan Hamzah
E. Ali bin Abi Thalib  dalam Perang Khaibar (7 H)
F.  Ali bin Abi Thalib dalam Peristiwa Fathu Makkah dan
 Peperangan Hunain (8 H)
1. Menggagalkan Upaya Mata-mata untuk Kaum Quraisy
2. Kami Melindungi Orang yang Kamu Lindungi, Wahai
 Ummu Hani’
3. Terbunuhnya Al-Huwairits bin Nuqayid bin Wahb
4. Ali bin Abi Thalib dalam Peran Perdamaian
5. Ali  dalam Perang Hunain
6. Pasukan Ali bin Abi Thalib Menghancurkan Patung
G. Kepemimpinan yang diserahkan Rasulullah kepada Ali
 bin Abi Thalib di Madinah saat terjadi
 Perang Tabuk (9 H)
H. Ali bin Abi Thalib dan Perannya dalam Ibadah Haji yang
 Dilakukan Abu Bakar bersama Rombongan Kaum
 Muslimin
I.  Ali bin Abi Thalib dan Utusan Nasrani Najran, serta Ayat
 Mubahalah
J.  Ali bin Abi Thalib Sebagai Dai dan Qadhi
 di Yaman, (10 H)
K. Ali bin Abi Thalib dan Kisah Haji Wada’
L.  Kisah wasiat yang ditulis Nabi pada detik-detik
 menjelang wafat beliau

BAB IV: ALI BIN ABI THALIB PADA MASA
KHULAFAUR RASYIDIN
A. Ali bin Abi Thalib pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
1.  Baiat Ali kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq
2.  Ali dan Dukungannya kepada Abu Bakar dalam Perang
 Menghadapi Orang-orang Murtad
3.  Penghormatan Ali terhadap Abu Bakar
4.  Ali Bermakmum Shalat dengan Abu Bakar dan Menerima
 Berbagai Hadiah darinya
5.  Abu Bakar Ash-Shiddiq, Fathimah, dan Warisan Nabi
6.  Pernikahan antara Keluarga Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan
 Ahlul Bait, dan Pemberian Nama kepada Sebagian Anak-anak
 Ahlul Bait dengan Nama Abu Bakar
7.  Ali bin Abi Thalib Saat Wafatnya Abu Bakar
B. Ali bin Abi Thalib pada Masa Khalifah Al-Faruq,
 Umar bin Khathab
1.  Dalam  masalah peradilan (qadhaiyah
a. Wanita Gila yang Berbuat Zina
b. Dilipatgandakan Hukuman Bagi Peminum Khamar
c. Tidak Ada Kekuasaan bagi Kalian Atas Apa yang Ada di
 dalam Rahim
d. Mengembalikan Ketidaktahuan kepada Petunjuk Sunnah
e. Orang ini Mengalahkan Nafsuku dan Menodai Keluargaku
2.  Ali bin Abi Thalib dan Penertiban Sistem Keuangan Serta
 Administrasi Pemerintahan Umar
a. Ali dalam Kaitannya dengan Penertiban Sistem Keuangan
b. Ali dan Kontribusinya dalam Sistem Administrasi
c. Berkali-kali Ali diminta Umar untuk Menggantikannya
 Menjadi Pemimpin Madinah
d. Menggantikan Posisi Umar Ketika Umar Pergi Haji Bersama
 Para Istri Rasulullah
3.  Umar Senantiasa Meminta Pendapat Ali bin Abi Thalib dalam
 Urusan Jihad dan Kenegaraan
4.  Ali bin Abi Thalib  dan Para Anaknya, Serta Hubungan Mereka
 dengan Umar
a. Kalian Lebih Berhak Mendapat Izin dari Abdullah Bin
 Umar Sendiri
b. Demi Allah, Pakaian yang Aku Pakaikan kepada Kalian
 Tidak Membuat Kami Tenang
c. Lebih Mengutamakan Bani Hasyim dalam Pemberian
d. Aku Memakai Pakaian ini Karena Saudaraku dan Sahabatku
e. Sebidang Tanah Yanbu’ (mata air)
f. Hendaklah Engkau Berbicara Wahai Abul Hasan
g. Dialog antara Khalifah Umar dengan Ali bin Abi Thalib
 Mengenai Hakekat Mimpi
5.  Pernikahan Umar dengan Ummu Kultsum binti Ali bin
 Abi Thalib
6.  Wahai Putri Rasulullah, Tak Ada Seorang Pun yang Lebih Kami
 Cintai Melebihi Bapakmu, dan Tak Ada yang Lebih Kami Cintai
 Setelah Bapakmu Melebihi Dirimu
7.  Perselisihan Antara Al-Abbas dengan Ali, dan Keputusan Umar
 Terhadap Keduanya
8.  Dukungan Umar terhadap Ali di Hadapan Dewan Syura untuk
 Menjadi Khalifah, Serta Ucapan Ali kepada Umar Pasca
 Kematiannya
a. Dukungan Umar kepada Ali bersama anggota Ahli Syura
b. Ungkapan yang Dikatakan Ali tentang Umar Pasca
 Kematiannya
c. Karena Dulu Umar Membenci untuk Singgah di Dalamnya,
 Aku (Ali) Pun Membencinya
d. Kecintaan Ahlul Bait kepada Umar
e. Umar bin Khathab Allah Jadikan Sebagai Sebab bagi
 Lahirnya Keturunan Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
f. Perkataan Abdullah bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib
 tentang Umar
C. Ali bin Abi Thalib pada Masa Pemerintahan Utsman
 bin Affan
1.  Baiat Ali Kepada Khalifah Utsman bin Affan
2.  Kebatilan-kebatilan Kelompok Syiah Rafidhah yang Disisipkan
 dalam Kisah Musyawarah (Saat Pemilihan Utsman Sebagai
 Khalifah
a. Tuduhan kepada Para Sahabat Rasulullah Bahwa Mereka
 Telah Melakukan Keberpihakan dalam Urusan Kepemimpinan
 Kaum Muslimin
b. Adanya Blok Umawi dan Blok Hasyimi
c. Berbagai Kebohongan yang Dituduhkan Secara Palsu dan Keji
 Kepada Ali bin Abi Thalib
3.  Sikap Saling Memuji Antara Ali dengan Utsman
4.  Ali bin Abi Thalib Menjalankan Hudud dan Diajak Bermusyawarah
 dalam Urusan-urusan Kenegaraan pada Masa Utsman
a.  Ali Menegakkan Hukuman Hudud pada Masa
 Pemerintahan Utsman 
b.  Utsman Meminta Pendapat dan Masukan Ali Serta Para
 Pembesar Sahabat Rasulullah Mengenai Rencana
 Penyerangannya ke Afrika
c.  Pendapat Ali terhadap Keinginan Utsman untuk Menyatukan
 Bacaan Al-Qur`an 
5.  Sikap Ali dalam Menghadapi Fitnah yang Menimpa
 Khalifah Utsman
a. Sikap Ali bin Abi Thalib di Awal Terjadinya Fitnah
 (Pembunuhan Utsman)
b. Sikap Ali bin Abi Thalib ketika terjadi Pengepungan
 terhadap Utsman
c. Pernikahan yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib dengan
 keluarga Utsman
6.  Berbagai Ungkapan Ali bin Abi Thalib Seputar Kulafaur Rasyidin
a. Abu Bakar dan Umar Adalah Dua Tuan Para Penghuni Surga
b. Ini Dia Utsman bin Ali, Saya Menamainya dengan Nama
 Utsman bin Affan
c. Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar Bin Khathab, dan Utsman
 bin Affan. Mereka Adalah Orang-orang yang Memiliki
 Keistimewaan dan Kedudukan Khusus di Sisi Rasulullah
d. Konsekuensi Kelompok Syiah Rafidhah yang Berani
 Mengkafirkan para Sahabat Rasulullah
e. Bukti-bukti Nyata Mengenai Hubungan Antara Ali dengan
 Para Khulafa`Urrasyidin
7.  Sifat Para Sahabat Nabi dalam Al-Qur`an
D. Baiat Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah dan Sifat-sifat
 Serta Kehidupannya di Tengah Masyarakat
1.  Pelaksanaan Baiat Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah
2.  Alasan-alasan yang Melandasi Ali bin Abi Thalib Lebih Berhak
 Menjadi Khalifah
3.  Baiat Thalhah dan Zubair kepada Ali
4.  Tercapainya Ijma’ Terhadap Sahnya Kekhalifahan Ali bin
 Abi Thalib
5.  Syarat-syarat yang diajukan Ali dalam baiat terhadap dirinya
 dan isi khutbah pertama yang disampaikan Ali
a. Dasar-dasar dalam Bermusyawarah
b. Ahlul Halli wa Al-Aqdi pada Masa Pemerintahan
 Ali bin Abi Thalib
c. Adanya Upaya Keras Agar Jabatan Khalifah Tidak Sampai
 Kosong
d. Bantahan terhadap Berbagai Buku Kontemporer yang
 Membahas Tentang Baiat Ali bin Abi Thalib
e. Khutbah Pertama yang Disampaikan Ali bin Abi Thalib
f. Kesamaan Arti Antara Lafazh Imam, Khalifah, dan
 Amirul Mukminin
g. Gelar Manakah yang Lebih Benar Ketika Kita Memanggil
 Ali bin Abi Thalib; Apakah Kita Menggunakan Istilah
 Radhiyallahu Anhu, Karramallahu Wajhahu, atau Assalam?
E. Keutamaan-keutamaan dan Sifat-sifat Utama Ali Serta
 Dasar-dasar Kebijakan Pemerintahannya
1.  Luas Ilmunya dan Mendalam Pemahaman Hukum Agamanya
a. Manusia Ada Tiga Macam
b. Perbandingan Antara Ilmu dan Harta
c. Seorang Ahli Fikih yang Sebenarnya Adalah yang Mampu
 Membuat Orang Tidak Berputus Asa dari Rahmat Allah
d. Betapa Terasa Tenang dan Sejuk di Dalam Hati
e. Orang yang Berilmu dan Keharusan Mengajarkan Ilmunya
 kepada Orang Lain
f. Kebaikan Terletak pada Banyaknya Ilmu, dan Bukan pada
 Banyaknya Harta dan Anak-Anak
g. Perbedaan Antara Orang yang Berilmu dan Orang yang
 Bodoh
h. Di Antara Sebab Malasnya Orang untuk Mencari Ilmu
 (Zuhud Ilmu)
i. Hak-hak Ulama dari Umatnya
j. Kedudukan Ulama yang Mengamalkan Ilmunya di Sisi Allah
k. Sibuk dalam Menuntut Ilmu Lebih Utama daripada Sibuk
 dalam Melakukan Ibadah-ibadah Sunnah
2.  Kezuhudan dan kewara’an Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
3.  Sikap Tawadhu’ Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
4.  Sikap Dermawan dan Murah Hati
5.  Malu kepada Allah
6.  Rajin beribadah, Sabar, dan Ikhlas karena Allah
7.  Bersyukur kepada Allah
8.  Senantiasa Berdoa kepada Allah 
9.  Dasar dan Rujukan Utama Pemerintahannya Adalah Kitabullah
10. Memberi Hak kepada Umat untuk Mengawasi Jalannya
 Pemerintahan
11. Menjunjung Tinggi Asas Musyawarah
12. Adil dan Tak Pilih Kasih
13. Kebebasan
E. Kehidupan Ali di Tengah-tengah Masyarakat dan
 Perhatiannya terhadap Kewajiban Amar Makruf
 Nahi Munkar
1.  Dakwah kepada Tauhid dan Memberantas Syirik
a. Ungkapan Ali bin Abi Thalib, “Janganlah seorang hamba
 sekali-kali berharap kecuali hanya kepada Allah, dan
 tidak takut kecuali kepada dosa-dosanya
b. Pengajaran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib tentang
 Nama-nama Allah dan Sifat-sifat Allah
c. Pengajaran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib tentang
 Nikmat-nikmat Allah yang Wajib Disyukuri
d. Kesungguhan Ali bin Abi Thalib Memberantas Sisa-sisa
 Warisan Jahiliyah
1) Ziarah kubur yang disyariatkan
2) Sejarah perayaan ziarah di kuburan
3) Kaitan perayaan kubur dengan keterbelakangan dan
 kebodohan umat
4) Misi penjajahan dan kaitannya dengan perayaan-
 perayaan di pekuburan
5) Apakah perayaan dikuburan merupakan perkara baru
 (bid’ah) dalam agama
6) Amirul Mukminin Ali membakar orang yang melampaui
 batas  hingga mengakui Ali sebagai Tuhan
7) Bagaimana permulaan keimanan dalam hati manusia
 menurut Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan
 pendapatnya tentang pengertian takwa
8) Qadha dan Qadar menurut Ali bin Abi Thalib
9) Bagaimana Allah menghisab amal perbuatan hamba-Nya
 padahal jumlah mereka begitu banyaknya
2.  Khutbah-khutbah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
3.  Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan syair
a. Tentang Kelapangan dan Kesempitan
b. Tentang Kesabaran
c. Tentang Cinta Dunia
d. Tentang Persahabatan
e. Tentang Tawadhu dan Qanaah
f. Rahasia dan Menjaganya
4.  Hikmah-hikmah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib yang
 Beredar di Tengah-tengah Umat
5.  Pendapat Amirul Mukminin tentang Sifat Hamba Terbaik, Ibadah
 Sunnah Nabi, dan Sifat Para Sahabat Nabi
a. Tentang Sifat Hamba Terbaik
b. Jawaban Ali Terhadap Orang yang Bertanya kepadanya tentang
 Ibadah Sunnah Nabi
c. Penjelasan Amirul Mukminin Ali tentang Sahabat-sahabat
 Nabi yang Mulia
6.  Peringatan Ali terhadap Berbagai Penyakit yang Berbahaya
a. Kemaksiatan dan Akibatnya
b. Banyak Angan-angan dan Mengikuti Hawa Nafsu
c. Riya (Pamer)
d. Ujub (Bangga pada Diri Sendiri)
7.  Perhatian Ali untuk Melakukan Pengarahan dan Pembinaan
 orang-orang di Pasar 
8.  Peran Polisi pada Masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib

BAB V: LANDASAN PEREKONOMIAN DAN PERADILAN
PADA MASA ALI BIN ABI THALIB SERTA SEBAGIAN
IJTIHAD FIKIHNYA
A. Lembaga Peradilan
1.  Langkah Peradilan dan Legislasi pada Masa Khulafaur Rasyidin
 dan Referensi Utama Para Sahabat pada Masa itu
2.  Keistimewaan Peradilan pada Masa Khulafaur Rasyidin
3.  Qadhi Terkenal pada Masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib
4.  Metodologi Yudisial Menurut Ali bin Abi Thalib
a. Melanjutkan Metode Yuridiksi Sebelumnya
b. Tidak Mengeritisi Keputusan Hukum Pemerintahan
 Sebelumnya
c. Syarat Kelayakan bagi Para Qadhi
d. Lokasi Pengadilan
e. Bebas Biaya Peradilan
f. Pengacara
5.  Kewajiban Para Qadhi
a. Mempelajari Materi Gugatan dengan Benar dan Teliti
b. Memahami Asas Kesetaraan  Antara Para Pihak yang
 Bersengketa
c. Tidak Berteriak Di Antara Para Pihak yang Bersengketa
d. Menjauhkan Diri dari Pengaruh Buruk dan Menerapkan
 Pengendalian Diri
e. Musyawarah
B. Fikih Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
1.  Permasalahan Ibadah
a Permasalahan Hukum Terkait Bersuci (Thaharah
1) Kencing bayi
2) Hukum wudhu orang tidur sambil duduk
3) Mencuci madzi dan berwudhu karena keluar madzi
4) Membaca Al-Qur`an –tanpa memegang mushaf– dalam
 kondisi apapun selama tidak junub (hadats besar
5) Bersetubuh (jima’) saat haidh
6) Bercumbu saat haidh
b Hukum-hukum yang Terkait dengan Shalat
1) Tidak boleh membaca Al-Qur`an pada saat sujud
 atau ruku’
2) Barangsiapa tidak shalat, maka ia telah kafir
3) Mengulang satu shalat hingga dua kali pada waktu yang
 sama
4) Mengqadha shalat yang terlewat
5) Shalat tarawih
6) Shalat id di masjid bagi yang sepuh dan orang-orang yang
 lemah
7) Suami boleh memandikan jenazah istrinya
8) Kain kafan dari harta mayit
9) Tidak boleh berlebihan dalam mengafani
10) Memandikan orang yang mati syahid dan
 mengkafankannya
c Hukum-hukum yang Terkait dengan Zakat
1) Tidak ada zakat bagi harta yang belum mencapai haul
2) Nishab dan ukuran zakat emas dan perak
3) Nishab onta dan zakatnya
4) Jenis zakat pertanian
5) Tidak ada zakat dari sayuran, buah-buahan, dan madu
6) Penyaluran zakat hanya kepada satu ashnaf
7) Distribusi zakat kepada ayah dan anak
d Hukum-hukum yang Terkait dengan Puasa
1) Puasa ramadhan cukup dengan kesaksian satu orang yang
 dianggap adil
2) Puasa orang yang junub
3) Berbuka bagi orangtua sepuh
4) Tempat i’tikaf
5) Hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi mu’takif
 (orang yang beri’tikaf
e Hukum-hukum dalam Ibadah Haji
1) Hukum mencium istri bagi orang yang sudah berniat ihram
2) Membunuh hewan penyerang (buas) bagi orang
 yang ihram
3) Membunuh burung gagak
4) Ragu pada saat thawaf
5) Lupa pada saat thawaf
6) Badal haji
7) Ragu jumlah lemparan jumrah
f Hukum yang Memiliki Keterkaitan dengan Ibadah
1) Mendapatkan bangkai sebelum mati
2) Sembelihan orang arab beragama nasrani
3) Hewan yang disembelih karena sikap sombong
4) Najisnya telor yang berada dalam bangkai ayam
5) Makanan orang musyrik dan majusi selain sembelihan
6) Membiarkan uban (rambut memutih)
7) Bermain dadu dan catur
8) Nikah mut’ah
9) Nikah tanpa wali
10)Cacat fisik pada wanita
11)Nikah lelaki impoten
12)Menikahi kakak beradik karena ketidaktahuan
13)Menggauli istri dari dubur
14)Massa iddah wanita hamil yang ditinggal wafat suaminya
g Hukum-hukum Terkait Muamalah Maliyah (Keuangan)
1) Reward (hadiah) dari penguasa
2) Hadiah untuk mengangkat ketidakadilan dan mengambil
 hak
3) Tidak ada jaminan pada akad pinjaman (‘ariyah)
4) Tidak ada jaminan atas titipan
5) Menjual ghanimah (harta rampasan perang) kepada orang
 kafir
6) Menjamin produsen
7) Perjanjian dengan ahli dzimmah dan tidak memaksa
 dalam mengum¬pulkan jizyah
2.  Permasalahan Hudud
a. Hukuman bagi yang Murtad
b. Hukuman bagi Pezina
1) Kisah rajam
2) Menunda rajam wanita hamil
3) Hal-hal yang dibenci atas pezina
4) Zina terpaksa (diperkosa
5) Menolak hudud dengan kecurigaan
6) Zina dengan wanita nasrani
7) Hukum hudud merupakan kafarat (penghapus) dosa
c. Hukuman Peminum Khamar (Minuman Keras)
1) Meminum khamar pada saat ramadhan
2) Peminum khamar yang mati pada saat dihukum hudud
d. Hukuman bagi Pencuri
1) Parameter sebagai syarat
2) Mencuri barang yang tidak jelas kepemilikannya
3) Orang yang merdeka mencuri
4) Hamba saya mencuri harta majikannya
5) Bukti pencurian
6) Tertangkap sebelum mencuri
7) Mencuri berulangkali
8) Potong tangan dan menggantungnya
e. Qisas dan Hukum Pidana
1) Terlibat dalam pembunuhan dengan sengaja
2) Otak (perencana) pembunuhan
3) Korban dibunuh saat ramai berdesakan
4) Hukum pidana bagi pengendara, pengendali, dan
 penumpang
5) Korban akibat pembangunan atau proyek ilegal
6) Salah dalam memberikan kesaksian
7) Membunuh orang yang salah beramai-ramai
8) Mempekerjakan anak di bawah umur dan hamba sahaya
 tanpa izin
9) Teror psikis
10)Kejahatan pidana dokter
11)Mati karena pelaksanaan hukum qisas dan hudud
12)Penjara bagi perompak/begal
13)Pembunuh mengaku melakukan pembunuhan untuk
 membayar biaya terdakwa
14)Wanita membunuh suaminya pada hari pernikahan
 dengan dihadiri temannya
15)Mengganti diyat (denda) onta dengan uang
16)Diyat (denda) kepada ahli kitab
17)Diyat tulang rusuk
18)Mata buta sebelah
19)Diyat jari jemari
4.  Ta’zir
a. Memukul dengan Tangan
b. Mencambuk
c. Mengumumkan kepada Publik
d. Kurungan Penjara
e. Mengikat dalam Kurungan
f. Membenamkan dalam Sampah
g. Hukuman Mati
h. Memusnahkan Alat dan Sarana Kejahatan

BAB VI: PEMBAGIAN WILAYAH PADA MASA PEMERINTAHAN
ALI BIN ABI THALIB
A. Wilayah dan Daerah
1.  Makkah Al-Mukarramah
2.  Madinah Al-Munawarah
3.  Bahrain dan Oman
4.  Yaman
5.  Syam
6.  Wilayah Aljazirah
7.  Wilayah Mesir
a. Surat Ali bin Abi Thalib kepada penduduk Mesir
b. Ucapan Qais bin Saad
c. Surat Muawiyah kepada Qais bin Saad
8.  Wilayah Basrah
9.  Wilayah Kufah
10. Wilayah-wilayah di Kawasan Timur
a. Persia
b. Khurasan
 Daerah Hamdzan
c. Azerbaijan
B. Pengangkatan Gubernur pada Masa Pemerintahan
 Ali bin Abi Thalib
1.  Sikap Ali bin Abi Thalib terhadap Gubernur dan Pejabat yang
 Diangkat Utsman bin Affan dari Kalangan Kerabat
a. Sikap Ali terhadap Para Gubernur Utsman
b. Pengangkatan Kerabat Dekat Amirul Mukminin sebagai
 Pejabat di Wilayah
2.  Pengawasan dan Pengarahan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
 kepada Para Pembantunya
3.  Masa Jabatan bagi Pejabat pada Masa Kekhalifahan Ali
a. Penunjukkan Menteri
b. Membentuk Majelis Syura
c. Membentuk Satuan Keamanan dan Mempersenjatainya
d. Strategi Politik Luar Negeri Saat Perang dan Damai
e. Menjaga Stabilitas Keamanan Dalam Negeri
f. Membentuk Lembaga Peradilan di Wilayah
g. Anggaran Belanja Negara
h. Pekerja yang Ditugaskan di Wilayah dan Cara Mengawasi
 Mereka
i. Struktur Sosial Masyarakat
j. Mendidik dengan Reward dan Punishment
k. Peran Urafa (Sersan) dan Naqib (Kapten) dalam Pelaksanaan
 Hukum di wilayah
4.  Pemahaman Manajerial Ali bin Abi Thalib
a. Penekanan pada Sisi Sumber Daya Manusia
b. Memiliki Ilmu dan Keahlian
c. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan
d. Memberantas Stagnasi
e. Sadar Pengawasan
f. Penugasan Berdasarkan Aturan Main dan Tata tertib yang
 berlaku, Bukan Karena Hubungan personal
g. Disiplin
h. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan
i. Para Gubernur Harus Pandai Menyeleksi
j. Didampingi Staff Ahli
k. Managemen Mengayomi

BAB VII: PERANG JAMAL, SHIFFIN, DAN TAHKIM
A. Peristiwa Sebelum Perang Jamal
1.  Pengaruh Pengikut Abdullah bin Saba (Sabaiyah) dalam
 Menyulut Fitnah
a. Apakah Sabaiyah Nyata atau Hanya Sekadar Imajinasi?
 Membongkar Hakekat Abdullah bin Saba
b. Peran Abdullah bin Saba dalam Menciptakan Fitnah
2.  Perbedaan Para Sahabat dalam Menyikapi Hukum Qisas
 Terhadap Pembunuh Utsman
3.  Keluarnya Az-Zubair, Thalhah, Aisyah, dan orang-orang yang
 bersamanya ke Basrah untuk melakukan Ishlah (damai)
4.  Keluarnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ke Kufah
a. Nasehat Abdullah bin Salam kepada Amirul Mukminin Ali bin
 Abi Thalib
b. Nasehat Al-Hasan bin Ali kepada Ayahandanya
c. Mobilisasi Penduduk Kufah oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi
 Thalib dari Dzul Qar
d. Perbedaan Pendapat Tidak Merusak Kasih Sayang
e. Pertanyaan-pertanyaan yang Muncul di Perjalanan
5.  Upaya Perdamaian
a. Imran bin Hushain
b. Ka’ab bin Sur
c. Al-Qa’qa’ bin Amr At-Tamimi
6.  Pecahnya Pertempuran
a. Peran Sabaiyah (Pengikut Abdullah bin Saba) terhadap
 Pecahnya Pertempuran
b. Perang Jamal Babak Pertama
c. Perang Jamal Babak Kedua
d. Jumlah Korban
e. Apakah Benar yang Membunuh Thalhah bin Ubaidillah
 adalah Marwan bin Al-Hakam
f. Seruan Amirul Mukminin Setelah Perang Usai
g. Memeriksa Korban yang Terbunuh dan Memberikan Kasih
 Sayang kepada Mereka
h. Baiat Penduduk Basrah
i. Hadits Abu Bakrah dari Rasulullah
j. Tanggal Kejadian Perang Jamal
k. Apakah Kami Akan Menghentikannya karena Mereka
 Wanita Muslimah?
l. Penolakan Abu Bakrah Ats-Tsaqafi untuk Memimpin Basrah
m. Sikap Amirul Mukmini kepada Orang-orang yang
 Menghina Aisyah
n. Pembelaan Ammar bin Yasir untuk Ummul Mukminin Aisyah
7.  Antara Ummul Mukminin Aisyah dan Amirul Mukminin Ali
 bin Abi Thalib
8. Penyebab Turunnya Ayat
B. Perang Shiffin (37 H)
1.  Rangkaian Kejadian Sebelum Perang Shiffin
a. Baju Utsman Saat Terbunuh
b. Alasan Muawiyah Tidak Mau Berbaiat
c. Respon Muawiyah terhadap Surat Amirul Mukminin Ali
 bin Abi Thalib
d. Menyiapkan Pasukan untuk Menyerang Syam
e. Mengutus Jarir bin Abdullah kepada Muawiyah
g. Perjalanan Amirul Mukminin Menuju Syam
h. Muawiyah menuju Shiffin
i. Memperebutkan Sumber Air
j. Perpisahan di Antara Dua Pasukan dan Upaya Perdamaian
2.  Pecahnya Pertempuran
a. Hari Pertama
b. Hari Kedua
c. Malam Jumat Kelabu
d. Seruan untuk Tahkim
e. Pengaruh Terbunuhnya Ammar bin Yasir terhadap Kaum
 Muslimin
f. Pemahaman Para Ulama terhadap Hadits ini
g. Bantahan atas Perkataan Muawiyah
h. Siapakah Pembunuh Ammar bin Yasir
i. Interaksi yang Mulia Saat Perang dan Konfrontasi
j. Interaksi dengan Para Tawanan
k. Jumlah Korban
l. Amirul Mukminin Memeriksa Korban yang Wafat dan
 memberikan Kasih Sayang pada Mereka
m. Sikap terhadap Muawiyah dan Raja Romawi
n. Kisah Bohong tentang Amr bin Al-Ash dalam Perang Shiffin
o. Amirul Mukminin Melewati Pemakaman Korban Perang Shiffin
p. Pembunuh Utsman Ingin Perang Tetap Berlanjut
q. Larangan Menghina Muawiyah dan Penduduk Syam
C. Tahkim (Arbitrase)
1.  Isi Perjanjian Tahkim
2.  Kisah Tahkim yang Tersohor dan Kebatilan yang Terkandung
 di Dalamnya
a. Sanadnya Dhaif
b. Urgensi Permasalahan ini dari Sisi Akidah dan Syariah
c. Riwayat yang Menyanggah Riwayat-riwayat Batil
d. Pengakuan Muawiyah, “Ali lebih utama dan berhak atas
 kekhilafahan daripada dirinya
e. Keadilan dan Ilmu Syarat bagi Khalifah
f. Tahkim Dilaksanakan pada Masa Fitnah
g. Umar bin Khathab Membatasi Kekhilafahan pada Majelis Syura
h. Penduduk Syam membaiat Muawiyah Pasca Tahkim?
j. Keputusan Tahkim yang Sebenarnya
k. Tempat Pelaksanaan Perundingan
l. Apakah Saad bin Abi Waqqash Ikut Hadir dalam
 Pertemuan Tahkim?
3.  Apakah Kita Dapat Mengambil Manfaat dari Peristiwa Tahkim
 untuk Menghindari Konflik Antara Dunia Islam
4.  Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Peperangan Tersebut
5. Pendapat Ibnu Taimiyah
6. Pendapat Ibnu Katsir
7. Pendapat Ibnu Hajar
8.  Waspada terhadap Sebagian Buku yang Mendistorsi Sejarah
 Para Sahabat
a. Al-Imamah wa As-Siyasah karya Ibnu Qutaibah
b. Nahjul Balaghah
c. Kitab Al-Aghani karya Al-Asfahani
d. Tarikh Al-Ya’qubi
e. Mirwaj Adz-Dzahab wa Ma’adin Al-Jauhar karya Al-Mas’udi
9.  Orientalisme dan Sejarah Islam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar