Penulis | : | Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shallabi |
No ISBN | : | 978-979-592-6474 |
Kategori | : | Politik Islam |
Cover | : | Hard Cover |
Isi | : | 742 hlm |
Ukuran | : | 16 x 24.5 cm |
Berat | : | 1000 gr |
Tlp/sms 081293396955
Pin BB 25c5971b
|
||
Kemenangan dan
kejayaan bagi orang-orang yang beriman, memiliki berbagai macam bentuk
dan wujud yang berbeda, di antara yang terpenting adalah;
tersampaikannya misi risalah, takluknya musuh, dan terwujudnya umat
terbaik yang makmur sejahtera di bawah naungan ridha Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Boleh jadi musuh-musuh Islam memandang bahwa kemenangan dan kejayaan umat Islam adalah mustahil dan omong kosong belaka. Namun kaum muslimin harus tetap yakin dengan janji Allah bahwa bumi ini akan diberikan pada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Ini bukanlah mimpi atau ilusi. Sebaliknya, ia adalah bentuk keimanan sempurna kepada Allah dan keyakinan akan kebenaran semua janji-Nya. Keimanan yang murni adalah yang tak terkotori debu keraguan dan virus kemusyrikan. Karena hanya keimanan yang murni dan amal saleh yang tulus kepada-Nyalah, yang menjadi kunci utama terealisasikannya kejayaan Islam.
Buku ini adalah sebuah kajian terhadap berbagai macam makna kemenangan dan kejayaan, syarat-syaratnya, sebab-sebabnya, tahapan-tahapannya, tujuan-tujuannya, kendala-kendalanya serta faktor-faktor pendukungnya. Tak pelak, buku ini menjadi rujukan penting bagi para pegiat dakwah dan aktivis Islam dalam menuntun mereka menggapai kesuksesan.
IsI buku
bab I
MacaM-MacaM Tamkin DalaM al-Qur‘an
Pengantar
Pasal PertaMa
PenyaMPaIan rIsalah Dan
PenunaIan aManah
Pembahasan Pertama:
ashabul Qaryah (Penduduk suatu negeri)
Pembahasan Kedua:
ashabul Ukhdud (Para Penggali Parit)
Pembahasan Ketiga:
Pengokohan allah terhadap rasul-nya untuk Menyampaikan
risalah di Makkah
Pasal KeDua
bInasanya Orang-Orang KafIr Dan selaMatnya
Orang-Orang MuKMIn serta KeMenangan
MereKa DalaM PePerangan
Pembahasan Pertama:
Kisah selamatnya nabi nuh dan binasa Kaumnya
Pembahasan Kedua:
Kisah Musa dengan fir’aun
Pembahasan Ketiga:
Kisah thalut bersama bani Israil
Pertama: adanya Hal-hal yang Samar yang tidak perlu
Disebutkan
Kedua: Sunnah-sunnah Kehidupan umat dan Bangsa yang Bisa
Kita Sarikan dari Kisah ini Adalah
Pembahasan Keempat:
rasulullah bersama Kaumnya
Perang Riddah (Terhadap Orang-orang Murtad)
Penaklukan-penaklukan Islami
Pasal KetIga
IKut terlIbat DalaM KePeMIMPInan
nOn-IslaMI
Pengantar
Pembahasan Pertama:
argumen Pihak yang Menolak dan Membolehkan Ikut terlibat
dalam Pemerintahan non-Islam
Pertama: Argumen Mereka yang Menolak
Kedua: Argumen Mereka yang Membolehkan
Pendapat Para Ahli Tafsir Mengenai Masalah Ini
Pembahasan Kedua:
bukti-bukti Dari sejarah Modern tentang Keterlibatan dalam
Pemerintahan non-Islami
Pertama: Gerakan Islam di Yordania
1. Anasir-anasir Keharmonisan Antara Gerakan Islam
dan Pemerintah
2. Keterlibatan dalam Pemerintahan
3. Hasil-hasil dari Keterlibatan dalam Pemerintahan
4. Tuntutan Gerakan Islam dalam Aktivitas Politik
Kedua: Gerakan Islam di Yaman
Pengalaman Paska Unifikasi
Ketiga: Gerakan Islam di Turki
Partai Salamah Nasional
Kerja-kerja Besar Partai Salamah
Pasal KeeMPat
PenDIrIan PeMerIntahan
Pengantar
Pembahasan Pertama:
Peneguhan allah atas nabi Daud dan sulaiman
Pertama: Nabi Daud Alaihissalam
1. Di Antara Sifat-sifat yang Paling Penting Adalah
2. Allah Berikan Kekhilafahan kepada Daud
3. Karunia dari Allah yang Penuh Berkah, Pembuka Hati dan Ilham
4. inovasi Baru dalam Pembuatan Senjata
Kedua: Fikih Tamkin dalam Pandangan Nabi Sulaiman
1. Awal Peneguhan (Tamkin)
2. Tanda-tanda Keteguhan (Tamkin) di Negeri Sulaiman
3. Fikih Sulaiman dalam Manajemen Pemerintahan
4. Sifat-sifat Paling Menonjol pada Diri Sulaiman sebagai Penguasa
Negara
Pembahasan Kedua:
fikih Tamkin Menurut Dzul Qarnain
Pertama: Siapa sebenarnya Dzul Qarnain?
Kedua: Tanda-tanda Kejayaan pada Dzul Qarnain
1. Adanya Undang-undangnya yang Adil
2. Metode Pendidikan Pada Rakyatnya
3. Perhatiannya pada Ilmu-ilmu Dunia dan Memfungsikannya
dengan Baik
Ketiga: akhlak Kepemimpinan dan Fikihnya dalam
Membang kitkan Umat
1. Akhlak Kepemimpinannya
2. Fikih Pembangkit Banga-bangsa
Apa yang Dilakukan oleh Dzul Qarnain?
Keempat: Makna-makna Peradaban, Ibrah, dan Pelajaran
1. Makna-makna Peradaban
2. Pelajaran, Ibrah dan Hikmah
bab II
syarat-syarat Tamkin
Dan sebab-sebabnya
Pasal PertaMa
syarat-syarat Tamkin (Kejayaan)
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
Iman Kepada allah dan amal saleh
Syarat-syarat Kalimat Tauhid
Pembahasan Kedua:
realisasi Ibadah
Pertama: Makna Ibadah secara Bahasa dan Syariat
Kedua: Hakikat Ibadah
Ketiga: Pentingnya Sisi Ibadah dalam Kehidupan Manusia
1. Pengokohan Akidah
2. Pengokohan Nilai-nilai Akhlak
Keempat: Perbaikan Sisi Sosial
Pembahasan Ketiga:
Perang terhadap Kemusyrikan
Pengaruh Syirik
1. Mematikan Cahaya Fitrah
2. Menghacurkan Nilai-nilai Mulia dalam Jiwa
3. Meruntuhkan Harga Diri dan Membuat Pemiliknya Jatuh dalam
Ubudiyah yang Hina
4. Mencabik-cabik Kesatuan Jiwa Manusia
5. Terhapusnya Amal
Pembahasan Keempat:
takwa Kepada allah
Pertama: Buah Takwa Kini dan Nanti
1. Mendapatkan Jalan Keluar dari Kesempitan Rezeki Melalui Jalan
yang Tidak Disangka-sangka
2. Dimudahkan dalam Segala Urusan
3. Dimudahkan terhadap Ilmu yang Bermanfaat
4. Akan Mendapatkan Cahaya Pembeda
5. Mahabaah Allah, Mahabbah Malaikat-Nya dan Diterima dengan
Baik di Muka Bumi
6. Adanya Pertolongan Allah Atasnya
7. Adanya Berkah dari Langit dan Bumi
8. Adanya Kabar Gembira Berupa Mimpi Baik dan Pujian Manusia
atas Mereka
9. Dijaga dari Tipu Daya Manusia
10. Dijaga dari Adanya Keturunan yang Lemah dengan Pertolongan
Allah
11. Menjadi Sebab Diterimanya Amal, yang Merupakan Kunci Kebahagiaan
di Dunia dan Akhirat
12. Menjadi Penyebab Keselamatan dari Adzab Dunia
13. Dihapuskannya Dosa-dosa, dan Itu Merupakan Sebab Keselamatan
dari Neraka dan Besarnya Pahala yang Merupakan Sarana Pening katan
Derajat di Surga
14. Pewaris Surga. Mereka adalah Orang yang Paling Berhak,
dan Ahlinya
15. Mereka tidak Berangkat ke Surga dengan Berjalan Kaki, Sebaliknya,
Mereka Naik kendaraan
16. Takwa akan Mempertemukan antara Orang-orang yang Saling
Mencinta dari Ahli Takwa, tatkala Semua Pertemanan dan Cinta
Berbalik Menjadi Pemusuhan dan Kesulitan
Kedua: Sifat-sifat Orang yang Bertakwa
Pasal KeDua
sebab-sebab taMKIn (Kejayaan)
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
Perintah Mengambil sebab (ikhtiar) dan anjuran al-Qur‘an
untuk Persiapan
Pertama: Perintah Mengambil Sebab (Ikhtiar)
Tawakal Kepada Allah dan Mengambil Sebab
Kedua: Anjuran Al-Qur`an untuk Melakukan Persiapan
Pembahasan Kedua:
sebab-sebab Maknawi
Pertama: Persiapan Individu-individu Rabbaniyin
1. Sabar, yang Terdapat dalam Firman-Nya,
“Dan Bersabarlah Kamu…”
2. Banyak Berdoa dan Terus Meminta Kepada Allah
3. Ikhlas
4. Tsabat (Kokoh Pendirian)
5 Pendidikan Individu untuk Beriman Kepada Qadha’ dan Qadar
Kedua: Qiyadah (Kepemimpinan) Rabbani
1. Bagaimana Para Ulama Bisa Dikenali?
2. Perbedaan Antara Ulama dan Qurra’
3. Perbedaan Antara Ulama, Para Khathib & Pemberi Nasehat
4. Dua Poin Penting Pandangan Syariat Terhadap Ulama
Ketiga: Memerangi Sebab-sebab Perpecahan
1. Bid’ah
2. Kebodohan
3. Hawa Nafsu
4. Mengedepankan Akal Daripada Nash
5. Taklid, Fanatisme, dan Kecenderungan Kuat Mengikuti
Hawa Nafsu
Keempat: Mengambil Akar Persatuan dan Kesatuan
1. Kesatuan Akidah
2. Menjadikan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Sebagai
Pegangan Hukum
3. Kejujuran dalam Berislam
4. Menuntut Kebenaran dan Senantiasa Mencari
5. Realisasi Ukhuwah di Antara Individu-individu Kaum Muslimim
Pembahasan Ketiga:
sebab-sebab Material
Pertama: Konsentrasi, Spesialisasi, dan Pusat-pusat Riset
1. Konsentrasi
2. Mempersiapkan Para Spesialis (Professionalis)
3. Perhatian Pada Pusat-pusat Ilmu Pengetahuan dan Riset
a. Institute of Policy Studies, Pakistan
b. Markaz Buhuts dan Dirasat, Qatar
c. Pusat Kajian Strategis, Sudan
Kedua: Perencanaan dan Manajemen
1. Nabi Yusuf
Dua Pilar Perencanaan: Prediksi dan Target
2. Dari Sirah Rasulullah, Penghulu Para Makhluk
Penetapan Tujuan
Penyusunan Sarana dan Pemilihan Tempat
Persiapan Hijrah
Baiat Aqabah Pertama
Baiat Aqabah Kedua
Baiat Aqabah Ketiga atau Kubra
Ketiga: Persiapan Ekonomi
Keempat: Persiapan dalam Bidang Informasi
Kelima: Persiapan Keamananan
bab III
fase-fase PeMbangunan Kejayaan
Dan tujuan-tujuannya
Pengantar
Pasal PertaMa
fase-fase Kejayaan
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
fase Dakwah dan Pengenalan tentang Islam
Pertama; Sarana-sarana yang Diperlukan pada Fase Ini
Kedua; Bekal Para Dai yng Menempuh Fase Ini
1. Keimanan yang Menonjol dan Ruhani yang Cemerlang
2. Bebas dari Ubudiyah Selain Allah
Ketiga; Bekal Ilmu dan Pengetahuan
1. Sisi Syariat
2. Sisi Ilmu Pengetahuan Umum
3. Briliannya Akal dan Kekuatan Argumentasi
4. Lapang Dada dan Jiwa yang Toleran
5. Tidak Terburu-buru dan Selangkah demi Selangkah dalam Islam
Pembahasan Kedua:
fase Pemilihan unsur-unsur Pengemban Dakwah
Pertama: Target-target Penting Fase Ini
Target Pertama: Penyeleksian
1. Kekuatan Ruhani
2. Kekuatan Intelektual
3. Kekuatan Fisik
4. Kekuatan Mobilitas
5. Kemampuan Produktif
Target Kedua: Fungsionalisasi
Target Ketiga: Persiapan dan Pendidikan
Target Keempat: Disiplin
Kedua: Tarbiyah (Pendidikan) Ruhani
Ketiga: Pendidikan Akal
Keempat: Pendidikan Fisik
Kelima: Pendidikan Kepekaan Sosial
Keenam: Bekal Para Aktivis Pada Fase Persiapan dan Tarbiyah
1. Pengalaman
2. Hendaknya Dia Memiliki Politik yang Bijak
Ketujuh: Sifat-sifat Generasi yang Jaya
1. Sifat Imaniyah
a. Rabbaniyah dan Ikhlas
b. Merasakan Kebersamaan dengan Allah
c. Asing di Dunia
d. Pencari Akhirat
e. Awwabun Tawwabun
2. Sifat Sulukiyah-Akhlaqiyah (Perilaku Moral)
3. Sifat Aktivitas Daa’wi (Harakiyah-Da’awiyah)
a. Yakin dengan Realitas dan Sesuatu yang Praktis
b. Generasi Pekerja dan Pembangunan Kerja Sama
c. Generasi Dakwah dan jihad
d. Generasi yang Seimbang dan Moderat
e. Generasi yang Disiplin
4. Sifat Nafsiyah (Psikologis)
Kedelapan: Sunnah Ibtila’ (Ujian)
Pembahasan Ketiga:
fase Penerapan (mughalabah)
Pertama; Dia Berada dalam Kebenaran
Kedua; Bahwa Kelompok ini Senantiasa Berada di atas
Agama Allah
Ketiga; Mereka Menunaikan Kewajiban Jihad dan Perang
di Jalan Allah
Keempat; Kelompok Mujaddid Agama Umat Ini
Kelima; Kelompok Ini Akan Senantiasa Ada Hingga Hari Kiamat
Keenam; Mereka Sabar
Pembahasan Keempat:
fase tamkin (Kejayaan)
Pembahasan Kelima:
gerakan Islam dan Perannya dalam Mengembalikan
Kejayaan
Pertama: Gerakan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
1. Menyebarkan Dakwahnya Secara Terang-terangan
2. Kerja Sama dengan Muhammad bin Saud
Kedua: Gerakan Syaikh Muhammad As-Sirhindi
Manhaj Imam As-Sirhindi untuk Mencapai Fase Tamkin
Ketiga: Gerakan Islam di Sudan
Pasal KeDua
tujuan-tujuan Tamkin (Kejayaan)
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
Pembentukan Masyarakat Islam
Pertama: Pendirian Pemerintahan islam, Pilar-pilar dan
Undang-undangnya
1. Sistem Hukum Syar’i (Hakimiyah)
Sumber-sumber Terpenting dari Perundang-undangan Islam
a. Al-Qur‘an Al-Karim
b. Sunnah Rasulullah
c. Ijma’ Umat
d. Madzhab Ulama dan Para Mujtahidin
2. Penguasa yang Saleh
Syarat Pertama: Islam
Syarat Kedua: Adil
Syarat Ketiga: Lelaki
Syarat Keempat: Kapabel dan Sehat Fisik
Syarat Kelima: Berasal dari Quraisy
Syarat Keenam: Merdeka
Syarat Ketujuh: Baligh
Syarat Kedelapan: Berakal Sehat
Syarat Kesembilan: Memiliki ilmu yang Memungkinkannya
untuk Ijtihad
Syarat Kesepuluh: Memiliki Kemampuan Strategi Perang dan
Proses Damai
3. Rakyat yang Baik (Saleh)
Kedua: Penegakkan Asas-asas Sistem Islam
1. Musyawarah
2. Keadilan
3. Kesetaraan
4. Kebebasan Mengkritik dan Kebebasan Pribadi
Pembahasan Kedua:
Penyebaran Dakwah Islam
Pertama; Mengefektifkan Amar Makruf Nahi Munkar (Menegakkan
Kebenaran dan Mencegah Kemungkaran)
Kedua: Berjihad di Jalan Allah
Boleh jadi musuh-musuh Islam memandang bahwa kemenangan dan kejayaan umat Islam adalah mustahil dan omong kosong belaka. Namun kaum muslimin harus tetap yakin dengan janji Allah bahwa bumi ini akan diberikan pada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Ini bukanlah mimpi atau ilusi. Sebaliknya, ia adalah bentuk keimanan sempurna kepada Allah dan keyakinan akan kebenaran semua janji-Nya. Keimanan yang murni adalah yang tak terkotori debu keraguan dan virus kemusyrikan. Karena hanya keimanan yang murni dan amal saleh yang tulus kepada-Nyalah, yang menjadi kunci utama terealisasikannya kejayaan Islam.
Buku ini adalah sebuah kajian terhadap berbagai macam makna kemenangan dan kejayaan, syarat-syaratnya, sebab-sebabnya, tahapan-tahapannya, tujuan-tujuannya, kendala-kendalanya serta faktor-faktor pendukungnya. Tak pelak, buku ini menjadi rujukan penting bagi para pegiat dakwah dan aktivis Islam dalam menuntun mereka menggapai kesuksesan.
IsI buku
bab I
MacaM-MacaM Tamkin DalaM al-Qur‘an
Pengantar
Pasal PertaMa
PenyaMPaIan rIsalah Dan
PenunaIan aManah
Pembahasan Pertama:
ashabul Qaryah (Penduduk suatu negeri)
Pembahasan Kedua:
ashabul Ukhdud (Para Penggali Parit)
Pembahasan Ketiga:
Pengokohan allah terhadap rasul-nya untuk Menyampaikan
risalah di Makkah
Pasal KeDua
bInasanya Orang-Orang KafIr Dan selaMatnya
Orang-Orang MuKMIn serta KeMenangan
MereKa DalaM PePerangan
Pembahasan Pertama:
Kisah selamatnya nabi nuh dan binasa Kaumnya
Pembahasan Kedua:
Kisah Musa dengan fir’aun
Pembahasan Ketiga:
Kisah thalut bersama bani Israil
Pertama: adanya Hal-hal yang Samar yang tidak perlu
Disebutkan
Kedua: Sunnah-sunnah Kehidupan umat dan Bangsa yang Bisa
Kita Sarikan dari Kisah ini Adalah
Pembahasan Keempat:
rasulullah bersama Kaumnya
Perang Riddah (Terhadap Orang-orang Murtad)
Penaklukan-penaklukan Islami
Pasal KetIga
IKut terlIbat DalaM KePeMIMPInan
nOn-IslaMI
Pengantar
Pembahasan Pertama:
argumen Pihak yang Menolak dan Membolehkan Ikut terlibat
dalam Pemerintahan non-Islam
Pertama: Argumen Mereka yang Menolak
Kedua: Argumen Mereka yang Membolehkan
Pendapat Para Ahli Tafsir Mengenai Masalah Ini
Pembahasan Kedua:
bukti-bukti Dari sejarah Modern tentang Keterlibatan dalam
Pemerintahan non-Islami
Pertama: Gerakan Islam di Yordania
1. Anasir-anasir Keharmonisan Antara Gerakan Islam
dan Pemerintah
2. Keterlibatan dalam Pemerintahan
3. Hasil-hasil dari Keterlibatan dalam Pemerintahan
4. Tuntutan Gerakan Islam dalam Aktivitas Politik
Kedua: Gerakan Islam di Yaman
Pengalaman Paska Unifikasi
Ketiga: Gerakan Islam di Turki
Partai Salamah Nasional
Kerja-kerja Besar Partai Salamah
Pasal KeeMPat
PenDIrIan PeMerIntahan
Pengantar
Pembahasan Pertama:
Peneguhan allah atas nabi Daud dan sulaiman
Pertama: Nabi Daud Alaihissalam
1. Di Antara Sifat-sifat yang Paling Penting Adalah
2. Allah Berikan Kekhilafahan kepada Daud
3. Karunia dari Allah yang Penuh Berkah, Pembuka Hati dan Ilham
4. inovasi Baru dalam Pembuatan Senjata
Kedua: Fikih Tamkin dalam Pandangan Nabi Sulaiman
1. Awal Peneguhan (Tamkin)
2. Tanda-tanda Keteguhan (Tamkin) di Negeri Sulaiman
3. Fikih Sulaiman dalam Manajemen Pemerintahan
4. Sifat-sifat Paling Menonjol pada Diri Sulaiman sebagai Penguasa
Negara
Pembahasan Kedua:
fikih Tamkin Menurut Dzul Qarnain
Pertama: Siapa sebenarnya Dzul Qarnain?
Kedua: Tanda-tanda Kejayaan pada Dzul Qarnain
1. Adanya Undang-undangnya yang Adil
2. Metode Pendidikan Pada Rakyatnya
3. Perhatiannya pada Ilmu-ilmu Dunia dan Memfungsikannya
dengan Baik
Ketiga: akhlak Kepemimpinan dan Fikihnya dalam
Membang kitkan Umat
1. Akhlak Kepemimpinannya
2. Fikih Pembangkit Banga-bangsa
Apa yang Dilakukan oleh Dzul Qarnain?
Keempat: Makna-makna Peradaban, Ibrah, dan Pelajaran
1. Makna-makna Peradaban
2. Pelajaran, Ibrah dan Hikmah
bab II
syarat-syarat Tamkin
Dan sebab-sebabnya
Pasal PertaMa
syarat-syarat Tamkin (Kejayaan)
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
Iman Kepada allah dan amal saleh
Syarat-syarat Kalimat Tauhid
Pembahasan Kedua:
realisasi Ibadah
Pertama: Makna Ibadah secara Bahasa dan Syariat
Kedua: Hakikat Ibadah
Ketiga: Pentingnya Sisi Ibadah dalam Kehidupan Manusia
1. Pengokohan Akidah
2. Pengokohan Nilai-nilai Akhlak
Keempat: Perbaikan Sisi Sosial
Pembahasan Ketiga:
Perang terhadap Kemusyrikan
Pengaruh Syirik
1. Mematikan Cahaya Fitrah
2. Menghacurkan Nilai-nilai Mulia dalam Jiwa
3. Meruntuhkan Harga Diri dan Membuat Pemiliknya Jatuh dalam
Ubudiyah yang Hina
4. Mencabik-cabik Kesatuan Jiwa Manusia
5. Terhapusnya Amal
Pembahasan Keempat:
takwa Kepada allah
Pertama: Buah Takwa Kini dan Nanti
1. Mendapatkan Jalan Keluar dari Kesempitan Rezeki Melalui Jalan
yang Tidak Disangka-sangka
2. Dimudahkan dalam Segala Urusan
3. Dimudahkan terhadap Ilmu yang Bermanfaat
4. Akan Mendapatkan Cahaya Pembeda
5. Mahabaah Allah, Mahabbah Malaikat-Nya dan Diterima dengan
Baik di Muka Bumi
6. Adanya Pertolongan Allah Atasnya
7. Adanya Berkah dari Langit dan Bumi
8. Adanya Kabar Gembira Berupa Mimpi Baik dan Pujian Manusia
atas Mereka
9. Dijaga dari Tipu Daya Manusia
10. Dijaga dari Adanya Keturunan yang Lemah dengan Pertolongan
Allah
11. Menjadi Sebab Diterimanya Amal, yang Merupakan Kunci Kebahagiaan
di Dunia dan Akhirat
12. Menjadi Penyebab Keselamatan dari Adzab Dunia
13. Dihapuskannya Dosa-dosa, dan Itu Merupakan Sebab Keselamatan
dari Neraka dan Besarnya Pahala yang Merupakan Sarana Pening katan
Derajat di Surga
14. Pewaris Surga. Mereka adalah Orang yang Paling Berhak,
dan Ahlinya
15. Mereka tidak Berangkat ke Surga dengan Berjalan Kaki, Sebaliknya,
Mereka Naik kendaraan
16. Takwa akan Mempertemukan antara Orang-orang yang Saling
Mencinta dari Ahli Takwa, tatkala Semua Pertemanan dan Cinta
Berbalik Menjadi Pemusuhan dan Kesulitan
Kedua: Sifat-sifat Orang yang Bertakwa
Pasal KeDua
sebab-sebab taMKIn (Kejayaan)
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
Perintah Mengambil sebab (ikhtiar) dan anjuran al-Qur‘an
untuk Persiapan
Pertama: Perintah Mengambil Sebab (Ikhtiar)
Tawakal Kepada Allah dan Mengambil Sebab
Kedua: Anjuran Al-Qur`an untuk Melakukan Persiapan
Pembahasan Kedua:
sebab-sebab Maknawi
Pertama: Persiapan Individu-individu Rabbaniyin
1. Sabar, yang Terdapat dalam Firman-Nya,
“Dan Bersabarlah Kamu…”
2. Banyak Berdoa dan Terus Meminta Kepada Allah
3. Ikhlas
4. Tsabat (Kokoh Pendirian)
5 Pendidikan Individu untuk Beriman Kepada Qadha’ dan Qadar
Kedua: Qiyadah (Kepemimpinan) Rabbani
1. Bagaimana Para Ulama Bisa Dikenali?
2. Perbedaan Antara Ulama dan Qurra’
3. Perbedaan Antara Ulama, Para Khathib & Pemberi Nasehat
4. Dua Poin Penting Pandangan Syariat Terhadap Ulama
Ketiga: Memerangi Sebab-sebab Perpecahan
1. Bid’ah
2. Kebodohan
3. Hawa Nafsu
4. Mengedepankan Akal Daripada Nash
5. Taklid, Fanatisme, dan Kecenderungan Kuat Mengikuti
Hawa Nafsu
Keempat: Mengambil Akar Persatuan dan Kesatuan
1. Kesatuan Akidah
2. Menjadikan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Sebagai
Pegangan Hukum
3. Kejujuran dalam Berislam
4. Menuntut Kebenaran dan Senantiasa Mencari
5. Realisasi Ukhuwah di Antara Individu-individu Kaum Muslimim
Pembahasan Ketiga:
sebab-sebab Material
Pertama: Konsentrasi, Spesialisasi, dan Pusat-pusat Riset
1. Konsentrasi
2. Mempersiapkan Para Spesialis (Professionalis)
3. Perhatian Pada Pusat-pusat Ilmu Pengetahuan dan Riset
a. Institute of Policy Studies, Pakistan
b. Markaz Buhuts dan Dirasat, Qatar
c. Pusat Kajian Strategis, Sudan
Kedua: Perencanaan dan Manajemen
1. Nabi Yusuf
Dua Pilar Perencanaan: Prediksi dan Target
2. Dari Sirah Rasulullah, Penghulu Para Makhluk
Penetapan Tujuan
Penyusunan Sarana dan Pemilihan Tempat
Persiapan Hijrah
Baiat Aqabah Pertama
Baiat Aqabah Kedua
Baiat Aqabah Ketiga atau Kubra
Ketiga: Persiapan Ekonomi
Keempat: Persiapan dalam Bidang Informasi
Kelima: Persiapan Keamananan
bab III
fase-fase PeMbangunan Kejayaan
Dan tujuan-tujuannya
Pengantar
Pasal PertaMa
fase-fase Kejayaan
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
fase Dakwah dan Pengenalan tentang Islam
Pertama; Sarana-sarana yang Diperlukan pada Fase Ini
Kedua; Bekal Para Dai yng Menempuh Fase Ini
1. Keimanan yang Menonjol dan Ruhani yang Cemerlang
2. Bebas dari Ubudiyah Selain Allah
Ketiga; Bekal Ilmu dan Pengetahuan
1. Sisi Syariat
2. Sisi Ilmu Pengetahuan Umum
3. Briliannya Akal dan Kekuatan Argumentasi
4. Lapang Dada dan Jiwa yang Toleran
5. Tidak Terburu-buru dan Selangkah demi Selangkah dalam Islam
Pembahasan Kedua:
fase Pemilihan unsur-unsur Pengemban Dakwah
Pertama: Target-target Penting Fase Ini
Target Pertama: Penyeleksian
1. Kekuatan Ruhani
2. Kekuatan Intelektual
3. Kekuatan Fisik
4. Kekuatan Mobilitas
5. Kemampuan Produktif
Target Kedua: Fungsionalisasi
Target Ketiga: Persiapan dan Pendidikan
Target Keempat: Disiplin
Kedua: Tarbiyah (Pendidikan) Ruhani
Ketiga: Pendidikan Akal
Keempat: Pendidikan Fisik
Kelima: Pendidikan Kepekaan Sosial
Keenam: Bekal Para Aktivis Pada Fase Persiapan dan Tarbiyah
1. Pengalaman
2. Hendaknya Dia Memiliki Politik yang Bijak
Ketujuh: Sifat-sifat Generasi yang Jaya
1. Sifat Imaniyah
a. Rabbaniyah dan Ikhlas
b. Merasakan Kebersamaan dengan Allah
c. Asing di Dunia
d. Pencari Akhirat
e. Awwabun Tawwabun
2. Sifat Sulukiyah-Akhlaqiyah (Perilaku Moral)
3. Sifat Aktivitas Daa’wi (Harakiyah-Da’awiyah)
a. Yakin dengan Realitas dan Sesuatu yang Praktis
b. Generasi Pekerja dan Pembangunan Kerja Sama
c. Generasi Dakwah dan jihad
d. Generasi yang Seimbang dan Moderat
e. Generasi yang Disiplin
4. Sifat Nafsiyah (Psikologis)
Kedelapan: Sunnah Ibtila’ (Ujian)
Pembahasan Ketiga:
fase Penerapan (mughalabah)
Pertama; Dia Berada dalam Kebenaran
Kedua; Bahwa Kelompok ini Senantiasa Berada di atas
Agama Allah
Ketiga; Mereka Menunaikan Kewajiban Jihad dan Perang
di Jalan Allah
Keempat; Kelompok Mujaddid Agama Umat Ini
Kelima; Kelompok Ini Akan Senantiasa Ada Hingga Hari Kiamat
Keenam; Mereka Sabar
Pembahasan Keempat:
fase tamkin (Kejayaan)
Pembahasan Kelima:
gerakan Islam dan Perannya dalam Mengembalikan
Kejayaan
Pertama: Gerakan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
1. Menyebarkan Dakwahnya Secara Terang-terangan
2. Kerja Sama dengan Muhammad bin Saud
Kedua: Gerakan Syaikh Muhammad As-Sirhindi
Manhaj Imam As-Sirhindi untuk Mencapai Fase Tamkin
Ketiga: Gerakan Islam di Sudan
Pasal KeDua
tujuan-tujuan Tamkin (Kejayaan)
Pembukaan
Pembahasan Pertama:
Pembentukan Masyarakat Islam
Pertama: Pendirian Pemerintahan islam, Pilar-pilar dan
Undang-undangnya
1. Sistem Hukum Syar’i (Hakimiyah)
Sumber-sumber Terpenting dari Perundang-undangan Islam
a. Al-Qur‘an Al-Karim
b. Sunnah Rasulullah
c. Ijma’ Umat
d. Madzhab Ulama dan Para Mujtahidin
2. Penguasa yang Saleh
Syarat Pertama: Islam
Syarat Kedua: Adil
Syarat Ketiga: Lelaki
Syarat Keempat: Kapabel dan Sehat Fisik
Syarat Kelima: Berasal dari Quraisy
Syarat Keenam: Merdeka
Syarat Ketujuh: Baligh
Syarat Kedelapan: Berakal Sehat
Syarat Kesembilan: Memiliki ilmu yang Memungkinkannya
untuk Ijtihad
Syarat Kesepuluh: Memiliki Kemampuan Strategi Perang dan
Proses Damai
3. Rakyat yang Baik (Saleh)
Kedua: Penegakkan Asas-asas Sistem Islam
1. Musyawarah
2. Keadilan
3. Kesetaraan
4. Kebebasan Mengkritik dan Kebebasan Pribadi
Pembahasan Kedua:
Penyebaran Dakwah Islam
Pertama; Mengefektifkan Amar Makruf Nahi Munkar (Menegakkan
Kebenaran dan Mencegah Kemungkaran)
Kedua: Berjihad di Jalan Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar