Penulis | : | Prof.DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi |
No ISBN | : | 978-979-592-6177 |
Kategori | : | Sahabat Nabi |
Cover | : | Hard Cover |
Isi | : | 608 hlm |
Ukuran | : | 16 x 24.5 cm |
Berat | : | 800 gr |
Tlp/sms 081293396955
Pin BB 25c5971b
|
||
Dialah satu-satunya sahabat yang menikah
dengan dua putri Rasulullah, sehingga mendapat julukan "Dzunnurain"
(Lelaki yang Memiliki Dua Cahaya). Rasulullah begitu sangat menghargai
sosok sahabat ini, sehingga pada suatu ketika, ketika Utsman masuk untuk
menemuinya, betis Rasululllah yang tersingkap segera beliau tutupi.
Kepada Aisyah beliau mengatakan, "Sesungguhnya aku malu kepada orang
yang para malaikat pun malu kepadanya." Atau dalam hadits lain, beliau
mengatakan, "Yang paling mempunyai sifat pemalu adalah Utsman."
Utsman bin Affan dikenal sebagai
khalifah yang tajir dan dermawan. Hartanya yang melimpah ia gunakan
berjihad di jalan Allah. Ia menjadi donatur kaum muslimin dalam beberapa
peperangan, juga menjadi donatur dalam memenuhi segala kebutuhan dan
fasilitas yang dikhidmatkan buat umat Islam. Setelah Perang Tabuk,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Apa-apa yang
dilakukan Utsman setelah ini tidak mengapa (dimaafkan dosa-dosanya)."
Begitu cintanya Rasulullah kepada sosok
Utsman, maka ketika Utsman dikirim sebagai delegasi kaum Muslimin untuk
menemui para pemuka Quraisy di Makkah, kemudian tersiar kabar bahwa
dirinya dibunuh, Rasulullah segera mengumpulkan para sahabat untuk
melakukan baiat agar para sahabat tetap tegar dan berjuang untuk melawan
kaum kafir Quraisy. "Ini adalah yangan Utsman," ujar Rasulullah sambil
memukulkan telapak tangan kanannya ke atas tangan kirinya. Baiat
tersebut kemudian diikuti oleh sekitar 1.400 sahabat, yang siap membela
kehormatan Utsman bin Affan. Baiat itu kemudian dikenal sebagai "Baiatur
Ridhwan."
Utsman bin Affan adalah sosok yang
santun, lembut dan penyabar. Sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan
oleh para pemberontak, baik dari kaum munafik maupun para pengikut Ibnu
Saba untuk menebar fitnah dan melakukan pergolakan pada masa
pemerintahan Utsman. Utsman dengan kesabaran dan kecerdikannya tidak
terpancing dengan berbagai aksi provokasi tersebut, semata-mata ia tidak
ingin menumpahkan darah dan tidak ingin terjadi huru hara yang lebih
besar lagi.
Utsman mengetahui peristiwa yang akan
menimpanya, pemberontakan dan pembunuhannya, yang sudah diprediksi dan
disampaikan oleh Rasulullah kepadanya. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
yang selamat dari tiga hal, maka sesungguhnya dia selamat (beliau
menyebutnya tiga kali); Kematianku, Dajjal dan pembunuhan terhadap
khalifah yang sabar dengan kebenaran dan menyampaikannya." Pembunuhan
terhadap khalifah yang sabar yang dimaksud adalah Utsman bin Affan
Radhiyallahu Anhu.
ISI BUKU
PASAL PERTAMA
Utsman bin Affan , Dzunnurain, Antara Makkah dan Madinah
Pembahasan Pertama: Nama, Nasab, Panggilan, Gelar, Sifat, Ke¬luar¬ga,
dan Kedudukan Utsman Pada Masa Jahiliyah
Pertama: Nama, Nasab, Panggilan, dan Gelar Utsman bin Affan
1. Nama dan Nasabnya
2. Nama Panggilannya
3. Gelar Utsman bin Affan
4. Kelahirannya
5. Kondisi Fisiknya
Kedua: Keluarga Utsman
Ketiga: Kedudukan Utsman pada Masa Jahiliyah
Keempat: Keislamannya
Kelima: Utsman Menikah dengan Ruqayah binti Rasulullah
Keenam: Ujian Utsman dan Hijrahnya Ke Habasyah (Ethiopia)
Pembahasan Kedua: Kehidupan Utsman bin Affan Bersama
Al-Qur`an
Pembahasan Ketiga: Kebersamaan Utsman dengan Nabi di Madinah
Pertama: Utsman di Medan Jihad Bersama Rasulullah
1. Utsman dan Perang Badar
2. Utsman dan Perang uhud
3. Utsman dan Perang Ghathfan (Dzi Imr
4. Utsman dan Perang Dzatur Raqa’
5. Utsman dan Baiatur Ridhwan
6. Syafaat Utsman bin Affan Terhadap Abdullah bin Abu As-Sarah
Pada Masa Pembebasan Makkah
7. Perang Tabuk
Kedua: Kehidupan Sosialnya di Kota Madinah
1. Pernikahannya Dengan Ummu Kultsum pada Tahun 3
Hijriyah
2. Abdullah bin Utsman Meninggal
3. Ummu Kultsum Meninggal
4. Kontribusi Ekonomi Utsman bin Affan dalam Pembangunan
Negara
– Sumur Ruma
– Perluasan Masjid Nabawi
Ketiga: Sumbangan Utsman terhadap Pasukan Usra
Pembahasan Keempat: Hadits-Hadits Rasulullah tentang Utsman
bin Affan
Pertama: Keutamaan-Keutamaannya Bersama dengan yang Lain
1. Kabar Gembira Surga Atas Musibah yang Menimpanya
2. Tenanglah Wahai Uhud, Karena di Atasmu Adalah Nabi,
Ash-Shiddiq (Abu Bakar), dan Dua Orang Syuhada (Umar dan
Utsman)
3. Tenanglah Karena di Atasmu Adalah Nabi, Ash-Shiddiq Atau
Syahid
4. Utsman Sang Pemalu
5. Malaikat Malu dengan Utsman
6. Orang yang Paling Pemalu Adalah Utsman
Kedua: Kabar dari Rasulullah tentang Fitnah (Pemberontakan)
yang Membuat Utsman bin Affan Terbunuh
1. Orang yang Selamat Karena Selamat dari Tiga Hal
2. Orang yang Wajahnya Tertutup ini Terbunuh Ketika Terjadi
Fitnah
3. Pada Hari itu Orang ini Berada di Atas Petunjuk
4. Fitnah Bergejolak Seperti Tanduk dan Orang ini dan Orang-orang
yang Bersamanya Berada di Atas Kebenaran
5. Orang ini dan Para Sahabatnya Ketika itu Berada di Atas
Kebenaran dan Petunjuk
6. Berpeganglah dengan Al-Amin (Orang yang Terpercaya) dan
Para Sahabatnya
7. Jika Orang-orang Munafik Ingin Melepaskannya, Maka
Janganlah Melepaskannya
8. Pesan Rasulullah kepada Utsman Agar Teguh Bersabar
Pembahasan Kelima: Utsman bin Affan pada Masa Khalifah Abu Bakar
dan Umar bin Al-Khathab
Pertama: Masa Abu Bakar
1. Anggota Majelis Syura dalam Masalah-masalah Penting
Kenegaraan
2. Krisis Ekonomi Pada Masa Abu Bakar
Kedua: Utsman Pada Masa Khalifah Umar bin Al-Khathab
a. Diwan
b. Penetapan Kalender (Penanggalan)
c. Tanah Kharaj (Tanah Negara yang Disewakan)
d. Melaksanakan Haji Bersama Ummahatul Mukminin
PASAL KEDUA
Pengangkatan Utsman bin Affan Sebagai Khalifah,
Sistem Kepemimpinannya dan Sifat-sifat
Kepribadinya yang Terpenting
Pembahasan Pertama: Pengangkatan Utsman bin Affan Sebagai
Khalifah
Pertama: Fikih Umar dalam Pengangkatan Khalifah
1. Anggota Majelis dan Nama-Nama Mereka
2. Cara Pemilihan Khalifah
3. Masa Pemilihan atau Musyawarah
4. Jumlah Suara yang Cukup untuk Memilih Khalifah
5. Hakim dalam Perselisihan
6. Pasukan Allah yang Mengawasi Proses Pemilihan dan Mencegah
Kekacauan
7. Menunjuk Orang yang Keutamaannya di Bawah Keutamaan
Orang Lain
8. Umar Menggabungkan Antara Metode Menentukan Pemimpin
dengan Tidak Menentukan
9. Tidak Hanya Enam Orang yang Melakukan Musyawarah
10. Majelis Syura Merupakan Lembaga Politik Tertinggi
Kedua: Wasiat Umar bin Al-Khathab Terhadap Khalifah Setelahnya
1. Takwa Kepada Allah
2. Aspek Politik
3. Aspek Militer
4. Aspek Ekonomi
5. Aspek Sosial
Ketiga: Metode Abdurrahman bin Auf dalam Memimpin
Musyawarah
1. Berkumpulnya Majelis Syura yang Ditunjuk Khalifah Umar
untuk Bermusyawarah
2. Ajakan Abdurrahman bin Auf Agar Turun dari Pencalonan
3. Proses Musyawarah dalam Pemilihan Khalifah
4. Sepakat Membaiat Utsman bin Affan
5. Kebijaksanaan Abdurrahman bin Auf dalam Merealisasikan
Progam Musyawarah
Keempat: Kebatilan-Kebatilan Syiah Imamiyah yang Disusupkan ke
dalam Kisah Musyawarah Pengangkatan Khalifah
1. Menuduh para sahabat berbuat nepotis dalam urusan kaum
muslimin
2. Kubu Bani Umayah dan kubu Bani Hasyim
3. Perkataan-perkataan dusta yang dinisbatkan kepada Ali bin Abu
Thalib
4. Tuduhan terhadap `Amr bin Al-Ash dan Al-Mughirah bin
Syu’bah
5. Dalil Utsman bin Affan berhak menduduki jabatan khalifah
Keenam: Ijma’ Atas Kekhalifahan Utsman
Ketujuh:Hukum Mendahulukan Ali daripada Utsman
Pembahasan Kedua: Metode Utsman bin Affan dalam Menja¬lankan
Pemerintahan
Pertama: Surat-surat Utsman kepada Gubernur, Pemimpin Pasukan,
dan Kaum Muslimin Secara Umum
1. Surat Khaliah Utsman kepada Seluruh Gubernurnya
2. Surat Khalifah Utsman kepada Para Panglima Perang
3. Surat Khalifah Utsman kepada Para Petugas Urusan Pajak
Negara
4. Surat Khalifah Utsman kepada Masyarakat Umum
Kedua: Rujukan Tertinggi Negara
Ketiga: Hak Umat untuk Menghakimi Khalifah
Keempat: Musyawarah
Kelima: Keadilan dan Persamaan
Keenam: Kebebasan
Ketujuh: Ihtisab (Amar Makruf dan Nahi Mungkar)
Pembahasan Ketiga: Sifat-sifatnya yang Terpenting
Pertama: Pengetahuan dan Kemampuannya dalam Memberikan
Arahan dan Pengajaran
Kedua: Kesantunannya
Ketiga: Sikap Tolerannya
Keempat: Sifat Lemah lembutnya
Kelima: Sifat Pemaafnya
Keenam: Kerendahan Hatinya (Tawadhu’)
Ketujuh: Sifat Malu dan ‘Iffah-nya (Menjaga Kehormatan Diri)
Kedelapan: Kedermawanannya
Kesembilan: Keberaniannya
1. Ikut berjihad di jalan Allah
2. Menjadi duta Rasulullah untuk kaum Quraisy pada peristiwa
Hudaibiyah
3. Pengorbanan dengan jiwa
4. Jihad dengan harta benda
Kesepuluh: Ketegasan Sikapnya
Kesebelas: Kesabarannya
Keduabelas: Sikap Adilnya
Ketigabelas: Ahli Ibadah
Keempatbelas: Ketautannya kepada Allah, Menangis Karena-Nya,
dan Mengintrospeksi Dirinya
Kelimabelas: Sikap Zuhudnya terhadap Dunia
Keenambelas: Sifat Syukurnya
Ketujuhbelas: Perhatiannya terhadap Keadaan Orang Lain
Kedelapanbelas: Menentukan Tugas-tugas Khusus
Kesembilanbelas: Memanfaatkan Para Ahli
PASAL KETIGA
Lembaga Keuangan dan Lembaga Peradilan
pada Masa Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Lembaga Keuangan
Pertama: Politik Ekonomi yang Dinyatakan Oleh Utsman Ketika
Memegang Kekuasaan
1. Obsesi Utsman Bin Affan untuk Menegakkan Kebijakan
Ekonomi Umum
2. Tidak Berbuat Zhalim terhadap Rakyat dalam Menarik Iuran
(Pajak)
3. Mengambil Harta dari Kaum Muslimin untuk Baitul Mal
4. Memberikan Hak Orang Muslim dari Baitul Mal
5. Tidak Menzhalimi kafir Dzimmi, Memberikan Hak dan
Kewajiban Mereka dengan Benar
6. Tidak Menzhalimi Anak Yatim
7. Pegawai Pajak Harus Amanah dan Setia
8. Pengaruh Kesempurnaan Nikmat terhadap Umat
9. Perbandingan Antara Kebijakan Umar dan Utsman
Kedua:Arahan Utsman bin Affan dalam Menjelaskan Kaedah-kaedah
Zakat
1. Pendapat Utsman tentang Zakat Pemberi Piutang
2. Utsman Meminjam Harta Zakat dan Menginfakkannya untuk
Kepentingan Umum
3. Menggunakan Harta Zakat untuk Makanan Fakir Miskin dan Ibnu
Sabil
4. Mendirikan Perumahan untuk Para Tamu
5. Pemberian kepada Budak dari Harta Baitul Mal
Ketiga: Khumus (Seperlima) Ghanimah (Harta Rampasan Perang)
1. Anak Kecil Tidak Mendapatkan Bagian Ghanimah pada Masa
Utsman bin Affan
2. Salab bagi Orang yang Membunuh Musuh pada Masa Utsman
Seperti pada Masa Rasulullah
3. Nilai Nominal Ghanimah dan Bagian Baitul Mal dalam Salah
Satu Ekspansi Utsman
4. Pembelanjaan Umum dari Seperlima Ghanimah
5. Kesuksesan Kebijakan Fiskal dalam Membiayai Ekspansi Islam
pada Masa Utsman
Keempat: Pemasukan Umum dari Harta Jizyah pada Masa Utsman
1. Stabilitas Masalah-Masalah Teknis Jizyah pada Masa Utsman
2. Contoh Harta Jizyah yang Masuk Dalam Kas Baitul Mal
3. Utsman bin Affan Melaksanakan Piagam Rasulullah kepada
Penduduk Najran
4. Ahli Kitab dalam Jaminan Orang Islam Selama Mereka
Membayar Jizyah
5. Partisipasi Ahli Dzimmi dalam Tugas Umum pada Masa Utsman
Kelima: Pemasukan Umum dari Harta Kharaj (Pajak Bumi) dan
Usyur (Sepersepuluh) pada Masa Khalifah Utsman
1. Kharaj
2. Usyur atau Sepersepuluh dari Barang Perdagangan
Keenam: Kebijakan Utsman bin Affan dalam Pemberian Tanah
Ketujuh: Kebijakan Utsman Membuat Tanah Lindung
Kedelapan: Pengeluaran Keuangan (Kas Umum) pada Masa Utsman
1. Gaji Khalifah
2. Gaji Para Walikota dari Kas Baitul Mal
3. Gaji Para Tentara dari Kas Baitul Mal
4. Kas Umum untuk Haji dari Baitul Mal
5. Biaya Renovasi Masjid Nabawi dari Baitul Mal
6. Dana Perluasan Masjidil Haram dari Baitul Mal
7. Dana Pembuatan Armada Laut Pertama Kali
8. Dana Pengalihan Pantai dari Syuaibah ke Jeddah
9. Dana Pengeboran Sumur dari Baitul Mal
10. Dana untuk Para Muadzin dari Baitul Mal
11. Dana untuk Tujuan-tujuan Mulia Islam
Kesembilan: Sistem Hibah pada Masa Khalifah Utsman bin Affan
Kesepuluh: Pengaruh Harta Melimpah terhadap Kehidupan Sosial
dan Ekonomi
Kesebelas: Utsman dan Kerabatnya Serta Hibah dari Baitul Mal
Pembahasan Kedua: Lembaga Hukum dan Ijtihad dalam Fikih
Pertama: Hukum yang Berkaitan dengan Qishash, Hudud, dan Ta’zir
1. Kasus Pertama yang Dihadapi Utsman Adalah Kasus
Pembunuhan
2. Membunuh Para Pencuri
3. Seseorang Membunuh Pedagang karena Hartanya
4. Hukuman bagi Tukang Sihir
5. Pidana terhadap Orang Buta
6. Pidana terhadap Orang yang Saling Bertengkar dan Membunuh
7. Pidana Terhadap Hewan
8. Pidana Terhadap Perampas atau Perampok
9. Perintah Bertaubat Bagi Orang Murtad dan Hukumannya
10. Seorang Pembunuh, Bisakah Bertaubat?
11. Hukuman Bagi Peminum Khamr
12. Hukuman Atas Saudara Seibu Utsman, Al-Walid bin Uqbah
13. Hukuman bagi Anak Kecil yang Mencuri
14. Hukuman Penjara Sebagai Ta’zir
15. Hukuman Qadzaf Atau Menuduh Zina dengan Sindiran
16. Hukuman Zina
17. Ta’zir dengan Pengasingan dan Pengusiran
18. Mencegah Orang-orang Mengerumuni Jenazah Abbas
Kedua: Dalam Ibadah dan Muamalah
1. Utsman bin Affan mengerjakan shalat empat rakaat penuh di
Mina dan Arafah
2. Menambah adzan kedua dalam shalat Jumat
3. Utsman bin Affan mandi setiap hari sejak masuk Islam
4. Sujud tilawah
5. Shalat Jumat di daerah pantai
6. Utsman bin Affan duduk ketika berkhutbah
7. Menempatkan qunut sebelum rukuk
8. Orang yang paling mengerti tentang hukum-hukum ibadah Haji
9. Melarang berihram sebelum waktunya
10. Keberangkatan perempuan yang beriddah untuk haji dan umrah
11. Melarang haji tamattu’
12. Mengkonsumsi daging binatang buruan bagi orang yang
berihram
13. Makruh berpoligami dengan kerabat
14. Persusuan
15. Khulu’ (mengembalikan mahar)
16. Kewajiban berduka-cita bagi perempuan yang beriddah atas
kematian suaminya
17. Perkataan Utsman, ”Kamu tidak menikahinya kecuali karena
senang.”
18. Ucapan cerai bagi orang yang mabuk
19. Pemberian orang tua kepada putra-putrinya
20. Pembatasan perilaku orang yang idiot
21. Pembatasan perilaku orang yang bangkrut
22. Larangan monopoli
23. Unta-unta yang hilang
24. Perempuan yang diceraikan ketika suaminya menderita sakit
berhak mendapatkan warisan
25. Menetapkan hak waris perempuan yang diceraikan selama
iddahnya belum berakhir
26. Hak waris bagi anak yang dibawa
PASAL KEEMPAT
Penaklukan-penaklukan pada Masa Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Penaklukan-penaklukan Utsman bin Affan
di Wilayah Timur
Pertama: Penaklukan-penaklukan Penduduk Kufah: Azerbaijan tahun
24 Hijriyah
Kedua: Kontribusi Penduduk Kufah dalam Membendung Berbagai
Serangan Romawi
Ketiga: Serangan Said bin Al-Ash terhadap Tabaristan Tahun 30
Hijriyah
Keempat: Pelarian Penguasa Persia Yazdajird ke Khurasan
Kelima: Terbunuhnya Yazdajird Penguasa Persia Tahun ke-31
Hijriyah
Keenam: Simpati Umat Kristen terhadap Yazdajird Setelah
Kematiannya
Ketujuh: Beberapa Penaklukan Abdullah bin Amir Tahun ke-31
Hijriyah
Kedelapan: Penaklukan Al-Bab dan Balnajar Tahun ke-32 Hijriyah
1. Terbunuhnya Yazid bin Muawiyah
2. Alangkah indahnya merah darah dalam warna putihmu
3. Alangkah indahnya kilatan darah pada pakaian itu
4. Mereka akan mati sebagaimana kalian juga akan mati
5. Kesabaran keluarga Salman
Kesembilan: Konflik Pertama Antara Penduduk Kufah dengan
Penduduk Syam Tahun ke-32 Hijriyah
Kesepuluh: Beberapa Penaklukan Ibnu Amir Tahun ke-32 Hijriyah
Kesebelas: Pertempuran antara pasukan Al-Ahnaf melawan
penduduk Takharistan, Al-Jauzajan, At-Taliqan, dan Al-Fariban
Keduabelas: Perdamaian Al-Ahnaf dengan Penduduk Balakh
Ketigabelas: Al-Ahnaf Berumrah
Keempatbelas: Kekalahan Qarin di Khurasan
Pembahasan kedua: Berbagai Penaklukan di Syam
Pertama: Penaklukan-penaklukan Hubaib bin Maslamah Al-Fihri
Kedua: Orang Pertama yang Mengizinkan Perang di Lautan adalah
Utsman bin Affan
Ketiga: Penaklukan Cyprus
Keempat: Menyerah dan Meminta Damai
Kelima: Abdullah bin Qais Komandan Perang Angkatan Laut Umat
Islam di Syam
Keenam: Orang-orang Cyprus Melanggar Perjanjian Damai
Ketujuh: Ucapan Abu Darda’ “Alangkah Hinanya Makhluk di Hadapan
Allah Ketika Mereka Mendurhakai-Nya”
Kedelapan: Ubadah bin ‘Ash-Shamit Membagikan Ghanimah
Cyprus
Pembahasan Ketiga: Penaklukan-penaklukan Wilayah Mesir
Kedua: Penaklukan Wilayah An-Nuba
Ketiga: Penaklukan Afrika
Keempat: Kepahlawanan Abdullah bin Az-Zubair dalam Penaklukkan
Afrika
Kelima: Perang Dzat ‘Ash-Shuwari
Dimanakah Pertempuran ini Berlangsung?
Terjadinya Pertempuran
Beberapa Pelajaran Penting Pertempuran Dzat Ash-Shuwari
Keenam: Beberapa Pelajaran dan Manfaat Penting dalam Penaklukan-
penaklukan Utsman bin Affan
1. Merealisasikan janji Allah bagi orang-orang yang beriman
2. Perkembangan tehnik perang dan politik
3. Permulaan program wajib militer pada masa Umar bin
Al-Khathab dan berlanjut hingga masa Utsman bin Affan
4. Perhatian Utsman bin Affan terhadap perbatasan-perbatasan
wilayah negara Islam
5. Pembagian ghanimah antara penduduk Syam dan Irak
6. Menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi musuh
7. Syarat yang dibutuhkan pasukan militer dalam poin-poin
Perdamaian
8. Mengumpulkan berbagai informasi tentang kesiapan musuh
9. Abdurrahman bin Rabi’ah Al-Bahili merupakan salah satu
komandan militer dalam beberapa penaklukkan pada masa
Khalifah Utsman bin Affan
10. Salman bin Rabi’ah Al-Bahili merupakan komandan militer
dalam beberapa penaklukkan pada masa khalifah Utsman bin
Affan
11. Hubaib bin Maslamah Al-Fihri, salah satu komandan penaklukan
pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Pembahasan Keempat: Kebanggaan Terbesar Utsman bin Affan
Menyatukan Umat dalam Satu Mushaf
Pertama: Fase-fase Kodifikasi Al-Quran Al-Karim
1. Fase pertama: Pada Masa Kenabian Muhammad
2. Fase Kedua: Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Poin-poin Kesimpulan Fase Kedua Pengumpulan Al-Qur`an
Apa yang Mendorong Zaid bin Tsabit Bersedia Melaksanakan Mega
Proyek ini?
Perbedaan Antara Penulisan Al-Qur`an pada Masa Kenabian dan
Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
3. Fase Ketiga: Penulisan Al-Qur`an Pada Masa khalifah Utsman bin
Affan
Pertama: Motif Penulisan Al-Qur`an pada Masa Khalifah Utsman
bin Affan
Kedua: Musyawarah Utsman bin Affan dengan Jumhur Sahabat
Mengenai Mega Proyek Penulisan Al-Qur`an
Ketiga: Perbedaan Antara Pengumpulkan Al-Qur`an Pada Masa Abu
Bakar Ash-Shiddiq dengan Pengumpulan Al-Qur`an pada Masa
Utsman bin Affan
Keempat: Apakah Mushaf-mushaf Utsman bin Affan Mencakup
Al-Ahruf As-Sab’ah atau Tujuh dialek?
Kelima: Jumlah Mushaf yang Dikirimkan Utsman bin Affan ke
Beberapa Kota
Keenam: Sikap Abdullah bin Mas’ud terhadap Mushaf Utsmani
Ketujuh: Pemahaman Sahabat tentang Ayat-ayat yang Melarang
Perpecahan dan Konflik
PASAL KELIMA
Lembaga Pemerintahan pada Masa Khalifah Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Daerah-daerah Administrasi Khalifah Utsman
bin Affan dan Kebijakan Politik Pemerintahannya terhadap
Para Gubernur
Pertama: Makkah Al-Mukarramah
Kedua: Madinah Al-Munawwarah
Ketiga: Bahrain dan Al-Yamamah
Keempat: Yaman dan Hadhramaut
Kelima: Pemerintahan Syam
Keenam: Armenia
Ketujuh: Pemerintahan Mesir
Kedelapan: Pemerintahan Bashrah
Kesembilan: Pemerintahan Kufah
Pembahasan Kedua: Kebijakan Utsman bin Affan terhadap Para
Gubernur, Berkaitan dengan Hak dan Kewajiban Mereka
Pertama: Strategi Utsman bin Affan terhadap Para Gubernurnya
Kedua: Kebijakan Utsman bin Affan Mengontrol dan Mengawasi
Para Pejabatnya, Serta Mengetahui Informasi Mereka
1. Menunaikan ibadah haji di setiap musim haji
2. Bertanya kepada mereka yang datang dari penjuru kota dan
daerah
3. Adanya sejumlah orang dari penjuru negeri yang berkirim surat
kepada sang khalifah
4. Mengirim petugas pengawas ke berbagai wilayah
5. Melakukan kunjungan kerja ke berbagai wilayah dan mengetahui
situasi dan kondisinya secara langsung
6. Meminta pengiriman delegasi dari berbagai wilayah untuk
menanyai mereka tentang para pemimpin dan gubernur
7. Memanggil para pemimpin daerah dan menanyai mereka tentang
situasi dan kondisi wilayah kepemimpinannya
8. Berkorespondensi dengan para pemimpin daerah
Ketiga: Hak-hak Para Pemimpin Daerah
1. Patuh selama tidak mendurhakai Allah
2. Memberikan nasehat kepada para pemimpin daerah
3. Rakyat berkewajiban menyampaikan informasi yang benar kepada
para pemimpinnya
4. Menjatuhkan sanksi kepada pemimpin atas penyimpangan sikap
dan kebijakannya
5. Menghormati mereka setelah memberhentikannya
6. Gaji para pemimpin
Keempat: Kewajiban Para Pemimpin Daerah
1. Menegakkan urusan agama
2. Memberikan perlindungan dan mewujudkan stabilitas keamanan
masyarakat di dalam negeri
3. Berjuang di jalan Allah
a. Mengirimkan para relawan oleh pemimpin negara ke
medan perang
b. Mempertahankan wilayah kekuasaannya dari serangan
musuh
c. Memperkokoh benteng pertahanan
d. Memantau berbagai informasi tentang kekuatan dan
pergerakan musuh
e. Memasok kuda-kuda perang ke berbagai kota dan daerah
f. Mengajari dan mempersiapkan para pemuda untuk
berperang
g. Memantau laporan catatan para perwira militer
h. Berkomitmen melaksanakan perjanjian-perjanjian
4. Mengerahkan segenap kemampuan menjamin kebutuhan
rakyatnya
5. Mengangkat para pegawai dan pejabat negara
6. Melindungi Ahlu Dzimmi
7. Bermusyawarah dengan majelis syura mengenai
pemerintahannya
8. Memperhatikan kemakmuran dan permukiman daerahnya
9. Memperhatikan kondisi sosial penduduk wilayah
pemerintahannya
10. Waktu-waktu bertugas bagi seorang pemimpin
Pembahasan Ketiga: Hakekat Pemerintahan Utsman bin Affan
Pertama: Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb dari Bani Umayyah
1. Bukti dari Al-Qur`an
2. Bukti dari As-Sunnah
Kedua: Abdullah bin Amir bin Kuraiz
Ketiga: Al-Walid bin Uqbah
Hukuman Terhadap Al-Walid bin Uqbah karena Minuman Keras
Keempat: Said bin Al-Ash
Kelima: Abdullah bin Sa’ad bin Abu As-Sarh
Keenam: Marwan bin Hakam dan Putranya
Ketujuh: Apakah Utsman bin Affan Mengangkat Salah Satu
Kerabatnya dengan Mengorbankan Kepentingan Umat Islam lainnya
Pembahasan Keempat: Hakekat Hubungan Abu Dzar Al-Ghifari
dengan Utsman bin Affan
Pertama: Kisahnya Secara Umum
Kedua: Bantahan terhadap Adanya Pengaruh Abdullah bin Saba
terhadap Abu Dzar
Ketiga: Meninggalnya Abu Dzar dan Pengurusan Keluarganya Oleh
Utsman bin Affan
PASAL KEENAM
Faktor-faktor Pemicu Tragedi Pembunuhan Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Arti Penting Meneliti Berbagai Realita
Terjadinya Tragedi Pembunuhan Utsman bin Affan dan Ber¬bagai
Peristiwa yang Ditimbulkannya, serta Hikmah di Balik Pernyataan
Rasulullah Mengenai Kejadiannya
Pertama: Memahami Perang Shiffin, Perang Jamal, dan Lainnya
Kedua: Hikmah Pemberitahuan Rasulullah Mengenai Akan
Terjadinya Tragedi Tersebut
Pembahasan Kedua: Faktor-faktor yang Menyebabkan Timbul¬nya
Tragedi Pembunuhan Utsman bin Affan
Pertama: Kemakmuran dan Pengaruhnya pada Masyarakat
Kedua: Karakater Perubahan Sosial pada Masa Pemerintahan Utsman
bin Affan
1. Perubahan-perubahan Komposisi dan Jaringan Sosial
Masyarakat
2. Komposisi Jaringan Budaya Masyarakat
3. Munculnya generasi baru
4. Pontensi masyarakat untuk menerima rumor dan kekacauan
Ketiga: Kepemimpinan Utsman bin Affan setelah Umar
bin Al-Khathab
Keempat: Para Sahabat Terkemuka Keluar dari Madinah
Kelima: Fanatisme Jahiliyah
Keenam: Berhentinya Penaklukan-penaklukan
Ketujuh: Pemahaman Keliru tentang Wara’
Kedelapan: Ambisi Para Pengacau Keamanan
Kesembilan: Konspirasi Para Pendengki
Kesepuluh: Konspirasi Sistemik Melawan Utsman bin Affan
Kesebelas: Penggunaan Berbagai Strategi untuk Membangkitkan
Kemarahan Rakyat
Keduabelas: Pengaruh Kaum Saba dalam Mengobarkan Fitnah
1. Kaum Saba, apakah realita atau imajinasi semata
2. Peran Abdullah bin Saba dalam Memicu Tragedi
PASAL KETUJUH
Terbunuhnya Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Meletusnya Tragedi
Pertama: Para Pengacau Keamanan Keberatan Direformasi
Kedua: Abdullah bin Saba, Si Yahudi Pemimpin Jaringan Tersebut
Ketiga: Para Pembuat Onar Mengacaukan Majelis Said bin Al-Ash
Keempat: Pembuat Onar Diusir Oleh Muawiyah bin Abu Sufyan
Surat Muawiyah kepada Utsman bin Affan Mengenai Para
pembuat onar dari Kufah
Kelima: Para Pembuat Keonaran Kembali Ke Kufah Kemudian
Diasingkan Ke Al-Jazirah
1. Para pembuat keonaran di Bashrah Memfitnah Asyajj Abdul
Qais
2. Abdullah bin Saba Telah Menentukan Tahun ke-34 Hijriyah
untuk Bergerak
3. Kondisi Penduduk Kufah Ketika Pembuat Keonaran Bergerak
4. Al-Qa’qa’ bin Amr At-Tamimi Berhasil Membendung Gerakan
Pertama
5. Yazid bin Qais Mengirim Surat kepada Pembuat Onar yang
Berada dalam Pengawasan Abdurrahman bin Khalid bin
Al-Walid
6. Al-Qa’qa’ bin `Amr Menyarankan untuk Membunuh Pemimpin
Pembuat Onar
7. Pembuat Onar Mencegah Said bin Al-Ash Memasuki Kufah
8. Abu Musa Al-Asy’ari Berusaha Mengendalikan Keadaan dan
Mencegah Pembangkangan
9. Surat Utsman bin Affan kepada Para Pembangkang di Kufah
Pembahasan Kedua: Strategi Utsman bin Affan Menghadapi Huru-hara
Pertama: Saran Para Sahabat Agar Utsman bin Affan Mem¬bentuk
Team Investigasi
Kedua: Mengirim Surat kepada Penduduk di Semua Wilayah
Sebagai Pengumuman Menyeluruh bagi Umat Islam
Ketiga: Musyawarah Utsman bin Affan dengan Para Gubernurnya
dari Berbagai Daerah
1. Dua usulan Muawiyah bin Abu Sufyan yang ditolak Utsman
bin Affan
2. Utsman bin Affan menerobos barisan pemberontak setelah
kedatangan mereka di Madinah
Keempat: Membangun Hujjah Atas Para Pemberontak
Kelima: Memenuhi Sebagian Tuntutan Mereka
Keenam: Prinsip-prinsip Utsman bin Affan dalam Menyikapi
Keonaran
1. Memastikan kebenaran informasi
2. Berkomitmen menegakkan keadilan dan menjaga obyektifitas
3. Santun dan penuh perhitungan
4. Menjaga kesatuan dan persatuan, dan menghilangkan segala
persoalan yang memecah-belah umat Islam
5. Konsisten untuk diam dan tidak banyak bicara
6. Bermusyawarah dengan ulama Rabbani
7. Memahami hadits-hadits Rasulullah mengenai keonaran
Pembahasan Ketiga: Para Perusuh Menduduki Madinah
Pertama: Kedatangan Pembuat Keonaran dari Berbagai Daerah
Ali bin Abi Thalib Mendapat Mandat dari Amirul Mukminin
Utsman bin Affan untuk Bernegosiasi dengan Para Pembuat
Keonaran dari Berbagai Daerah
Surat Palsu Mengenai Pembunuhan Delegasi dari Mesir
Kedua: Permulaan Pengepungan dan Pendapat Utsman bin Affan
Mengenai Shalat di Belakang Pemimpin Pemberontak
Ketiga: Perundingan Antara Utsman bin Affan dengan
Pengepungnya
1. Abdullah bin Umar menyarankan kepada Amirul Mukminin
Utsman bin Affan untuk tidak memenuhi tuntutan
pemberontak agar ia meletakkan jabatannya
2. Para pengepung mengancam akan membunuhnya
3. Utsman bin Affan membangun hujjah atas kesesatan
Sha’sha’ah
4. Utsman bin Affan mengingatkan mereka tentang
keutamaan-keutamannya
Keempat: Pembelaan Para Sahabat kepada Utsman bin Affan
dan Penolakannya terhadap Tawaran itu
1. Ali bin Abi Thalib
2. Zubair bin Al-Awwam
3. Mughirah bin Syu’bah
4. Abdullah bin Az-Zubair
5. Ka’ab bin Malik dan Zaid bin Tsabit Al-Anshari
6. Hasan bin Ali bin Abi Thalib
7. Abdullah bin Umar bin Al-Khathab
8. Abu Hurairah
9. Salith bin Salith
10. Tawaran beberapa sahabat kepada Utsman bin Affan untuk
membantunya keluar ke Makkah
Faktor-Faktor yang Mendorong Utsman bin Affan Menolak
Saran Para Sahabat untuk Melawan
Kelima: Sikap Ummahatul Mukminin dan Para Sahabat yang Lain
1. Ummu Habibah binti Abu Sufyan
2. Shafiyyah istri Rasulullah
3. Sayyidah Aisyah Ummul Mukminin
4. Sikap para sahabat Perempuan
a. Asma` binti Umais
b. Ash-Shu’bah binti Al-Hadhrami
Keenam: Siapa yang Memimpin Ibadah Haji pada Tahun itu? Apakah
Utsman bin Affan Meminta Bantuan Para Gubernurnya
untuk Menolongnya?
1. Siapa yang memimpin pelaksanaan ibadah haji pada tahun
tersebut (35 H)?
2. Apakah Utsman bin Affan meminta bantuan para gubernurnya
untuk menolongnya?
3. Ceramah terakhir yang disampaikan Utsman bin Affan
Keenam: Utsman bin Affan Gugur Sebagai Syahid
1. Hari terakhir pengepungan dan saat itulah Utsman bin Affan
bermimpi
2. Proses pembunuhannya
Komentar Para Sahabat Atas Pembunuhan Utsman bin Affan
1. Zubair bin Al-Awwam
2. Thalhah bin Ubaidillah
3. Ali bin Abi Thalib
4. Sa’ad bin Abi Waqqash
Kedelapan: Tanggal Pembunuhan Utsman bin Affan , Tahun
Kesyahidan, Jenazah, Shalat terhadap Jenazahnya, dan
Pemakamannya
1. Tanggal Pembunuhannya
2. Usia Utsman bin Affan Ketika Gugur Sebagai Syahid
3. Jenazah Utsman bin Affan , Shalat dan Pemakamannya
4. Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddiq Terbebas dari
Tuduhan Pembunuhan Utsman bin Affan
Pembahasan Keempat: Sikap Para Sahabat terhadap Pembunuhan
Utsman bin Affan
Pertama: Pujian Ahlul Bait terhadap Utsman bin Affan dan Mereka
Tidak Terlibat dalam Pembunuhannya
1. Sikap Sayyidah Aisyah
2. Ali bin Abi Thalib
3. Abdullah bin Abbas
4. Zaid bin Ali
5. Ali bin Al-Husain
Kedua: Sikap Ammar bin Yasir
1. Pemukulan terhadap Ammar bin Yasir
2. Tuduhan Ammar bin Yasir dalam kontribusinya Memicu Tragedi
dan mengobarkan Massa Melawan Utsman bin Affan
3. Ammar bin Yasir Tidak Terlibat dalam Pembunuhan Utsman
bin Affan
Ketiga: Amr bin Al-Ash Tidak Terlibat dalam Pembunuhan Utsman
bin Affan
Keempat: Komentar Para Sahabat Mengenai Tragedi Memilukan
Tersebut
1. Anas bin Malik
2. Hudzaifah bin Al-Yaman
3. Ummu Sulaim Al-Anshariyah
4. Abu Hurairah
5. Dari Abu Bakrah
6. Abu Musa Al-Asy’ari
7. Samurah bin Jundab
8. Abdullah bin Amr bin Al-Ash
9. Abdullah bin Salam
10. Hasan bin Ali
11. Salamah bin Al-Akwa’
12. Abdullah bin Umar
Kelima: Dampak Pembunuhan Utsman bin Affan dalam Memicu
Tragedi Berikutnya
Keenam: Kezhaliman dan Kekerasan terhadap Orang Lain Merupakan
Faktor Terbesar Kebinasaan di Dunia dan Akhirat
Ketujuh: Puisi-puisi tentang Utsman bin Affan
ISI BUKU
PASAL PERTAMA
Utsman bin Affan , Dzunnurain, Antara Makkah dan Madinah
Pembahasan Pertama: Nama, Nasab, Panggilan, Gelar, Sifat, Ke¬luar¬ga,
dan Kedudukan Utsman Pada Masa Jahiliyah
Pertama: Nama, Nasab, Panggilan, dan Gelar Utsman bin Affan
1. Nama dan Nasabnya
2. Nama Panggilannya
3. Gelar Utsman bin Affan
4. Kelahirannya
5. Kondisi Fisiknya
Kedua: Keluarga Utsman
Ketiga: Kedudukan Utsman pada Masa Jahiliyah
Keempat: Keislamannya
Kelima: Utsman Menikah dengan Ruqayah binti Rasulullah
Keenam: Ujian Utsman dan Hijrahnya Ke Habasyah (Ethiopia)
Pembahasan Kedua: Kehidupan Utsman bin Affan Bersama
Al-Qur`an
Pembahasan Ketiga: Kebersamaan Utsman dengan Nabi di Madinah
Pertama: Utsman di Medan Jihad Bersama Rasulullah
1. Utsman dan Perang Badar
2. Utsman dan Perang uhud
3. Utsman dan Perang Ghathfan (Dzi Imr
4. Utsman dan Perang Dzatur Raqa’
5. Utsman dan Baiatur Ridhwan
6. Syafaat Utsman bin Affan Terhadap Abdullah bin Abu As-Sarah
Pada Masa Pembebasan Makkah
7. Perang Tabuk
Kedua: Kehidupan Sosialnya di Kota Madinah
1. Pernikahannya Dengan Ummu Kultsum pada Tahun 3
Hijriyah
2. Abdullah bin Utsman Meninggal
3. Ummu Kultsum Meninggal
4. Kontribusi Ekonomi Utsman bin Affan dalam Pembangunan
Negara
– Sumur Ruma
– Perluasan Masjid Nabawi
Ketiga: Sumbangan Utsman terhadap Pasukan Usra
Pembahasan Keempat: Hadits-Hadits Rasulullah tentang Utsman
bin Affan
Pertama: Keutamaan-Keutamaannya Bersama dengan yang Lain
1. Kabar Gembira Surga Atas Musibah yang Menimpanya
2. Tenanglah Wahai Uhud, Karena di Atasmu Adalah Nabi,
Ash-Shiddiq (Abu Bakar), dan Dua Orang Syuhada (Umar dan
Utsman)
3. Tenanglah Karena di Atasmu Adalah Nabi, Ash-Shiddiq Atau
Syahid
4. Utsman Sang Pemalu
5. Malaikat Malu dengan Utsman
6. Orang yang Paling Pemalu Adalah Utsman
Kedua: Kabar dari Rasulullah tentang Fitnah (Pemberontakan)
yang Membuat Utsman bin Affan Terbunuh
1. Orang yang Selamat Karena Selamat dari Tiga Hal
2. Orang yang Wajahnya Tertutup ini Terbunuh Ketika Terjadi
Fitnah
3. Pada Hari itu Orang ini Berada di Atas Petunjuk
4. Fitnah Bergejolak Seperti Tanduk dan Orang ini dan Orang-orang
yang Bersamanya Berada di Atas Kebenaran
5. Orang ini dan Para Sahabatnya Ketika itu Berada di Atas
Kebenaran dan Petunjuk
6. Berpeganglah dengan Al-Amin (Orang yang Terpercaya) dan
Para Sahabatnya
7. Jika Orang-orang Munafik Ingin Melepaskannya, Maka
Janganlah Melepaskannya
8. Pesan Rasulullah kepada Utsman Agar Teguh Bersabar
Pembahasan Kelima: Utsman bin Affan pada Masa Khalifah Abu Bakar
dan Umar bin Al-Khathab
Pertama: Masa Abu Bakar
1. Anggota Majelis Syura dalam Masalah-masalah Penting
Kenegaraan
2. Krisis Ekonomi Pada Masa Abu Bakar
Kedua: Utsman Pada Masa Khalifah Umar bin Al-Khathab
a. Diwan
b. Penetapan Kalender (Penanggalan)
c. Tanah Kharaj (Tanah Negara yang Disewakan)
d. Melaksanakan Haji Bersama Ummahatul Mukminin
PASAL KEDUA
Pengangkatan Utsman bin Affan Sebagai Khalifah,
Sistem Kepemimpinannya dan Sifat-sifat
Kepribadinya yang Terpenting
Pembahasan Pertama: Pengangkatan Utsman bin Affan Sebagai
Khalifah
Pertama: Fikih Umar dalam Pengangkatan Khalifah
1. Anggota Majelis dan Nama-Nama Mereka
2. Cara Pemilihan Khalifah
3. Masa Pemilihan atau Musyawarah
4. Jumlah Suara yang Cukup untuk Memilih Khalifah
5. Hakim dalam Perselisihan
6. Pasukan Allah yang Mengawasi Proses Pemilihan dan Mencegah
Kekacauan
7. Menunjuk Orang yang Keutamaannya di Bawah Keutamaan
Orang Lain
8. Umar Menggabungkan Antara Metode Menentukan Pemimpin
dengan Tidak Menentukan
9. Tidak Hanya Enam Orang yang Melakukan Musyawarah
10. Majelis Syura Merupakan Lembaga Politik Tertinggi
Kedua: Wasiat Umar bin Al-Khathab Terhadap Khalifah Setelahnya
1. Takwa Kepada Allah
2. Aspek Politik
3. Aspek Militer
4. Aspek Ekonomi
5. Aspek Sosial
Ketiga: Metode Abdurrahman bin Auf dalam Memimpin
Musyawarah
1. Berkumpulnya Majelis Syura yang Ditunjuk Khalifah Umar
untuk Bermusyawarah
2. Ajakan Abdurrahman bin Auf Agar Turun dari Pencalonan
3. Proses Musyawarah dalam Pemilihan Khalifah
4. Sepakat Membaiat Utsman bin Affan
5. Kebijaksanaan Abdurrahman bin Auf dalam Merealisasikan
Progam Musyawarah
Keempat: Kebatilan-Kebatilan Syiah Imamiyah yang Disusupkan ke
dalam Kisah Musyawarah Pengangkatan Khalifah
1. Menuduh para sahabat berbuat nepotis dalam urusan kaum
muslimin
2. Kubu Bani Umayah dan kubu Bani Hasyim
3. Perkataan-perkataan dusta yang dinisbatkan kepada Ali bin Abu
Thalib
4. Tuduhan terhadap `Amr bin Al-Ash dan Al-Mughirah bin
Syu’bah
5. Dalil Utsman bin Affan berhak menduduki jabatan khalifah
Keenam: Ijma’ Atas Kekhalifahan Utsman
Ketujuh:Hukum Mendahulukan Ali daripada Utsman
Pembahasan Kedua: Metode Utsman bin Affan dalam Menja¬lankan
Pemerintahan
Pertama: Surat-surat Utsman kepada Gubernur, Pemimpin Pasukan,
dan Kaum Muslimin Secara Umum
1. Surat Khaliah Utsman kepada Seluruh Gubernurnya
2. Surat Khalifah Utsman kepada Para Panglima Perang
3. Surat Khalifah Utsman kepada Para Petugas Urusan Pajak
Negara
4. Surat Khalifah Utsman kepada Masyarakat Umum
Kedua: Rujukan Tertinggi Negara
Ketiga: Hak Umat untuk Menghakimi Khalifah
Keempat: Musyawarah
Kelima: Keadilan dan Persamaan
Keenam: Kebebasan
Ketujuh: Ihtisab (Amar Makruf dan Nahi Mungkar)
Pembahasan Ketiga: Sifat-sifatnya yang Terpenting
Pertama: Pengetahuan dan Kemampuannya dalam Memberikan
Arahan dan Pengajaran
Kedua: Kesantunannya
Ketiga: Sikap Tolerannya
Keempat: Sifat Lemah lembutnya
Kelima: Sifat Pemaafnya
Keenam: Kerendahan Hatinya (Tawadhu’)
Ketujuh: Sifat Malu dan ‘Iffah-nya (Menjaga Kehormatan Diri)
Kedelapan: Kedermawanannya
Kesembilan: Keberaniannya
1. Ikut berjihad di jalan Allah
2. Menjadi duta Rasulullah untuk kaum Quraisy pada peristiwa
Hudaibiyah
3. Pengorbanan dengan jiwa
4. Jihad dengan harta benda
Kesepuluh: Ketegasan Sikapnya
Kesebelas: Kesabarannya
Keduabelas: Sikap Adilnya
Ketigabelas: Ahli Ibadah
Keempatbelas: Ketautannya kepada Allah, Menangis Karena-Nya,
dan Mengintrospeksi Dirinya
Kelimabelas: Sikap Zuhudnya terhadap Dunia
Keenambelas: Sifat Syukurnya
Ketujuhbelas: Perhatiannya terhadap Keadaan Orang Lain
Kedelapanbelas: Menentukan Tugas-tugas Khusus
Kesembilanbelas: Memanfaatkan Para Ahli
PASAL KETIGA
Lembaga Keuangan dan Lembaga Peradilan
pada Masa Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Lembaga Keuangan
Pertama: Politik Ekonomi yang Dinyatakan Oleh Utsman Ketika
Memegang Kekuasaan
1. Obsesi Utsman Bin Affan untuk Menegakkan Kebijakan
Ekonomi Umum
2. Tidak Berbuat Zhalim terhadap Rakyat dalam Menarik Iuran
(Pajak)
3. Mengambil Harta dari Kaum Muslimin untuk Baitul Mal
4. Memberikan Hak Orang Muslim dari Baitul Mal
5. Tidak Menzhalimi kafir Dzimmi, Memberikan Hak dan
Kewajiban Mereka dengan Benar
6. Tidak Menzhalimi Anak Yatim
7. Pegawai Pajak Harus Amanah dan Setia
8. Pengaruh Kesempurnaan Nikmat terhadap Umat
9. Perbandingan Antara Kebijakan Umar dan Utsman
Kedua:Arahan Utsman bin Affan dalam Menjelaskan Kaedah-kaedah
Zakat
1. Pendapat Utsman tentang Zakat Pemberi Piutang
2. Utsman Meminjam Harta Zakat dan Menginfakkannya untuk
Kepentingan Umum
3. Menggunakan Harta Zakat untuk Makanan Fakir Miskin dan Ibnu
Sabil
4. Mendirikan Perumahan untuk Para Tamu
5. Pemberian kepada Budak dari Harta Baitul Mal
Ketiga: Khumus (Seperlima) Ghanimah (Harta Rampasan Perang)
1. Anak Kecil Tidak Mendapatkan Bagian Ghanimah pada Masa
Utsman bin Affan
2. Salab bagi Orang yang Membunuh Musuh pada Masa Utsman
Seperti pada Masa Rasulullah
3. Nilai Nominal Ghanimah dan Bagian Baitul Mal dalam Salah
Satu Ekspansi Utsman
4. Pembelanjaan Umum dari Seperlima Ghanimah
5. Kesuksesan Kebijakan Fiskal dalam Membiayai Ekspansi Islam
pada Masa Utsman
Keempat: Pemasukan Umum dari Harta Jizyah pada Masa Utsman
1. Stabilitas Masalah-Masalah Teknis Jizyah pada Masa Utsman
2. Contoh Harta Jizyah yang Masuk Dalam Kas Baitul Mal
3. Utsman bin Affan Melaksanakan Piagam Rasulullah kepada
Penduduk Najran
4. Ahli Kitab dalam Jaminan Orang Islam Selama Mereka
Membayar Jizyah
5. Partisipasi Ahli Dzimmi dalam Tugas Umum pada Masa Utsman
Kelima: Pemasukan Umum dari Harta Kharaj (Pajak Bumi) dan
Usyur (Sepersepuluh) pada Masa Khalifah Utsman
1. Kharaj
2. Usyur atau Sepersepuluh dari Barang Perdagangan
Keenam: Kebijakan Utsman bin Affan dalam Pemberian Tanah
Ketujuh: Kebijakan Utsman Membuat Tanah Lindung
Kedelapan: Pengeluaran Keuangan (Kas Umum) pada Masa Utsman
1. Gaji Khalifah
2. Gaji Para Walikota dari Kas Baitul Mal
3. Gaji Para Tentara dari Kas Baitul Mal
4. Kas Umum untuk Haji dari Baitul Mal
5. Biaya Renovasi Masjid Nabawi dari Baitul Mal
6. Dana Perluasan Masjidil Haram dari Baitul Mal
7. Dana Pembuatan Armada Laut Pertama Kali
8. Dana Pengalihan Pantai dari Syuaibah ke Jeddah
9. Dana Pengeboran Sumur dari Baitul Mal
10. Dana untuk Para Muadzin dari Baitul Mal
11. Dana untuk Tujuan-tujuan Mulia Islam
Kesembilan: Sistem Hibah pada Masa Khalifah Utsman bin Affan
Kesepuluh: Pengaruh Harta Melimpah terhadap Kehidupan Sosial
dan Ekonomi
Kesebelas: Utsman dan Kerabatnya Serta Hibah dari Baitul Mal
Pembahasan Kedua: Lembaga Hukum dan Ijtihad dalam Fikih
Pertama: Hukum yang Berkaitan dengan Qishash, Hudud, dan Ta’zir
1. Kasus Pertama yang Dihadapi Utsman Adalah Kasus
Pembunuhan
2. Membunuh Para Pencuri
3. Seseorang Membunuh Pedagang karena Hartanya
4. Hukuman bagi Tukang Sihir
5. Pidana terhadap Orang Buta
6. Pidana terhadap Orang yang Saling Bertengkar dan Membunuh
7. Pidana Terhadap Hewan
8. Pidana Terhadap Perampas atau Perampok
9. Perintah Bertaubat Bagi Orang Murtad dan Hukumannya
10. Seorang Pembunuh, Bisakah Bertaubat?
11. Hukuman Bagi Peminum Khamr
12. Hukuman Atas Saudara Seibu Utsman, Al-Walid bin Uqbah
13. Hukuman bagi Anak Kecil yang Mencuri
14. Hukuman Penjara Sebagai Ta’zir
15. Hukuman Qadzaf Atau Menuduh Zina dengan Sindiran
16. Hukuman Zina
17. Ta’zir dengan Pengasingan dan Pengusiran
18. Mencegah Orang-orang Mengerumuni Jenazah Abbas
Kedua: Dalam Ibadah dan Muamalah
1. Utsman bin Affan mengerjakan shalat empat rakaat penuh di
Mina dan Arafah
2. Menambah adzan kedua dalam shalat Jumat
3. Utsman bin Affan mandi setiap hari sejak masuk Islam
4. Sujud tilawah
5. Shalat Jumat di daerah pantai
6. Utsman bin Affan duduk ketika berkhutbah
7. Menempatkan qunut sebelum rukuk
8. Orang yang paling mengerti tentang hukum-hukum ibadah Haji
9. Melarang berihram sebelum waktunya
10. Keberangkatan perempuan yang beriddah untuk haji dan umrah
11. Melarang haji tamattu’
12. Mengkonsumsi daging binatang buruan bagi orang yang
berihram
13. Makruh berpoligami dengan kerabat
14. Persusuan
15. Khulu’ (mengembalikan mahar)
16. Kewajiban berduka-cita bagi perempuan yang beriddah atas
kematian suaminya
17. Perkataan Utsman, ”Kamu tidak menikahinya kecuali karena
senang.”
18. Ucapan cerai bagi orang yang mabuk
19. Pemberian orang tua kepada putra-putrinya
20. Pembatasan perilaku orang yang idiot
21. Pembatasan perilaku orang yang bangkrut
22. Larangan monopoli
23. Unta-unta yang hilang
24. Perempuan yang diceraikan ketika suaminya menderita sakit
berhak mendapatkan warisan
25. Menetapkan hak waris perempuan yang diceraikan selama
iddahnya belum berakhir
26. Hak waris bagi anak yang dibawa
PASAL KEEMPAT
Penaklukan-penaklukan pada Masa Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Penaklukan-penaklukan Utsman bin Affan
di Wilayah Timur
Pertama: Penaklukan-penaklukan Penduduk Kufah: Azerbaijan tahun
24 Hijriyah
Kedua: Kontribusi Penduduk Kufah dalam Membendung Berbagai
Serangan Romawi
Ketiga: Serangan Said bin Al-Ash terhadap Tabaristan Tahun 30
Hijriyah
Keempat: Pelarian Penguasa Persia Yazdajird ke Khurasan
Kelima: Terbunuhnya Yazdajird Penguasa Persia Tahun ke-31
Hijriyah
Keenam: Simpati Umat Kristen terhadap Yazdajird Setelah
Kematiannya
Ketujuh: Beberapa Penaklukan Abdullah bin Amir Tahun ke-31
Hijriyah
Kedelapan: Penaklukan Al-Bab dan Balnajar Tahun ke-32 Hijriyah
1. Terbunuhnya Yazid bin Muawiyah
2. Alangkah indahnya merah darah dalam warna putihmu
3. Alangkah indahnya kilatan darah pada pakaian itu
4. Mereka akan mati sebagaimana kalian juga akan mati
5. Kesabaran keluarga Salman
Kesembilan: Konflik Pertama Antara Penduduk Kufah dengan
Penduduk Syam Tahun ke-32 Hijriyah
Kesepuluh: Beberapa Penaklukan Ibnu Amir Tahun ke-32 Hijriyah
Kesebelas: Pertempuran antara pasukan Al-Ahnaf melawan
penduduk Takharistan, Al-Jauzajan, At-Taliqan, dan Al-Fariban
Keduabelas: Perdamaian Al-Ahnaf dengan Penduduk Balakh
Ketigabelas: Al-Ahnaf Berumrah
Keempatbelas: Kekalahan Qarin di Khurasan
Pembahasan kedua: Berbagai Penaklukan di Syam
Pertama: Penaklukan-penaklukan Hubaib bin Maslamah Al-Fihri
Kedua: Orang Pertama yang Mengizinkan Perang di Lautan adalah
Utsman bin Affan
Ketiga: Penaklukan Cyprus
Keempat: Menyerah dan Meminta Damai
Kelima: Abdullah bin Qais Komandan Perang Angkatan Laut Umat
Islam di Syam
Keenam: Orang-orang Cyprus Melanggar Perjanjian Damai
Ketujuh: Ucapan Abu Darda’ “Alangkah Hinanya Makhluk di Hadapan
Allah Ketika Mereka Mendurhakai-Nya”
Kedelapan: Ubadah bin ‘Ash-Shamit Membagikan Ghanimah
Cyprus
Pembahasan Ketiga: Penaklukan-penaklukan Wilayah Mesir
Kedua: Penaklukan Wilayah An-Nuba
Ketiga: Penaklukan Afrika
Keempat: Kepahlawanan Abdullah bin Az-Zubair dalam Penaklukkan
Afrika
Kelima: Perang Dzat ‘Ash-Shuwari
Dimanakah Pertempuran ini Berlangsung?
Terjadinya Pertempuran
Beberapa Pelajaran Penting Pertempuran Dzat Ash-Shuwari
Keenam: Beberapa Pelajaran dan Manfaat Penting dalam Penaklukan-
penaklukan Utsman bin Affan
1. Merealisasikan janji Allah bagi orang-orang yang beriman
2. Perkembangan tehnik perang dan politik
3. Permulaan program wajib militer pada masa Umar bin
Al-Khathab dan berlanjut hingga masa Utsman bin Affan
4. Perhatian Utsman bin Affan terhadap perbatasan-perbatasan
wilayah negara Islam
5. Pembagian ghanimah antara penduduk Syam dan Irak
6. Menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi musuh
7. Syarat yang dibutuhkan pasukan militer dalam poin-poin
Perdamaian
8. Mengumpulkan berbagai informasi tentang kesiapan musuh
9. Abdurrahman bin Rabi’ah Al-Bahili merupakan salah satu
komandan militer dalam beberapa penaklukkan pada masa
Khalifah Utsman bin Affan
10. Salman bin Rabi’ah Al-Bahili merupakan komandan militer
dalam beberapa penaklukkan pada masa khalifah Utsman bin
Affan
11. Hubaib bin Maslamah Al-Fihri, salah satu komandan penaklukan
pada masa Khalifah Utsman bin Affan
Pembahasan Keempat: Kebanggaan Terbesar Utsman bin Affan
Menyatukan Umat dalam Satu Mushaf
Pertama: Fase-fase Kodifikasi Al-Quran Al-Karim
1. Fase pertama: Pada Masa Kenabian Muhammad
2. Fase Kedua: Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Poin-poin Kesimpulan Fase Kedua Pengumpulan Al-Qur`an
Apa yang Mendorong Zaid bin Tsabit Bersedia Melaksanakan Mega
Proyek ini?
Perbedaan Antara Penulisan Al-Qur`an pada Masa Kenabian dan
Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
3. Fase Ketiga: Penulisan Al-Qur`an Pada Masa khalifah Utsman bin
Affan
Pertama: Motif Penulisan Al-Qur`an pada Masa Khalifah Utsman
bin Affan
Kedua: Musyawarah Utsman bin Affan dengan Jumhur Sahabat
Mengenai Mega Proyek Penulisan Al-Qur`an
Ketiga: Perbedaan Antara Pengumpulkan Al-Qur`an Pada Masa Abu
Bakar Ash-Shiddiq dengan Pengumpulan Al-Qur`an pada Masa
Utsman bin Affan
Keempat: Apakah Mushaf-mushaf Utsman bin Affan Mencakup
Al-Ahruf As-Sab’ah atau Tujuh dialek?
Kelima: Jumlah Mushaf yang Dikirimkan Utsman bin Affan ke
Beberapa Kota
Keenam: Sikap Abdullah bin Mas’ud terhadap Mushaf Utsmani
Ketujuh: Pemahaman Sahabat tentang Ayat-ayat yang Melarang
Perpecahan dan Konflik
PASAL KELIMA
Lembaga Pemerintahan pada Masa Khalifah Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Daerah-daerah Administrasi Khalifah Utsman
bin Affan dan Kebijakan Politik Pemerintahannya terhadap
Para Gubernur
Pertama: Makkah Al-Mukarramah
Kedua: Madinah Al-Munawwarah
Ketiga: Bahrain dan Al-Yamamah
Keempat: Yaman dan Hadhramaut
Kelima: Pemerintahan Syam
Keenam: Armenia
Ketujuh: Pemerintahan Mesir
Kedelapan: Pemerintahan Bashrah
Kesembilan: Pemerintahan Kufah
Pembahasan Kedua: Kebijakan Utsman bin Affan terhadap Para
Gubernur, Berkaitan dengan Hak dan Kewajiban Mereka
Pertama: Strategi Utsman bin Affan terhadap Para Gubernurnya
Kedua: Kebijakan Utsman bin Affan Mengontrol dan Mengawasi
Para Pejabatnya, Serta Mengetahui Informasi Mereka
1. Menunaikan ibadah haji di setiap musim haji
2. Bertanya kepada mereka yang datang dari penjuru kota dan
daerah
3. Adanya sejumlah orang dari penjuru negeri yang berkirim surat
kepada sang khalifah
4. Mengirim petugas pengawas ke berbagai wilayah
5. Melakukan kunjungan kerja ke berbagai wilayah dan mengetahui
situasi dan kondisinya secara langsung
6. Meminta pengiriman delegasi dari berbagai wilayah untuk
menanyai mereka tentang para pemimpin dan gubernur
7. Memanggil para pemimpin daerah dan menanyai mereka tentang
situasi dan kondisi wilayah kepemimpinannya
8. Berkorespondensi dengan para pemimpin daerah
Ketiga: Hak-hak Para Pemimpin Daerah
1. Patuh selama tidak mendurhakai Allah
2. Memberikan nasehat kepada para pemimpin daerah
3. Rakyat berkewajiban menyampaikan informasi yang benar kepada
para pemimpinnya
4. Menjatuhkan sanksi kepada pemimpin atas penyimpangan sikap
dan kebijakannya
5. Menghormati mereka setelah memberhentikannya
6. Gaji para pemimpin
Keempat: Kewajiban Para Pemimpin Daerah
1. Menegakkan urusan agama
2. Memberikan perlindungan dan mewujudkan stabilitas keamanan
masyarakat di dalam negeri
3. Berjuang di jalan Allah
a. Mengirimkan para relawan oleh pemimpin negara ke
medan perang
b. Mempertahankan wilayah kekuasaannya dari serangan
musuh
c. Memperkokoh benteng pertahanan
d. Memantau berbagai informasi tentang kekuatan dan
pergerakan musuh
e. Memasok kuda-kuda perang ke berbagai kota dan daerah
f. Mengajari dan mempersiapkan para pemuda untuk
berperang
g. Memantau laporan catatan para perwira militer
h. Berkomitmen melaksanakan perjanjian-perjanjian
4. Mengerahkan segenap kemampuan menjamin kebutuhan
rakyatnya
5. Mengangkat para pegawai dan pejabat negara
6. Melindungi Ahlu Dzimmi
7. Bermusyawarah dengan majelis syura mengenai
pemerintahannya
8. Memperhatikan kemakmuran dan permukiman daerahnya
9. Memperhatikan kondisi sosial penduduk wilayah
pemerintahannya
10. Waktu-waktu bertugas bagi seorang pemimpin
Pembahasan Ketiga: Hakekat Pemerintahan Utsman bin Affan
Pertama: Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb dari Bani Umayyah
1. Bukti dari Al-Qur`an
2. Bukti dari As-Sunnah
Kedua: Abdullah bin Amir bin Kuraiz
Ketiga: Al-Walid bin Uqbah
Hukuman Terhadap Al-Walid bin Uqbah karena Minuman Keras
Keempat: Said bin Al-Ash
Kelima: Abdullah bin Sa’ad bin Abu As-Sarh
Keenam: Marwan bin Hakam dan Putranya
Ketujuh: Apakah Utsman bin Affan Mengangkat Salah Satu
Kerabatnya dengan Mengorbankan Kepentingan Umat Islam lainnya
Pembahasan Keempat: Hakekat Hubungan Abu Dzar Al-Ghifari
dengan Utsman bin Affan
Pertama: Kisahnya Secara Umum
Kedua: Bantahan terhadap Adanya Pengaruh Abdullah bin Saba
terhadap Abu Dzar
Ketiga: Meninggalnya Abu Dzar dan Pengurusan Keluarganya Oleh
Utsman bin Affan
PASAL KEENAM
Faktor-faktor Pemicu Tragedi Pembunuhan Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Arti Penting Meneliti Berbagai Realita
Terjadinya Tragedi Pembunuhan Utsman bin Affan dan Ber¬bagai
Peristiwa yang Ditimbulkannya, serta Hikmah di Balik Pernyataan
Rasulullah Mengenai Kejadiannya
Pertama: Memahami Perang Shiffin, Perang Jamal, dan Lainnya
Kedua: Hikmah Pemberitahuan Rasulullah Mengenai Akan
Terjadinya Tragedi Tersebut
Pembahasan Kedua: Faktor-faktor yang Menyebabkan Timbul¬nya
Tragedi Pembunuhan Utsman bin Affan
Pertama: Kemakmuran dan Pengaruhnya pada Masyarakat
Kedua: Karakater Perubahan Sosial pada Masa Pemerintahan Utsman
bin Affan
1. Perubahan-perubahan Komposisi dan Jaringan Sosial
Masyarakat
2. Komposisi Jaringan Budaya Masyarakat
3. Munculnya generasi baru
4. Pontensi masyarakat untuk menerima rumor dan kekacauan
Ketiga: Kepemimpinan Utsman bin Affan setelah Umar
bin Al-Khathab
Keempat: Para Sahabat Terkemuka Keluar dari Madinah
Kelima: Fanatisme Jahiliyah
Keenam: Berhentinya Penaklukan-penaklukan
Ketujuh: Pemahaman Keliru tentang Wara’
Kedelapan: Ambisi Para Pengacau Keamanan
Kesembilan: Konspirasi Para Pendengki
Kesepuluh: Konspirasi Sistemik Melawan Utsman bin Affan
Kesebelas: Penggunaan Berbagai Strategi untuk Membangkitkan
Kemarahan Rakyat
Keduabelas: Pengaruh Kaum Saba dalam Mengobarkan Fitnah
1. Kaum Saba, apakah realita atau imajinasi semata
2. Peran Abdullah bin Saba dalam Memicu Tragedi
PASAL KETUJUH
Terbunuhnya Utsman bin Affan
Pembahasan Pertama: Meletusnya Tragedi
Pertama: Para Pengacau Keamanan Keberatan Direformasi
Kedua: Abdullah bin Saba, Si Yahudi Pemimpin Jaringan Tersebut
Ketiga: Para Pembuat Onar Mengacaukan Majelis Said bin Al-Ash
Keempat: Pembuat Onar Diusir Oleh Muawiyah bin Abu Sufyan
Surat Muawiyah kepada Utsman bin Affan Mengenai Para
pembuat onar dari Kufah
Kelima: Para Pembuat Keonaran Kembali Ke Kufah Kemudian
Diasingkan Ke Al-Jazirah
1. Para pembuat keonaran di Bashrah Memfitnah Asyajj Abdul
Qais
2. Abdullah bin Saba Telah Menentukan Tahun ke-34 Hijriyah
untuk Bergerak
3. Kondisi Penduduk Kufah Ketika Pembuat Keonaran Bergerak
4. Al-Qa’qa’ bin Amr At-Tamimi Berhasil Membendung Gerakan
Pertama
5. Yazid bin Qais Mengirim Surat kepada Pembuat Onar yang
Berada dalam Pengawasan Abdurrahman bin Khalid bin
Al-Walid
6. Al-Qa’qa’ bin `Amr Menyarankan untuk Membunuh Pemimpin
Pembuat Onar
7. Pembuat Onar Mencegah Said bin Al-Ash Memasuki Kufah
8. Abu Musa Al-Asy’ari Berusaha Mengendalikan Keadaan dan
Mencegah Pembangkangan
9. Surat Utsman bin Affan kepada Para Pembangkang di Kufah
Pembahasan Kedua: Strategi Utsman bin Affan Menghadapi Huru-hara
Pertama: Saran Para Sahabat Agar Utsman bin Affan Mem¬bentuk
Team Investigasi
Kedua: Mengirim Surat kepada Penduduk di Semua Wilayah
Sebagai Pengumuman Menyeluruh bagi Umat Islam
Ketiga: Musyawarah Utsman bin Affan dengan Para Gubernurnya
dari Berbagai Daerah
1. Dua usulan Muawiyah bin Abu Sufyan yang ditolak Utsman
bin Affan
2. Utsman bin Affan menerobos barisan pemberontak setelah
kedatangan mereka di Madinah
Keempat: Membangun Hujjah Atas Para Pemberontak
Kelima: Memenuhi Sebagian Tuntutan Mereka
Keenam: Prinsip-prinsip Utsman bin Affan dalam Menyikapi
Keonaran
1. Memastikan kebenaran informasi
2. Berkomitmen menegakkan keadilan dan menjaga obyektifitas
3. Santun dan penuh perhitungan
4. Menjaga kesatuan dan persatuan, dan menghilangkan segala
persoalan yang memecah-belah umat Islam
5. Konsisten untuk diam dan tidak banyak bicara
6. Bermusyawarah dengan ulama Rabbani
7. Memahami hadits-hadits Rasulullah mengenai keonaran
Pembahasan Ketiga: Para Perusuh Menduduki Madinah
Pertama: Kedatangan Pembuat Keonaran dari Berbagai Daerah
Ali bin Abi Thalib Mendapat Mandat dari Amirul Mukminin
Utsman bin Affan untuk Bernegosiasi dengan Para Pembuat
Keonaran dari Berbagai Daerah
Surat Palsu Mengenai Pembunuhan Delegasi dari Mesir
Kedua: Permulaan Pengepungan dan Pendapat Utsman bin Affan
Mengenai Shalat di Belakang Pemimpin Pemberontak
Ketiga: Perundingan Antara Utsman bin Affan dengan
Pengepungnya
1. Abdullah bin Umar menyarankan kepada Amirul Mukminin
Utsman bin Affan untuk tidak memenuhi tuntutan
pemberontak agar ia meletakkan jabatannya
2. Para pengepung mengancam akan membunuhnya
3. Utsman bin Affan membangun hujjah atas kesesatan
Sha’sha’ah
4. Utsman bin Affan mengingatkan mereka tentang
keutamaan-keutamannya
Keempat: Pembelaan Para Sahabat kepada Utsman bin Affan
dan Penolakannya terhadap Tawaran itu
1. Ali bin Abi Thalib
2. Zubair bin Al-Awwam
3. Mughirah bin Syu’bah
4. Abdullah bin Az-Zubair
5. Ka’ab bin Malik dan Zaid bin Tsabit Al-Anshari
6. Hasan bin Ali bin Abi Thalib
7. Abdullah bin Umar bin Al-Khathab
8. Abu Hurairah
9. Salith bin Salith
10. Tawaran beberapa sahabat kepada Utsman bin Affan untuk
membantunya keluar ke Makkah
Faktor-Faktor yang Mendorong Utsman bin Affan Menolak
Saran Para Sahabat untuk Melawan
Kelima: Sikap Ummahatul Mukminin dan Para Sahabat yang Lain
1. Ummu Habibah binti Abu Sufyan
2. Shafiyyah istri Rasulullah
3. Sayyidah Aisyah Ummul Mukminin
4. Sikap para sahabat Perempuan
a. Asma` binti Umais
b. Ash-Shu’bah binti Al-Hadhrami
Keenam: Siapa yang Memimpin Ibadah Haji pada Tahun itu? Apakah
Utsman bin Affan Meminta Bantuan Para Gubernurnya
untuk Menolongnya?
1. Siapa yang memimpin pelaksanaan ibadah haji pada tahun
tersebut (35 H)?
2. Apakah Utsman bin Affan meminta bantuan para gubernurnya
untuk menolongnya?
3. Ceramah terakhir yang disampaikan Utsman bin Affan
Keenam: Utsman bin Affan Gugur Sebagai Syahid
1. Hari terakhir pengepungan dan saat itulah Utsman bin Affan
bermimpi
2. Proses pembunuhannya
Komentar Para Sahabat Atas Pembunuhan Utsman bin Affan
1. Zubair bin Al-Awwam
2. Thalhah bin Ubaidillah
3. Ali bin Abi Thalib
4. Sa’ad bin Abi Waqqash
Kedelapan: Tanggal Pembunuhan Utsman bin Affan , Tahun
Kesyahidan, Jenazah, Shalat terhadap Jenazahnya, dan
Pemakamannya
1. Tanggal Pembunuhannya
2. Usia Utsman bin Affan Ketika Gugur Sebagai Syahid
3. Jenazah Utsman bin Affan , Shalat dan Pemakamannya
4. Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddiq Terbebas dari
Tuduhan Pembunuhan Utsman bin Affan
Pembahasan Keempat: Sikap Para Sahabat terhadap Pembunuhan
Utsman bin Affan
Pertama: Pujian Ahlul Bait terhadap Utsman bin Affan dan Mereka
Tidak Terlibat dalam Pembunuhannya
1. Sikap Sayyidah Aisyah
2. Ali bin Abi Thalib
3. Abdullah bin Abbas
4. Zaid bin Ali
5. Ali bin Al-Husain
Kedua: Sikap Ammar bin Yasir
1. Pemukulan terhadap Ammar bin Yasir
2. Tuduhan Ammar bin Yasir dalam kontribusinya Memicu Tragedi
dan mengobarkan Massa Melawan Utsman bin Affan
3. Ammar bin Yasir Tidak Terlibat dalam Pembunuhan Utsman
bin Affan
Ketiga: Amr bin Al-Ash Tidak Terlibat dalam Pembunuhan Utsman
bin Affan
Keempat: Komentar Para Sahabat Mengenai Tragedi Memilukan
Tersebut
1. Anas bin Malik
2. Hudzaifah bin Al-Yaman
3. Ummu Sulaim Al-Anshariyah
4. Abu Hurairah
5. Dari Abu Bakrah
6. Abu Musa Al-Asy’ari
7. Samurah bin Jundab
8. Abdullah bin Amr bin Al-Ash
9. Abdullah bin Salam
10. Hasan bin Ali
11. Salamah bin Al-Akwa’
12. Abdullah bin Umar
Kelima: Dampak Pembunuhan Utsman bin Affan dalam Memicu
Tragedi Berikutnya
Keenam: Kezhaliman dan Kekerasan terhadap Orang Lain Merupakan
Faktor Terbesar Kebinasaan di Dunia dan Akhirat
Ketujuh: Puisi-puisi tentang Utsman bin Affan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar